Dehidrasi Pada Bayi: Penyebab – Gejala dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Dehidrasi atau jumlah yang tidak seimbang antara cairan yang keluar dan cairan yang masuk ke dalam tubuh. Dalam arti lain cairan yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat menggantikan cairan yang dikeluarkan oleh tubuh.

Kondisi dehidrasi ini tidak dapat disepelekan karena dapat berdampak serius bagi kesehatan.

Dehidrasi paling sering dan mudah terjadi pada bayi. Dehidrasi pada bayi mudah terjadi karena bayi memiliki metabolisme tubuh yang jauh lebih tinggi dibandingkan metabolisme orang dewasa dan bayi belum dapat mengutarakan keadaan tubuhnya.

Itulah mengapa sebagai orang tua baru wajib mengenali penyebab dan ciri-ciri serta akibat yang dapat terjadi jika bayi dehidrasi.

Gejala Bayi Dehidrasi Pada Bayi

Bayi mudah dehidrasi, terutama pada bayi baru lahir yang masih beradaptasi dan belajar minum ASI. Bayi memiliki metabolisme yang tinggi, sehingga membutuhkan cairan yang dapat mencukupi kerja metabolismenya. [1]

Waspadai gejala-gejala berikut pada bayi anda agar dapat mencegah terjadinya dehidrasi. [4]

  • Urin bayi berwarna kuning gelap atau oranye
  • Bibir dan mulut kering
  • Dalam 24 jam hanya mengompol kurang dari 6 kali [2]
  • Bayi menangis namun tidak mengeluarkan air mata
  • Sulit atau menolak diberi ASI
  • Bayi tidur sepanjang hari [2]

Kenali Penyebab Dehidrasi Pada Bayi

Dehidrasi pada bayi terjadi karena asupan cairan yang didapatkan tidak dapat mengganti cairan yang keluar dari tubuhnya. Ada beberapa faktor penyebab bayi dehidrasi yang penting untuk diketahui.

  • Kurang ASI

Pada bayi yang baru lahir, permasalahan yang paling umum terjadi adalah soal ASI. Jumlah ASI yang diberikan ke bayi tidak mencukupi sehingga bayi mengalami dehidrasi.

Kurangnya ASI yang didapatkan bayi baru lahir bisa dikarenakan beberapa hal yaitu ibu yang masih belajar teknik menyusui yang benar sehingga bayi belum mendapatkan ASI dalam jumlah yang dibutuhkan, bayi tidak sering diberi ASI atau jumlah produksi ASI yang kurang pada ibu. [2]

Demam atau suhu badan yang tinggi pada bayi juga mengakibatkan cairan pada tubuh bayi berkurang lebih banyak. Selain itu kondisi tubuh bayi yang demam juga membuatnya rewel dan sulit untuk diberi asupan. [2]

Diare adalah penyebab dehidrasi yang banyak terjadi pada bayi. Saat diare, bayi lebih banyak mengeluarkan cairan. [2]

  • Muntah

Muntah pada bayi dapat diakibatkan bakteri sama halnya dengan diare. Bayi yang muntah sulit untuk menelan asupan yang dibutuhkannya dan jika terjadi terus menerus maka bayi akan kehilangan lebih banyak cairan. [2]

  • Cuaca panas dan Suhu Tinggi

Cuaca panas dan suhu tinggi membuat bayi mengeluarkan keringat lebih banyak. Dehidrasi dapat terjadi pada bayi jika bayi tidak sering diberi cairan atau AS. [2]

Kapan Harus Ke Dokter?

Saat anda sudah mengenali tanda-tanda dehidrasi dan telah berupaya untuk mengatasi dehidrasi pada bayi anda, namun bayi masih saja rewel dan tidak membaik sebaiknya segera ke dokter.

Jika tanda-tanda berikut di bawah terjadi pada bayi, tidak ada alasan lain untuk membawa bayi ke dokter atau rumah sakit. Tanda-tanda berikut menunjukkan bahwa bayi mengalami dehidrasi berat. [3, 4]

  • Bibir sangat kering hingga pecah-pecah, rongga mulut juga kering.
  • Warna urin bayi lebih gelap cenderung kuning pekat.
  • Mata cekung.
  • Kulit kering dan lembek.
  • Tidak menggompol dalam kurun waktu 6 jam.
  • Tangan dan kakinya dingin.
  • Tubuh bayi lemas.

Selain tanda-tanda di atas, jika bayi dalam kondisi tertentu misalkan bayi sedang sakit yang menjadi penyebab bayi dehidrasi, maka jangan menunda untuk mencari pertolongan ke dokter atau rumah sakit terdekat.

Kondisi berikut di bawah juga menjadi alasan anda harus membawa bayi anda ke dokter atau rumah sakit. [2]

  • Deman pada bayi di bawah 3 bulan
  • Diare terus menerus dalam kurun waktu 8 jam
  • Muntah setiap kali diberi ASI atau makanan

Cara Mengatasi Dehidrasi Pada Bayi

Dehidrasi adalah kondisi tubuh yang kehilangan banyak cairan, sementara cairan yang masuk tidak cukup menggantikan cairan yang hilang.

Dehidrasi paling mudah terjadi pada bayi, maka dari itu selain ibu dan ayah perlu mengenal ciri-ciri dehidrasi, juga penting untuk dapat mengatasi dehidrasi pada bayi.

  • Berikan ASI atau susu formula lebih sering dari biasanya.

Karena kondisi bayi yang dehidrasi biasanya rewel dan agak sulit untuk diberi asupan, maka sebaiknya pemberian ASI atau susu formula dalam jumlah sedikit-sedikit tapi sering. [2, 4]

  • Berikan Cairan Oralit

Cairan oralit atau sejenisnya dapat diberikan kepada bayi untuk menggantikan kandungan garam, gula dan kalium yang hilang. [4]

Akan tetapi perlu diketahui jumlah dosis aman yang diberikan untuk bayi baru lahir hingga usia 12 bulan.

  • Hubungi Dokter

Jika tanda-tanda dehidrasi masih berlanjut dalam 24 jam atau bayi masih mengalami diare dan muntah serta demam seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sebaiknya segera bawa bayi ke dokter atau rumah sakit. [2, 4]

  • Diberi Cairan Infus

Jika bayi terpaksa untuk dibawa ke rumah sakit, kemungkinan besar bayi akan diberikan cairan infus oleh dokter. Cairan infus akan diberikan selama bayi dirawat di rumah sakit untuk membantu mengembalikan cairan yang hilang. [4]

Cara Mencegah Dehidrasi Pada Bayi

Ada baiknya mengenali tanda-tanda dehidrasi pada bayi, namun akan lebih baik jika mencegah dehidrasi pada bayi. Berikut tips agar bayi tetap terhidrasi.

  • Penuhi Jumlah Asupan Bayi

Bayi memiliki metabolisme yang tinggi namun lambungnya masih berukuran kecil. Itulah mengapa bayi harus mendapatkan asupan sedikit namun sering. [1]

ASI atau susu formula idealnya diberikan setiap 2-3 jam untuk memenuhi kebutuhan cairan bayi. Bayi yang baru lahir masih beradaptasi untuk menyusu. Sebaiknya ibu bersabar saat memberi ASI karena pada fase ini bayi kadang masih dalam tahap belajar. [2]

  • Bangunkan Bayi Saat Tidur

Jam tidur bayi yang panjang seringkali membuat bayi terlelap jika merasa nyaman. Harap diingat bahwa bayi membutuhkan asupan dalam rentang jam yang singkat.

Maka jangan ragu untuk membangunkan bayi dan memberinya ASI atau susu formula jika memang sudah saatnya untuk memberi asupan. [2]

  • Jangan Beri Air

Bayi tidak seperti orang dewasa yang merasa haus lalu segelas air dapat mendehidrasi rasa hausnya. Bayi memerlukan banyak nutrisi sedangkan air tidak mencukupi kebutuhan bayi. [2]

ASI adalah nutrisi yang paling baik untuk menjaga bayi tetap terhidrasi dan memberikan gizi dan nutrisi yang diperlukan bayi. ASI dapat diberikan sering jika cuaca sedang panas agar cairan tubuh bayi tetap terjaga.

  • Jaga Kebersihan

Kebersihan sangat penting bagi bayi, jangan lupa mencuci tangan sebelum memberi ASI atau memberikan makanan pada bayi. Biasakan juga mencuci tangan setelah mengganti popok bayi dan setelah dari kamar mandi. [2]

Kebersihan adalah kunci yang dapat mencegah bakteri dan virus menyerang kesehatan bayi. Bakteri dan virus dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit termasuk diare yang berakibat dehidrasi pada bayi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment