Ciri-Ciri Kucing Yang Mengalami Cacingan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Sama seperti manusia, kucing juga dapat mengalami cacingan sehingga membuat kondisi kesehatannya menjadi kurang baik. Hal ini dikarenakan kucing adalah hewan yang sangat rentan menjadi tempat hidup parasit, seperti tempat hidup cacing gelang, cacing pita dan cacing tambang [1,2].

Banyak orang yang suka dengan kucing dan bahkan banyak pula yang memeliharanya. Namun, banyak beberapa dari mereka tak menyadari ciri-ciri atau pertanda ketika kucing mengalami cacingan.

Jadi, ada baiknya seseorang yang memelihara kucing untuk mengetahui ciri-ciri kucing yang sedang cacingan.

Ciri-Ciri Kucing yang Mengalami Cacingan

  • Bulu Kucing Menjadi Tampak Kusam

Ciri-ciri kucing cacingan yang pertama adalah bulu kucing menjadi tampak kusam. Apabila umumnya bulu kucing terlihat berkilau namun tiba tiba bulunya menjadi tampak kusam, hal ini menandakan bahwa kucing sedang mengalami cacingan.

Keadaan ini dapat terjadi karena kucing sedang mengalami dehidrasi atau penyerapan nutrisi yang kurang baik akibat terinfeksi oleh cacing. Tak hanya itu, jika dalam kasus yang lebih parah dapat juga menyebabkan bulu kucing menjadi rontok yang disebabkan karena tubuh kucing kekurangan gizi [1].

  • Gusi Berwarna Putih Pucat

Dalam keadaan yang sehat, gusi kucing akan terlihat berwarna merah seperti warna gusi pada manusia. Namun, ketika kucing sedang mengalami cacingan gusi kucing biasanya akan terlihat putih pucat.

Cara memeriksanya adalah dengan meletakkan kucing pada pangkuan sambil mengelus elus bagian bawah telinga dekat rahang. Gunakan jari untuk membuka rahang bagian atas sehingga gusi dapat terlihat dan jika warna gusi putih pucat maka sebaiknya untuk segera menghubungi dokter hewan terdekat [1].

  • Nafsu Makan Menurun

Ciri-ciri kucing cacingan juga dapat dilihat dari nafsu makan si kucing. Hal ini dikarenakan kandungan cacing yang tinggi pada perut kucing dapat menghilangkan nafsu makan.

Namun, nafsu makan berkurang juga dapat diakibatkan dari sakit perut, radang selaput usus atau ruangan dalam usus dipenuhi oleh cacing-cacing yang ada dalam perut kucing[1,2].

  • Penurunan Berat Badan dan Perut Membuncit

Selain mengalami penurunan nafsu makan, kucing yang cacingan juga dapat mengalami penurunan berat badan meskipun telah makan dalam takaran biasanya [1,2].

Walaupun berat badan menurun, perut kucing menjadi lebih besar dan terlihat buncit. Hal ini dikarenakan dalam perut kucing terjadi pembengkakan.

  • Muntah

Muntah merupakan suatu gejala umum yang kerap terjadi ketika kucing mengalami cacingan. Hal ini disebabkan cacing yang ada pada tubuh kucing dapat mengiritasi lapisan lambung kucing [1,2].

Biasanya, kucing yang mengalami cacingan sering muntah dan tak jarang juga terdapat cacing dalam muntahannya.

  • Kucing Terlihat Lesu

Kucing yang terlihat lesu serta kurang bertenaga terjadi karena nutrisi dari makanan yang sudah dimakan kurang diserap oleh tubuh kucing dengan baik. Hal ini diakibatkan nutrisi pada tubuh kucing diserap oleh cacing yang ada pada tubuhnya[1,3].

  • Banyak Kutu Pada Tubuh Kucing

Banyaknya kutu pada tubuh kucing juga merupakan ciri-ciri kucing yang mengalami cacingan. Hal ini diakibatkan karena kutu bisa membawa telur-telur cacing pita dalam tubuhnya.

Kutu yang termakan oleh kucing dapat membuat telur cacing ikut masuk ke tubuh kucing dan akhirnya dapat menetas dalam tubuh kucing.

Untuk memastikan kotoran yang ada pada bulu kucing adalah kutu, dapat memastikannya menggunakan sepotong kain lembab lalu meletakkan kotoran tersebut pada kain lembab yang telah disediakan. Apabila kotoran berubah menjadi warna merah atau oranye maka dapat dipastikan bahwa kotoran tersebut adalah kotoran kutu sehingga harus segera diobati [1,2,3].

  • Kotoran Kucing Berwarna Gelap

Apabila kotoran kucing berwarna lebih gelap itu tandanya bahwa kucing kehilangan darah pada dinding usus yang merupakan sarang cacing tambang.

Tak hanya itu, cacing yang sudah mengambil ruang dalam usus dapat mengganggu pencernaan kucing. Ketika kucing mengalami diare dan disertai darah segar maka besar kemungkinannya bahwa kucing mengalami cacingan [1,2].

Jika beberapa ciri-ciri yang sudah disebutkan ada pada kucing maka dapat dipastikan bahwa kucing sedang mengalami cacingan. Oleh karena itu, segera bawa kucing ke dokter hewan untuk diperiksa.

Jika dokter mencurigai bahwa kucing terinfeksi cacing hati, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan sampel darah secara rutin. Ada berbagai macam jenis cacing dan oleh karena itu beragam pula cara pengobatannya [2,3].

Jadi perlu diketahui terlebih dahulu jenis cacing apa yang menginfeksi kucing secara khusus sebelum memulai perawatannya. Berikut adalah beberapa hal untuk merawat dan menghindari kucing yang mengalami cacingan:

  • Umumnya obat cacing harus diberikan dua minggu sekali atau sebulan sekali namun perawatan ini harus dilakukan secara rutin karena tidak bisa jika hanya dilakukan sekali dua kali saja.
  • Jika kucing mengalami cacingan, jangan pernah berpikir untuk mengikuti situs di internet yang mengatakan bahwa mengobati infeksi cacing secara alami dapat dilakukan dengan menggunakan rempah dan tanaman herbal. Sebaiknya langsung bawa kucing yang terinfeksi ke praktisi kesehatan hewan yang profesional seperti dokter hewan.
  • Bawa kucing yang baru diadopsi atau anak kucing yang baru lahir ke dokter hewan untuk diberi obat cacing. Tindakan ini hendaknya dilakukan secara rutin, baik ketika kucing terinfeksi cacing maupun tidak.
  • Anak kucing harus diberi obat cacing setiap 2 minggu sekali sejak kucing memasuki usia 6 minggu hingga 3 bulan. Hal ini disebabkan karena induk kucing juga dapat menularkan cacing ke anaknya [2,3].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment