Kenali 7 Kebiasaan yang Merusak Ginjal

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti sepasang kacang, dimana organ tersebut dimiliki oleh semua makhluk hidup berjenis vertebrata. Fungsi utama ginjal adalah membuang hasil limbah yang ada di dalam tubuh, menjaga keseimbangan kadar elektrolit dan mengatur tekanan darah [1].

Menjaga kesehatan ginjal adalah sesuatu yang diharuskan, hal tersebut karena ginjal mempunyai peranan yang sangat penting bagi tubuh. Ginjal yang sehat dapat menyaring limbah, kadar air yang berlebihan dan kotoran lainnya dalam darah [2].

Menjaga kesehatan ginjal menjadi penting untuk dilakukan karena melihat vitalnya peranan ginjal pada tubuh. Jika ginjal tidak diperhatikan kesehatannya, maka fungsi ginjal dalam mengatur keseimbangan cauran dalam tubuh, konsentrasi garam dalam darah, dan ekskresi bajan buangan seperti sampah nitrogen dan urea akan mengalami gangguan. [2]

Akibatnya timbul masalah kesehatan yang berkaitan dengan berbagai masalah ginjal, seperti contohnya gagal ginjal, batu ginjal dan gagal ginjal kronik. Dengan menjaga kesehatan pada ginjal, tubuh akan menyaring dan membuang limbah sebagai mana mestinya, hormon yang dihasilkan juga dapat membantu tubuh untuk sesuai fungsinya [2].

Meskipun fungsi ginjal sangat penting bagi tubuh, sehingga harus dijaga kesehatannya, namun ada beberapa kebiasaan dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. Baik untuk seseorang yang belum menderita penyakit ginjal, maupun sudah mempunyai riwayat penyakit ginjal dan mesih mengidapnya [3].

Hal yang amat disayangkan adalah, kebiasaan-kebiasaan ini sering tidak disadari oleh banyak orang bahwa itu akan berdampak pada kesehatan ginjal mereka di kemudian hari. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan yang dapat merusak ginjal jika tidak diperhatikan dengan baik [3].

1. Kurangnya Aktivitas Olahraga

Olahraga secara teratur tidak hanya bagus untuk kesehatan dan kebugaran tubuh, namun juga dapat membantu kerja beberapa organ dalam, salah satunya adalah ginjal. Kurangnya olahraga yang diikuti oleh gaya hidup tidak sehat dapat memicu resiko penyakit ginjal kronis. [2]

Selain itu, malas berolahraga juga dapat meningkatkan tekanan darah dan mengganggu kinerja jantung. Dimana tekanan darah normal dan kesehatan jantung merupakan dua hal penting untuk mencegah kerusakan pada ginjal [2].

Olahraga yang dimaksud bukan berarti harus olahraga berat seperti lari maraton atau menyelam. Cukup dengan melakukan olahraga ringan seperti berjalan, berlari, bersepeda juga bisa memberikan manfaat bagi ginjal.

Tentunya olahraga harus konsisten dilakukan, jika tidak konsisten melakukan olahraga, bukan hanya penyakit ginjal yang nanti akan datang, namun juga banyak resiko lainnya. Saat ini memang banyak yang enggan untuk melakukan olahraga, alasannya bisa karena kesibukan atau memang tidak berminat [2].

2. Tidak Mengontrol Gula Darah

Makan makanan yang manis dan mengandung gula memang banyak disukai oleh semua kalangan, baik mud maupun tua. Namun semakin banyak konsumsi gula yang masuk ke dalam tubuh, akan semakin tinggi pula resiko terken penyakit diabetes yang dapat memicu kerusakan pada ginjal [3].

Orang yang mempunyai penyakit diabetes, atau suatu kondisi yang dapat memicu terjadinya gula darah yang tinggi, lebih berpotensi mengalami kerusakan pada ginjal [3]. Saat dimana sel-sel dalam tubuh tidak dapat lagi menggunakan glukosa (gula) yang ada di dalam darah, ginjal akan dipaksa bekerja lebih keras lagi dalam prosesnya menyaring darah [3].

Jika hal itu terjadi secara terus-menerus, dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang mengancam nyawa. Oleh karenanya penting untuk mengontrol gula darah secara teratur, kalaupun terdeteksi ada kerusakan, tenaga medis bisa langsung mengambil langkah untuk menanganinya supaya kerusakan tidak terlalu parah [3].

3. Tidak Memantau Tekanan Darah

Kurangnya perhatian untuk mengecek tekanan darah secara berkala dapat menimbulkan penyakit darah tinggi tidak terdeteksi. Dimana jika mengalami tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Tidak hanya ginjal, namun juga masalah kesehatan lainnya seperti diabetes, penyakit jantung sampai kolesterol tinggi yang dampaknya sangat berbahaya bagi tubuh [1].

Oleh karenanya, penting untuk memantau tekanan darah supaya bisa mendeteksi apabila ada tanda-tanda penyakit yang dapat menyebabkan kerusakan pada ginja. Tekanan darah yang tergolong normal adalah 120/80. Dan sudah masuk kategori darah tinggi yang membahayakan ginjal apabila mencapai angka 139/89. Perbaikan gaya hidup dan pola makan yang sehat dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi [2].

4. Tidak Memperhatikan Pola Makan Sehat dan Berat Badan

Seiring dengan modernisasi, dimana akses untuk mendapatkan makanan cepat saji sangat mudah terjangkau, banyak orang yang beralih memilih makanan yang cepat saji tersebut dibandingkan dengan memasak sendiri makanan yang memenuhi nilai gizi. [2]

Padahal makanan cepat saji dapat menyebabkan banyak penyakit apabila dikonsumsi terlalu sering. Obesitas atau kenaikan berat badan yang tidak seimbang juga menjadi salah satu dampak buruk dari konsumsi makanan cepat saji. Dimana obesitas menjadi salah satu awal penyebab kerusakan pada ginjal. [2]

Orang dengan kelebihan berat badan beresiko mengalami kondisi kesehatan yang merusak ginjal, termasuk diabetes dan penyakit jantung. Hendaknya untuk lebih memperbaiki pola makan dengan mengonsumsi makanan segar yang rendah sodium, contohnya adalah kembang kol, blueberry, ikan, biji-bijian dan masih banyak lagi. [2]

Untuk mengatasi obesitas yang dapat memicu kerusakan ginjal, bisa pula diterapkan diet sehat yang rendah sodium dan konsumsi daging olahan lainnya, dimana hal-hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal [2].

5. Kurangnya Asupan Minum dalam Tubuh

Sepele memang, namun kekurangan cairan dalam tubuh karena mengabaikan minimum minum air putih juga dapat berpengaruh langsung pada ginjal. Air dapat membantu membersihkan natrium dan racun pada ginjal. Selain itu konsumsi air yang baik dan teratur juga dapat menurunkan risiko penyakit ginjal kronis. [2]

Bisa dibayangkan apabila tubuh mengalami kekurangan air minum, hak itu akan berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal secara langsung. Idealnya konsumsi air putih per harinya adalah sekitar 1,5 sampai 2 liter. Namun juga bisa dikondisikan dengan faktor-faktor eksternal lain seperti iklim, olahraga, jenis kelamin, aktivitas di pekerjaan dan berbagai kondisi lainnya seperti ibu hamil dan menyusui. [2]s

Orang-orang yang sudah mempunyai riwayat penyakit batu ginjal juga disarankan untuk tidak kekurangan mengonsumsi air putih, bahkan boleh apabila lebih dari jumlah minimum, hal itu berguna untuk mencegah timbunan batu pada ginjal di masa depan nanti [2].

6. Kebiasaan Merokok dan Minum Alkohol

Sudah bukan rahasia umum lagi jika rokok dan alkohol jelas-jelas dapat memberikan dampak negatif pada tubuh, utamanya jantung dan ginjal. Merokok dapat merusak pembuluh darah di dalam tubuh, hal ini dapat menyebabkan aliran darah lebih lambat ke seluruh tubuh dan ke ginjal. [2]

Merokok juga bisa menjadi pemicu ginjal mengalami resiko kanker. Efek merokok memang tidak akan langsung terasa pada ginjal dalam kurun waktu yang cepat, namun hal itu akan dirasakan apabila sudah cukup lama melakukan kebiasaan merokok [2].

Sama dengan merokok, alkohol juga saat ini sudah banyak diedarkan dan dikonsumsi oleh banyak orang. Padahal minuman tidak sehat ini dapat merusak ginjal. Alkohol dapat mengubah kemampuan ginjal dalam menyaring darah. Hal itu dapat menjadikan tubuh mengalami dehidrasi sedih dan mempersulit ginjal untuk melakukan kinerjanya [1].

7. Tidak Menjaga Pola Tidur dan Stress

Pola tidur yang berantakan dan stress yang tinggi juga bisa memicu kerusakan pada ginjal, sayangnya dua hal tersebut kini makin sering ditemui di kalangan masyarakat, terutama pada anak muda. Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan (NIIDDK), merekomendasikan untuk menjaga kesehatan pada ginjal baiknya mengurangi stresz dan menerapkan waktu tidur yang dibutuhkan tubuh yaitu sekitar 7 sampai 8 jam tidur dalam sehari [1].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment