4 Dampak Buruk Membungkus Makanan dengan Plastik

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Produk makanan yang dijual di pasaran memiliki banyak macam tipe pembungkus yang digunakan. Bahan pembungkus yang paling nyaman adalah yang dapat digunakan sekali pakai. Namun di balik kenyamanan itu, dampak merugikan kemungkinan dapat terjadi.

Penggunaan kantong plastik dan styrofoam nyatanya dapat merugikan banyak saat digunakan. Kedua bahan tersebut dapat membuat saluran air tersumbat dan terjadi penumpukan sampah walau kedua bahan itu memang praktis karena digunakan sekali pakai saja. [1]

Plastik merupakan salah satu contoh bahan yang banyak digunakan sebagai pembungkus produk makanan. Sebanyak 40% konsumen meminta produksi plastik sekali pakai untuk digunakan. [2]

Penggunaan plastik berkembang sangat pesat di Amerika pada saat itu dengan berbagai macam cara yang digunakan untuk meletakkan produk makanan. Bahan ini pada awalnya dibuat dari minyak mentah, tetapi seiring berjalannya waktu bahan kimia juga digunakan untuk menambah fungsi pada plastik. [1]

Plastik telah menyebabkan banyak polusi yang terjadi. Hal ini dikarenakan, bahan ini sulit terurai. Plastik akan berubah menjadi potongan-potongan kecil yang kemudian dapat memberikan dampak pada lingkungan sekitar seperti terbang ke beberapa tempat atau hinggap ke perut hewan karena tidak sengaja tertelan. [1, 3, 4]

Di samping itu, penggunaan plastik juga berbahaya untuk kesehatan. Adanya bahan kimia yang terdapat pada plastik dapat menyebabkan keracunan yang disebabkan oleh kadmium dan merkuri. Kasus lainnya terjadi karena adanya karsinogen yang terdapat pada diethylhexyl phthalate (DEHP0. [5]

Ada beberapa jenis plastik yang dapat membuat makanan terkontaminasi zat kimia. Senyawa kimia berbahaya yang biasanya mengontaminasi makanan adalah styrene yang terdapat pada plastik polystyrene, plasticizer dari Polivinil Klorida (PVC), dan Acetaldehyde dari Polyethylene. Sifat makanan yang dikemas mempengaruhi tingkat kontaminasi pada makanan tersebut. [5]

Jenis Plastik

Bahan kimia dalam plastik secara tidak langsung akan berdampak negatif pada kesehatan. Beberapa jenis plastik di bawah ini menjadi bahan baku beberapa peralatan yang berpotensi akan mengganggu kesehatan.

  • Polyethylene Terephthalate

Jenis plastik ini biasanya digunakan untuk kemasan botol minum sekali pakai. Selain sebagai botol air minum, plastik jenis ini juga sering digunakan sebagai plastik kemasan jus, minyak, mentega, saus salad, bahkan kosmetik. Polyethylene terephthalate menjadi plastik yang paling populer diantara plastik lainnya karena memiliki sifat ringan, dan anti air. [6]

Sebenarnya plastik ini tidak termasuk ke dalam jenis plastik yang berbahaya. Namun plastik ini memiliki kandungan antimon trioksida yang dapat menimbulkan zat karsinogen yang berbahaya bagi tubuh. Jika makanan atau minuman terlalu lama berada dalam plastik jenis ini, maka kemungkinan besar makanan atau minuman tersebut terkontaminasi akan meningkat. [6]

Selain itu, suhu yang tinggi juga dapat menyebabkan proses ekskresi antimon trioksida menjadi lebih cepat. Oleh karena itu, pastikan kemasan plastik ini jauh dari paparan suhu tinggi agar zat antimon trioksida di dalamnya tidak mengotaminasi makanan atau minuman. [6]

  • Polivinil Klorida (PVC)

Plastik jenis ini merupakan jenis plastik yang tahan panas. Plastik ini dikenal sebagai plastik yang serbaguna dan memiliki harga yang murah. Oleh karena itu, banyak orang-orang yang banyak menggunakan Povinil klorida (PVC). [6]

Plastik ini biasanya digunakan sebagai kemasan jus, minyak, dan juga sebagai wadah makanan. Namun dibalik harganya yang murah, PVC memiliki kandungan bahan kimia yang berbahaya. Beberapa bahan berbahaya yang terkandung adalah Bisphenol A (BPA), thalates, led, dioxin, crater, dan cadmium. [6]

  • Polystyrene

Polystyrene merupakan plastik yang terbuat dari minyak bumi dan terdapat benzena yang dapat berperan sebagai karsinogen[6]. Untuk penggunaanya, jenis plastik ini banyak digunakan sebagai wadah makanan seperti daging-dagingan, keju dan yogurt. [5]

  • Phthalates (DEHP, DINP, dan lain-lain)

Julukan untuk phthalates adalah plasticizer dan berfungsi untuk membuat plastik dapat bertahan lebih lama. Melalui makan dan minuman yang dibungkus dengan phthalates membuat kandungan yang ada di dalam plastik ini dapat hinggap ke tubuh manusia. Selain itu, kandungan tersebut dapat masuk ke tubuh manusia melalui perantara udara. [7]

Walaupun terlihat aman, makanan atau minuman yang terkontaminasi phthalates akan menimbulkan masalah yang cukup serius bagi kesehatan karena dapat menyebabkan gangguan endokrin pada tubuh. Lebih lanjut, akan terjadi pelepasan dioksin dan merkuri yang dapat merugikan bagi kesehatan manusia ketika plastik ini dibakar. [5]

  • Polikarbonat

Polikarbonat sering kali digunakan sebagai kemasan minuman ataupun makanan. Selain itu plastik jenis ini juga seringkali digunakan secara berulang. Namun ternyata plastik ini memiliki kandungan BPA yang sangat berbahaya bagi kesehatan. [8]

Jika terpapar suhu tinggi, maka BPA akan larut ke dalam makanan dan minuman sehingga dapat mempengaruhi kesehatan bagi penggunany. [8]

Bahaya Plastik Sebagai Pembungkus Makanan

Berdasarkan jenis plastik yang telah dijelaskan di atas dapat kemungkinan menyebabkan beberapa masalah terhadap kesehatan seperti yang ada pada penjelasan berikut ini.

  • Risiko Kanker

BPA menjadi salah satu bahan pembuatan plastik yang dapat ditemukan pada plastik polikarbonat dan PVC[6]. Menurut Food and Drug Administration (FDA) cukup aman untuk digunakan. Namun, penggunaan BPA disinyalir dapat merambat pada makanan atau minuman yang dibungkus dan mengganggu kesehatan manusia. [9]

Kanker merupakan salah satu dampak yang dapat ditimbulkan saat menggunakan plastik berbahan dasar BPA. Alasannya adalah BPA dapat berperan seperti estrogen buatan dan mengganggu hormon estrogen alami tubuh dan hormon lainnya sehingga dapat menyebabkan kanker payudara. [10]

Beberapa jenis plastik lainnya seperti polyethylene dan polystyrene dapat menimbulkan zat karsinogen. Karsinogen itu sendiri merupakan zat yang ada diudara, produk, atau bahan kimia pada makanan dan dapat memicu terjadinya kanke. [11]

  • Cacat Lahir dan Masalah Perkembangan pada Anak

Cacat lahir dapat terjadi karena terkena dampak negatif dari penggunaan plastik berjenis Phthalates dan PVC pada kemasan atau pembungkus makanan. [6]

Lebih lanjut, keterampilan motorik yang digunakan dalam kegiatan dan kendala dalam mempelajari bahasa akan terjadi pada anak yang lahir dari ibu yang terkena dampak negatif dari phthalates ketika dalam masa kehamilan. [12]

  • Gangguan pada Sistem Reproduksi

Penggunaan plastik yang dengan jenis Polikarbonat dan PVC dapat memberi efek negatif pada sistem reproduksi manusia karena kandungan BPA yang ada di dalamnya. [6] Pada pria, penggunaan plastik phthalates juga dapat mengganggu perkembangan alat kelamin. [12]

  • Gangguan pada Pencernaan dan Hati

Penggunaan plastik jenis PVC dan polikarbonat dinilai dapat memicu gangguan pencernaan melalui makanan atau minuman yang telah tekontaminasi. PVC juga dapat merusak hati untuk berfungsi sebagaimana mestinya. [6]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment