6 Gejala Kemandulan pada Pria yang Sering Tidak Disadari

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Saat seorang pasangan pria dan wanita belum juga mendapatkan anak meskipun mereka telah mencoba berkali-kali, mungkin banyak yang berpikir wanitanya yang mandul. 

Padahal, kemandulan tidak hanya terjadi pada wanita saja, tapi pada pria juga. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan kemandulan pada pria. 

Kemandulan merupakan masalah yang bisa dibilang tersebar luas. Dari 20% pasangan yang tidak subur, masalah kemandulannya terletak pada prianya.[1] 

Untuk kurang lebih 30% pasangan, masalah kemandulannya terletak pada kedua pasangan. Hal itu menunjukkan jika pria berkontribusi pada kemandulan sekitar setengah dari semua kasus.[1] 

Sekitar satu dari 20 pria memiliki produksi sperma yang rendah dan menyebabkan kemandulan. Tapi, hanya sekitar satu dari setiap 100 pria yang tidak memiliki sperma sama sekali.[1] 

Kemandulan pada pria dapat disebabkan oleh fungsi sperma abnormal, penyumbatan yang mencegah pengiriman sperma, dan produksi sperma yang rendah.[2] 

Tidak hanya itu, cedera, masalah kesehatan kronis, penyakit, serta pilihan gaya hidup dapat berkontribusi pada kemandulan pria.[2] 

Gejala Kemandulan pada Pria

Tanda utama dari kemandulan pada pria adalah ketidakmampuannya dalam membuat pasangannya hamil.[2] 

Hal seperti itu pasti membuat frustrasi. Meski begitu, pria masih bisa mendeteksi sejak dini kemandulan mereka lewat gejala-gejala yang muncul dari kemandulan pria. 

Dengan mendeteksi sejak dini lewat gejala-gejala yang ada, maka kemandulan pada pria ini pun bisa lebih cepat diatasi. 

Ada pun gejala kemandulan pada pria di antaranya adalah: 

  • Perubahan pada Hasrat Seksual 

Kesuburan pada pria saling berkait dengan kesehatan hormon mereka. Perubahan pada hormon ini dapat menunjukkan masalah dengan kesuburan.[3] 

Biasanya, pria akan menghasilkan banyak testosteron, hormon yang berperan atas libido atau dorongan seks mereka.[3] 

Bila terjadi masalah hormonal seperti adanya penurunan produksi testosteron, maka hasrat atau dorongan seksual mereka juga akan ikut menurun.[3] 

Hormon testosteron ini dihasilkan oleh testis jadi adanya masalah pada testis akan berdampak juga pada hormon testosteron.[3] 

Pada pria, ada hormon lainnya yang membantu dalam produksi testosteron. Hormon itu adalah hormon luteinisasi.[3] 

Hormon luteinisasi yang menyebabkan testis untuk membuat testosteron, yang juga penting untuk memproduksi sperma.[3] 

Ketidakseimbangan pada hormon-hormon itu akan memicu gejala kemandulan pada pria.[3] 

  • Testis yang Nyeri dan Membengkak 

Saat testis yang tadinya baik-baik saja mulai menunjukkan rasa nyeri dan membengkak, sudah jelas ada masalah yang terjadi pada testis.[3] 

Rasa nyeri dan membengkak ini bisa disebabkan oleh beberapa kondisi yang berbeda. Banyak di antaranya dapat menyebabkan kemandulan pada pria.[3] 

Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan testis yang nyeri dan bengkak adalah herniahidrokel (penumpukan cairan di sekitar testis), dan ketegangan testis (testis bengkok).[4] 

Infeksi juga bisa menyebabkan pembengkakan dan rasa nyeri di testis. Testis dan epididimis atau bagian dari testis yang menyimpan sperma, terkadang dapat terinfeksi.[4] 

Infeksi itu dapat menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan yang dimulai dengan cepat dan semakin memburuk dengan cepat pula.[4] 

Untuk yang baru pertama kali mengalaminya, mungkin masih belum tahu tingkat keparahannya dan bisa saja berpikir untuk menunggu rasa sakit dan pembengkakannya hilang sendiri.[4] 

Pembengkakan yang diiringi rasa sakit ini bukan hal yang normal jadi akan lebih baik jika langsung pergi ke dokter untuk memeriksanya, apalagi jika rasa sakit itu muncul dengan tiba-tiba.[4] 

Kadar hormon pada pria juga tidak hanya berpengaruh pada libido atau hasrat seksual saja, melainkan pada fungsi seksual lainnya.[3] 

Fungsi seksual seperti kemampuan mempertahankan ereksi juga sama-sama berkaitan dengan kadar hormon pada pria.[3] 

Ereksi termasuk proses yang kompleks dengan otak, saraf, otot, dan pembuluh darah memainkan peran utama. Hormon dan emosi juga ikut bekerja.[3] 

Ketidakmampuan untuk mempertahankan ereksi selama hubungan seksual ini lebih sering dikenal sebagai disfungsi ereksi.[3] 

Gejala yang satu ini termasuk gejala yang paling umum yang terjadi pada kemandulan pria.[3] 

Selain kadar hormon, disfungsi ereksi juga bisa disebabkan oleh hal lain seperti masalah neurologis, psikologis, obat-obatan, trauma dan faktor pilihan gaya hidup.[3] 

  • Tidak bisa Ejakulasi 

Tidak bisa ejakulasi biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan mencapai orgasme, hal ini terjadi sebagai bagian dari disfungsi ereksi.[5] 

Ketidakmampuan untuk ejakulasi ini bisa bersifat primer dan sekunder. Untuk primer, akan muncul dari awal respons seksual, sedangkan untuk sekunder, disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes atau multiple sclerosis.[5] 

Masalah pada ejakulasi lainnya adalah ejakulasi retrograde atau disebut juga dengan ejakulasi kering.[5] 

Ejakulasi retrograde adalah ketika semua atau sebagian ejakulasi tidak keluar dari tubuh melalui penis melainkan dimasukkan kembali ke kandung kemih pada klimaks seksual.[5] 

Masalah ejakulasi ini dapat menyebabkan kemandulan pada pria, tapi tidak menimbulkan masalah lainnya.[5] 

Biasanya ejakulasi retrograde tidak perlu diobati kecuali jika itu menyebabkan kemandulan yang ingin diatasi oleh pria.[5] 

Salah satu bentuk pengobatannya adalah dengan menghentikan pengobatan yang dapat menyebabkan ejakulasi retrograde.[5] 

  • Testis yang Kecil dan Kencang 

Karena menjadi tempat menampung sperma pria, kesehatan testis tentu saja sangat penting untuk kesuburan pada pria.[4] 

Testis yang kecil dan kencang juga menjadi salah satu tanda utama pada kemandulan pria. Mereka bisa menunjukkan potensi masalah pada kesuburan.[4] 

Jika testis seorang pria terlalu kecil untuk menghasilkan hormon testosteron, maka akan menyebabkan dampak buruk pada kesuburannya.[4] 

Biasanya pria yang mengalami masalah seperti ini adalah pria yang lahir dengan satu atau lebih kromosom X tambahan, disebut juga dengan sindrom Klinefelter.[4] 

Tanda fisik lainnya pada pria dengan sindrom Klinefelter adalah tubuh kurus, rambut di wajah yang rendah, dan lemak berlebih di sekitar area dada mereka.[4] 

  • Rambut yang Rontok 

Kerontokan bahkan kebotakan pada pria juga bisa menjadi gejala dari kemandulan pada pria.[6] 

Sebuah penelitian menegaskan bahwa pria yang mengalami kerontokan atau kebotakan sedang hingga yang ekstrem memiliki jumlah sperma sebanyak 60% lebih rendah.[6] 

Penelitian juga menunjukkan apabila kebotakan pada pria masih berada pada tahap yang lebih ringan, maka pemeriksaan sperma hanya berkurang 20% dibandingkan dengan pria dengan rambut yang penuh.[6] 

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment