Tidur adalah suatu proses biologis yang kompleks. Saat kita tidur, kita dalam keadaan tidak sadar, tetapi fungsi-fungsi otak dan tubuh tetap aktif.
Fungsi-fungsi ini bertugas melakukan sejumlah pekerjaan penting agar tubuh tetap sehat dan berfungsi dengan benar.
Daftar isi
Ada banyak masalah kesehatan, penyakit, dan kelainan yang bisa menyebabkan gangguan tidur. Pada kebanyakan kasus, gangguan tidur terjadi akibat suatu masalah kesehatan, seperti: [2, 3]
Ada juga beberapa faktor yang bisa menyebabkan masalah tidur, termasuk:
Gejala bisa berbeda tergantung dari seberapa berat gangguan yang terjadi dan jenisnya. Gejala dan tanda-tanda juga bisa berbeda bila gangguan tidur adalah efek samping dari gangguan kesehatan lainnya.
Tetapi, gejala-gejala umum dari gangguan tidur adalah: [2, 3]
Saat kita tidak mendapat cukup tidur yang berkualitas, bukan hanya tubuh akan merasa lelah, tetapi juga akan berdampak pada kesehatan fisik dan mental, cara berpikir, dan aktivitas harian.
Gangguan tidur adalah sejumlah kondisi yang menginterupsi pola tidur normal. Ada sekitar 80 gangguan tidur yang telah tercatat, namun berikut ini adalah yang paling umum terjadi: [1, 2, 3]
Insomnia ditandai oleh berulangnya kesulitan untuk tertidur atau tidur nyenyak sepanjang malam. Orang yang mengalami insomnia juga mengalami rasa kantuk yang sangat di siang hari serta gangguan kognitif lainnya ketika sedang terbangun.
Insomnia dianggap sebagai suatu kondisi kronis bila pasien menunjukkan gejala-gejala sulit tidur setidaknya tiga kali sehari selama setidaknya tiga bulan.
Berdasarkan data terbaru, sekitar satu per tiga orang dewasa mengalami salah satu bentuk insomnia berikut:
Insomnia bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti jet lag, stres dan kecemasan, hormon, atau masalah pencernaan. Kondisi ini juga bisa menjadi gejala dari suatu gangguan kesehatan.
Insomnia bisa menjadi masalah serius bagi kesehatan dan kualitas hidup seseorang secara keseluruhan, dan berpotensi menyebabkan:
Parasomnia adalah istilah untuk sejumlah tingkah laku tidak biasa yang terjadi saat seseorang akan tidur, sedang tidur, atau saat fase transisi antara tidur dan bangun. Tingkah laku ini juga bisa terjadi di tahap tidur yang berbeda.
Parasomnia bisa terjadi pada tahap NREM (non-rapid eye movement), REM (fase tidur saat mimpi terjadi), dan ketika terbangun dari tidur. Tingkah laku yang terjadi termasuk: [1, 2, 3]
Kondisi ini bisa menyebabkan penderitanya mengalami kecemasan dan takut untuk tertidur.
Sleep apnea adalah gangguan pernafasan yang berhubungan dengan tidur. Kondisi ini terjadi akibat penyumbatan di saluran nafas bagian atas.
Sleep apnea ditandai dengan berhentinya nafas saat seseorang tertidur. Ini adalah masalah kesehatan yang serius karena menyebabkan tubuh kekurangan oksigen.
Penderita sleep apnea juga jadi sering terbangun di malam hari karena tersedak dan berusaha menarik nafas. Gejala umum lainnya adalah mendengkur dengan keras.
Seperti gangguan tidur lainnya, sleep apnea bisa menyebabkan kelelahan dan rasa kantuk yang sangat di siang hari, selain juga berbagai gangguan kognitif.
Kebanyakan kasus sleep apnea termasuk ke dalam salah satu dari dua kategori berikut:
RLS atau sindrom kaki gelisah adalah perasaan tak terkendali yang menyebabkan penderitanya terus menggerak-gerakkan kaki.
Dorongan ini kadang-kadang disertai dengan sensasi gatal, tertusuk, dan nyeri di kaki. Meskipun gejala-gejala ini bisa muncul di siang hari, tetapi akan menjadi semakin parah di malam hari.
Penderita RLS biasanya mengalami dorongan paling kuat untuk menggerak-gerakkan kaki saat berada di tempat tidur, sehingga menyebabkan mereka sulit tertidur atau tidur nyenyak.
RLS seringkali berhubungan dengan gangguan kesehatan tertentu, termasuk ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) dan parkinson, tetapi penyebab pastinya tidak selalu diketahui. [2]
Gangguan tidur ini merujuk pada rasa kantuk dan lelah di siang hari meskipun sudah tidur cukup di malam hari.
Perasaan ini bisa mengakibatkan penderitanya tertidur tiba-tiba secara berulang, yang kemudian berisiko menyebabkan kecelakaan.
Beberapa orang yang menderita hipersomnia bisa merasakan serangan kantuk lebih dulu, sementara sebagian lainnya tiba-tiba saja tertidur.
Kondisi yang termasuk hipersomnia adalah: [1, 2, 3]
Tidur membantu otak untuk tetap berfungsi dengan baik. Tidak cukup tidur atau tidur dengan kualitas yang buruk bisa menimbulkan berbagai konsekuensi.
Yang paling jelas adalah rasa lelah, menurunnya energi, mudah marah, serta kesulitan berkonsentrasi. [1, 2, 3, 4]
Kemampuan untuk membuat keputusan dan mood juga akan dipengaruhi oleh kualitas tidur yang buruk. Gangguan tidur seringkali timbul bersamaan dengan gejala-gejala depresi atau kecemasan.
Kurang tidur atau terlalu banyak tidur telah diketahui berkaitan dengan berbagai masalah kesehatan kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes.
Gangguan tidur juga bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan seperti gagal jantung, osteoarthritis dan parkinson. [4]
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mencatat informasi mengenai gejala-gejala yang dialami pasien serta riwayat kesehatannya. Dokter juga mungkin akan melakukan berbagai tes, termasuk: [2, 3, 4]
Hasil dari tes-tes tersebut sangat penting untuk menentukan jenis pengobatan dan perawatan yang dibutuhkan oleh pasien.
Perawatan untuk gangguan tidur bisa berbeda tergantung dari jenis gangguan dan penyebabnya.
Tetapi, secara umum, perawatan akan berupa kombinasi dari pengobatan secara medis dan perubahan gaya hidup.
Pengobatan Medis
Pengobatan untuk gangguan tidur bisa termasuk salah satu dari berikut ini:
Perubahan Gaya Hidup
Penyesuaian gaya hidup bisa sangat mempengaruhi kualitas tidur, terutama bila dilakukan bersamaan dengan pengobatan medis.
Perubahan gaya hidup ini juga bisa diterapkan untuk mencegah gangguan tidur terjadi. Hal-hal berikut bisa dicoba untuk dilakukan: [2, 3]
Pergi tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari juga bisa secara signifikan memperbaiki kualitas tidur.
Meskipun di akhir pekan kita biasanya tergoda untuk bangun siang, tetapi sebaiknya jangan, karena bisa mempengaruhi siklus tidur menjelang hari Senin berikutnya.
1. Sleep Foundation. Sleep Disorders. OneCare Media Company.
2. Julie Roddick, Kristeen Cherney, Raj Dasgupta, MD. Sleep Disorders. Healthline; 2020.
3. U.S. Department of Health and Human Services. Sleep Disorders. Medline Plus.
4. Felix Torres, MD, MBA, DFAPA. What Are Sleep Disorders? American Psychiatric Association; 2020.