Fibromialgia adalah sebuah kondisi ketika rasa nyeri tersebar ke seluruh tubuh menyerang otot serta persendian.
Karena nyeri ini, beberapa masalah kesehatan pun terjadi, seperti perubahan suasana hati, gangguan tidur, hingga tubuh mudah lelah.
Daftar isi
Perbedaan Fibromialgia dan Arthritis
Kerap diduga sebagai kondisi gangguan kesehatan yang sama, sebenarnya keduanya adalah penyakit yang berbeda terlepas dari kemiripan gejala.
Fibromialgia adalah penyakit yang menyebabkan rasa nyeri di seluruh tubuh, namun yang terkena bukanlah sendi, melainkan jaringan lunak.
Fibromialgia juga tidak menyebabkan radang atau kerusakan di bagian sendi. Terlebih lagi, fibromialgia lebih sulit didiagnosa daripada arthritis.
Sementara itu, arthritis adalah rasa nyeri akibat peradangan pada sendi dan otot. Arthritis juga lebih mudah didiagnosa daripada fibromialgia.
Arthritis sendiri juga meliputi dua jenis kondisi, yaitu osteoarthritis dan juga rheumatoid arthritis. Hanya saja, osteoarthritis adalah jenis arthritis yang paling umum.
Penyebab pasti dari fibromialgia belum diketahui, namun ada sejumlah faktor yang mampu meningkatkan risiko kondisi ini.
Beberapa faktor peningkat risiko lainnya yang perlu dikenali dan diwaspadai antara lain adalah :
Beberapa gejala yang disebabkan oleh fibromialgia biasanya antara lain adalah :
Namun, selain dari gejala umum tersebut perlu juga untuk mewaspadai adanya gejala lain yang berisiko terjadi :
Ketika gejala mulai muncul dan timbul kecurigaan terhadap suatu kondisi tertentu, segera periksakan diri saja ke dokter.
Penyebab dari gejala tersebut perlu dideteksi dan dikonfirmasi segera agar dapat ditangani. Gejala yang mirip dengan kondiis hipotiroidisme dan arthritis perlu dipastikan segera.
Tes darah biasanya diperlukan ketika pemeriksaan fisik dan riwayat medis personal tidak mampu membantu dokter dalam menghasilkan diagnosa pasti.
Pemeriksaan darah biasanya akan meliputi tes fungsi tiroid, faktor rheumatoid, tingkat sedimentasi eritrosit, dan hitung darah lengkap.
Untuk dapat mengobati fibromialgia, biasanya kombinasi pemberian obat-obatan dan perawatan secara mandiri bisa diterapkan.
Pemberian obat-obatan berikut ini bertujuan untuk meredakan nyeri di sekujur tubuh sekaligus mengatasi gangguan tidur akibat nyeri yang dirasakan.
Selain obat-obatan, beberapa jenis terapi ini dapat membantu mengurangi efek dan gejala fibromialgia sehingga dapat meringankan beban pasien.
Pasien fibromialgia dapat mengatasi segala gejala yang timbul dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih baik, sehat dan seimbang.
Makanan penambah energi yang aman adalah yang rendah gula serta kaya akan serat, seperti oatmeal, almond, tahu dan alpukat.
Supaya aktivitas dapat berjalan dengan baik dan normal, tubuh memerlukan asupan yang tepat agar tidak mudah lelah apalagi lemas.
Untuk meredakan gejala fibromialgia, mulailah mengonsumsi asupan yang benar seperti kacang-kacangan dan biji-bijian berkandungan mineral dan mikronutrien tinggi.
Makanan-makanan berantioksidan tinggi seperti bawang putih, teh hijau, buah sitrus, brokoli, kembang kol, kubis, minyak nabati, produk kedelai, apel, wortel, bayam, biji wijen, terung, dan lainnya.
Sementara itu, sumber asam amino esensial yang dapat dikonsumsi antara lain adalah telur, kedelai, quinoa, dan daging.
Kondisi tertentu seperti sensitivitas tinggi terhadap gluten dapat mengembangkan penyakit fibromialgia.
Oleh sebab itu, hindari segala bentuk makanan gluten seperti kue dan biskuit, pasta, sereal, mie dan roti-rotian.
Menghindari makanan bergluten terbukti mampu mengurangi rasa nyeri di sekujur tubuh, bahkan turut bermanfaat bagi pasien fibromialgia yang tak menderita penyakit Celiac.
Agar kondisi lebih cepat pulih dan gejala cepat mereda, penderita fibromialgia perlu menjauhi pula makanan-makanan berpengawet dan mengandung MSG.
Bagi pengonsumsi kafein dan/atau alkohol yang sebelumnya cukup rutin, hentikan konsumsinya terlebih dulu.
Selain menghindari kafein dan alkohol, pastikan juga jauhi rokok atau tembakau yang dapat memperburuk kondisi fibromialgia karena kandungan racunnya.
Obesitas dan fibromialgia dapat berkaitan, maka ada baiknya untuk menjaga berat badan atau bahkan mulai menurunkan berat badan apabila mengalami obesitas.
Diet yang seimbang dan mampu membantu mencapai berat ideal akan meningkatkan kualitas hidup penderitanya.
Maka dari itu, tak ada ruginya sama sekali untuk menjalankan diet yang baik dan benar bagi para penderita fibromialgia agar rasa nyeri bisa berkurang dan memudar secara alami.
Segala bentuk penyakit yang tidak ditangani secara cepat dan benar, gejala akan berkembang lebih serius dan menghambat aktivitas sehari-hari.
Inilah beberapa risiko komplikasi fibromialgia yang jangan disepelekan karena nyeri yang terus-menerus dirasakan, kelelahan ditambah susah tidur akan berdampak pada tubuh dan rutinitas.
Tak hanya trauma fisik, namun emosional dan mental pun dapat menjadikan seseorang rentan terkena penyakit fibromialgia.
Untuk itu, langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan supaya meminimalisir risiko fibromialgia antara lain adalah :
Obesitas dan kurang gerak termasuk faktor yang dapat meningkatkan risiko fibromialgia, maka pastikan ambil waktu sekitar 150 menit per minggu untuk bersepeda, berjalan kaki, atau berenang.
4-5 kali dalam seminggu adalah waktu yang tepat untuk berolahraga di mana masing-masing memiliki durasi 30 menit.
Tak hanya berguna mencegah fibromialgia, melakukan olahraga rutin adalah pencegah diabetes dan penyakit jantung yang efektif.
Olahraga pun menjadi salah satu cara terbaik melepas stres sehingga berbagai bentuk kecemasan dan depresi dapat teratasi.
Infeksi dapat meningkatkan risiko seseorang menderita fibromialgia, maka penting untuk menjaga sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh.
Tak sekadar berolahraga rutin, imbangi olahraga dengan asupan makanan bergizi. Konsumsilah makanan berprobiotik, makanan kaya antioksidan, vitamin dan mineral.
Jika seseorang sadar bahwa dirinya memiliki kecemasan berlebihan, depresi ataupun masalah mental lainnya yang terkait dengan trauma fisik atau emosional, penting untuk mencari bantuan profesional.
Berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog dapat membantu menangani masalah mental apapun sehingga risiko fibromialgia pun dapat berkurang.
Orang-orang dengan risiko fibromialgia perlu menjaga gaya hidup tetap baik dan sehat di mana pastikan untuk tidak beraktivitas dan berolahraga berlebihan agar tidak meningkatkan stres dan kelelahan.
Adam Felman & Nancy Carteron, M.D., FACR. 2018. Medical News Today. Everything you need to know about fibromyalgia.
Marie Albiges. 2017. Health Journal. Do You Know the Difference Between Fibromyalgia and Arthritis?
Anonim. 2017. Mayo Clinic. Fibromyalgia.
Lynn Marks & Samuel Mackenzie, MD, PhD. 2019. Everyday Health. What Is Fibromyalgia?
Forest Tennant, MD, DrPH. 2015. Practical Pain Management. 11 Fibromyalgia Facts and Tips.
David Zelman, MD. 2019. WebMD. What Causes Fibromyalgia?
Anonim. 2017. Centers for Disease Control and Prevention. Fibromyalgia.