7 Efek Samping Kebanyakan Konsumsi Ceker Ayam

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Ceker ayam merupakan bagian tubuh dari kaki ayam yang dapat dikonsumsi. Mungkin bagi sebagian negara, ceker ayam dianggap sebagai limbah dan sering dijadikan makanan untuk anjing peliharaan. Akan tetapi, bagi beberapa negara lainnya lazim bagi mereka untuk mengkonsumsi ceker ayam.

Di Indonesia sendiri, ceker ayam sering dijadikan bahan pelengkap dalam hidangan soto, sup atau mie ayam. Sedangkan pada hidangan Tionghoa, ceker ayam menjadi salah satu bagian dari dimsum. Tekstur ceker ayam yang lembut, empuk dan kenyal membuat makanan ini disukai banyak orang. Selain itu, tingginya kandungan gizi seperti protein, kalsium dan potasium membuat ceker ayam bermanfaat bagi kesehatan tubuh.[1]

Akan tetapi, dibalik kelezatannya, ceker ayam memiliki kelemahan akibat pengolahannya yang dapat menghilangkan kandungan gizinya dan malah memberikan dampak negatif bagi tubuh. Berikut ini beberapa efek samping dari mengkonsumsi terlalu banyak ceker ayam :

1. Membahayakan kesehatan jantung

Ceker sendiri memiliki kandungan gizi yang bermanfaat untuk kesehatan. Akan tetapi, akibat pengolahannya yang sering digoreng, membuat kandungan ceker menjadi berbahaya.

Ceker yang diolah dengan digoreng tersebut akan mengandung asam lemak trans (lemak jenuh). Asam lemak trans adalah lemak buatan yang dibuat selama proses yang disebut hidrogenasi, yang bertujuan untuk menstabilkan minyak tak jenuh ganda untuk mencegahnya menjadi tengik dan menjaganya tetap padat pada suhu kamar.[2]

Pada sebuah penelitian telah memberikan bukti yang sesuai bahwa konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dari minyak terhidrogenasi parsial mempengaruhi beberapa faktor risiko kardiovaskular dan berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan risiko penyakit jantung koroner.[3]

2. Meningkatkan penanda inflamasi atau peradangan

Kandungan lemak trans pada ceker ayam juga dapat berpotensi menyebabkan inflamasi atau peradangan pada jaringan vaskular. Peningkatan konsumsi asam lemak trans telah dikaitkan dengan peningkatan konsentrasi penanda inflamasi yang beredar, seperti faktor nekrosis tumor (TNFα), interleukin 6 (IL6) atau CRP.[4] Asam lemak trans memiliki efek pro-inflamasi langsung dalam sel endotel.[4] Selain itu, adanya inflamasi ini dapat menambah risiko penyakit kardiovaskular.[4]

3. Berisiko meningkatkan kolesterol

Tubuh memang membutuhkan kadar kolesterol untuk membangun sel-sel yang sehat.[5] Hal ini dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi ceker ayam yang juga mengandung lemak kolesterol. Di dalam ceker ayam terdapat lemak kolesterol yang cukup tinggi, yakni pada satu kaki ayam atau sekitar 35 g, terdapat lemak kolesterol sekitar 29 mg.[1]

Akan tetapi, perlu diingat bahwa semakin tinggi kolesterol dalam tubuh, risiko penyakit jantung juga semakin meningkat.[5]

4. Terkena serangan jantung hingga stroke

Seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya bahwa ceker ayam mengandung lemak kolesterol yang tinggi. Tingginya kandungan kolesterol dalam ceker ayam ini akan mengembangkan timbunan lemak di pembuluh darah.[5] Hingga akhirnya endapan tersebut semakin banyak dan membuat darah sulit untuk mengalir melalui arteri. Jika endapan tersebut pecah tiba-tiba dan membentuk gumpalan, maka tubuh akan terkena serangan jantung atau stroke.[5]

5. Aterosklerosis

Telah disebutkan sebelumnya bahwa ceker ayam mengandung lemak jenuh yang dapat memberikan efek samping bagi tubuh. Pada salah satu penelitian telah menunjukkan bahwa lemak jenuh atau asam lemak trans ini dapat meningkatkan risiko penyakit aterosklerosis.[6]

Aterosklerosis adalah penumpukan lemak, kolesterol dan zat lain di dalam dan di dinding arteri pembuluh darah.[7] Penumpukan ini disebut plak yang dapat menyebabkan arteri menyempit, menghalangi aliran darah.[7] Plak juga bisa pecah, hingga menyebabkan bekuan darah.[7]

6. Peningkatan risiko kanker payudara

Ceker ayam seringkali diolah dengan cara digoreng. Cara pengolahan ini ternyata malah dapat merusak kandungan gizi dari ceker ayam.[8]

Selain itu, minyak goreng yang digunakan berulang kali dapat menimbulkan berbagai produk sampingan yang mengandung hidrokarbon aromatik polisiklik dan aldehida, yang dikenal bersifat karsinogenik, mutagenik, dan tumorigenik.[9] Kandungan tersebut dapat memberikan berbagai efek samping tidak sehat bagi tubuh, termasuk kanker pada organ tubuh.[9]

Salah satu penelitian telah mengkonfirmasi bahwa kandungan minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan berulang kali tersebut memberikan efek yang tidak menguntungkan, juga mekanisme molekuler yang mendasarinya juga dapat secara kuat mempromosikan efek tumorigenik pada organ payudara.[9]

7. Peningkatan risiko kanker prostat

Pengolahan ceker ayam yang digoreng menggunakan minyak panas dapat membentuk agen yang berpotensi karsinogenik seperti aldehida, akrolein, amina heterosiklik, hidrokarbon aromatik polisiklik, dan akrilamida.[10]

Kandungan karsinogenik tersebut pun dapat meningkatkan risiko kanker prostat[10] bagi yang mengkonsumsi gorengan, termasuk ceker ayam yang digoreng terlalu banyak.

Pengolahan Ceker Ayam yang benar untuk menghindari efek sampingnya

Sebagian besar efek samping ceker ayam bagi kesehatan dikarenakan metode atau cara pengolahannya untuk dijadikan sebuah masakan. Sebaiknya hindari menggoreng ceker ayam karena akan menghilangkan kandungan gizinya yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.[8] Ceker ayam bisa diolah dengan merebusnya dan dijadikan sebagai sup ceker ayam.

Selain itu, memperhatikan kebersihan juga penting untuk menghindari risiko terkena penyakit. Saat membeli ceker ayam, pastikan untuk memeriksanya dengan cermat. Ceker ayam yang tampak kotor atau memiliki kulit yang terbakar amonia menunjukkan manajemen kebersihannya buruk.[8]

Luka bakar amonia tersebut sering disebabkan oleh ayam yang berdiri di atas kotorannya sendiri.[8] Untuk menghindarinya, Anda bisa membuang bagian yang terdapat luka amonia tersebut dan cuci sampai bersih untuk menghindari kotorannya.[8]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment