Kista Konjungtiva: Gejala, Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Kista Konjungtiva?

Kista Konjungtiva
Kista Konjungtiva. [3]

Kista konjungtiva adalah sebuah kista yang berada di konjungtiva mata. Konjungtiva adalah membran jernih mata yang menyelimuti bagian putih bola mata dan bagian dalam kelopak mata setiap orang. Konjungtiva memiliki 2 fungsi utama, yaitu [1] :

  • Melubrikasi mata dengan air mata dan mukus
  • Mencegah kuman untuk masuk ke dalam mata

Cairan disekitar bola mata memiliki 3 lapisan. Lapisan paling dalam merupakan mukus yang disekresi/dihasilkan oleh konjungtiva. Lapisan tengah merupakan lapisan air mata yang diproduksi oleh glandula/kelenjar di setiap bola mata. Lapisan paling luar merupakan lapisan minyak yang dibuat dari kelenjar yang berbeda. [2]

Cedera mata sering terjadi pada lapisan konjungtiva, karena termasuk bagian mata yang paling luar. Jaringan disekitar konjungtiva tergolong lembut dan rapuh sehingga mudah bergerak dengan bebas. Sedikit saja tiupan angin langsung ke mata atau iritasi dapat menyebabkan terbentuknya kista konjungtiva. [1,2]

Menurut Stedman’s Medical Dictionary, kista merupakan vesikel yang tidak normal dengan isi gas, cairan, atau bahan semi padatan lainnya di membran organ. Kista merupakan kantung yang berisi penuh dengan air, walaupun terkadang dapat terlihat seperti massa padat. Dinding kista terbentuk dari lapisan epitelium non keratin dan jaringan ikat. [1,3]

Kista konjungtiva tergolong penyakit tidak berbahaya, walaupun lebih serius daripada mata merah atau konjungtivitis. Usia rata-rata penderita kista konjungtiva adalah diatas 47 tahun dan terjadi pada pria/wanita dengan jumlah yang sama banyak. [2,3]

Gejala Kista Konjungtiva

Kista konjungtiva tidak selalu menyebabkan gejala, terutama saat ukuran kista sangat kecil. Saat kista bertumbuh, beragam gejala dapat terjadi, seperti misalnya [1,3] :

  • Perasaan ada sesuatu yang menyangkut di dalam mata
  • Kelopak mata bengkak
  • Gangguan menutup mata
  • Peningkatan ukuran kista yang signifikan
  • Proptosis
  • Pembatasan gerak bola mata
  • Penglihatan kabur

Jika kista membuat anda sulit untuk menutup mata, anda juga mungkin merasakan [1] :

  • Mata kering
  • Mata berair
  • Gatal pada mata
  • Sensasi terbakar pada mata

Kista konjungtiva dengan ukuran yang lebih besar dapat menyebabkan gejala lainnya yang lebih berat, termasuk [3] :

  • Rasa sakit
  • Gangguan motilitas
  • Masalah penglihatan atau retractive error

Penyebab Kista Konjungtiva

Ada dua jenis kista konjungtiva, dan setiap jenisnya memiliki penyebab yang berbeda, yaitu [1] :

  • Kista Retensi, sebuah tipe kista yang berasal dari penyumbatan saluran air mata dan menyebabkan penumpukan air mata.
  • Kista Inklusi, sebuah tipe kista yang terjadi saat jaringan epitel konjungtiva terlipat ke dalam jaringan penghubung konjungtiva.

Beberapa penyebab dan faktor lainnya yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kista konjungtiva adalah [2,3] :

  • Alergi
  • Masuknya benda asing/senyawa kimia ke dalam mata
  • Mata kering
  • Kongenital, atau sudah terlahir dengan kondisi demikian akibat lipatan kelopak mata yang tergabung dengan membran bola mata
  • Trauma pada mata, termasuk akibat operasi
  • Dampak anestesi sub tenon
  • Parasit tertentu
  • Kondisi inflamasi pada konjungtiva, termasuk:
    • Pterygium
    • Pingueculitis
    • Keratokonjungtivitis kronis
    • Granuloma pyogenik

Diagnosis Kista Konjungtiva

Beberapa kondisi mata lainnya dapat terlihat mirip dengan kista konjungtiva, sehingga anda lebih baik bertemu dengan dokter untuk mendapatkan diagnosa yang sesuai. [1]

Dokter akan memulai pemeriksaan dengan menanyakan riwayat kesehatan dan gejala yang anda alami. Riwayat operasi dan trauma mata dapat sangat membantu dokter untuk menentukan diagnosis yang sesuai. [1,3]

Pemeriksaan mata dasar juga akan dilakukan dokter untuk mengeliminasi kemungkinan diagnosis lainnya, misalnya kista dermoid, papiloma, ataupun pingueculae. Beberapa pemeriksaan fisik mata yang dapat dilakukan dokter adalah [1,3] :

  • Pemeriksaan eksternal mata
  • Akuitas visual
  • Motilitas ekstrinsik mata
  • Reflek pupul
  • Eksaminasi lampu slit (untuk mengukur ukuran dan karakteristik kista)

Jika peralatan dan alatnya tersedia, dokter dapat menyarankan anda untuk melakukan tes penggambaran mata. Tumor kornea dan konjungtiva dapat terlihat dengan AS-OCT (Anterior Segment Optical Coherence Tomography) dan UBM (Ultrasound Biomicroscopy), dua teknik penggambaran non invasif. Penggunaan dua alat ini dapat membantu rencana pengobatan dan pemeriksaan selanjutnya. [3]

Bergantung berdasarkan apa yang ditemukan, dokter dapat menyarankan anda untuk melakukan biopsi kista. Hal ini dilakukan dengan cara mengambil sedikit sampel jaringan dan melihatnya dibawah mikroskop. Biopsi merupakan satu-satunya cara untuk mengonfirmasi bahwa kista yang anda miliki bukanlah tanda dari kanker serius, termasuk [1,3] :

  • Limfoma
  • Neoplasia skuamosa permukaan okular
  • Neoplasia intraepitel konjungtiva
  • Melanoma konjungtiva
  • Papiloma konjungtiva
  • Papiloma karunkula
  • Hiperplasia konjungtiva pseudoepiteliomatosa
  • Keratoakantoma
  • Dakrioadenoma konjungtiva
  • Dakriop kelenjar lakrimal
  • Plak keratotik konjungtiva
  • Keratosis aktinik

Pengobatan Kista Konjungtiva

Beberapa kasus kista konjungtiva dapat hilang dengan sendirinya. Dokter akan menyarankan anda untuk menunggu dan menggunakan beberapa cara berikut untuk membuat anda merasa lebih nyaman, yaitu [1,2] :

  • Menggunakan tetes mata air mata buatan atau tetes lubrikan lainnya untuk mengurangi mata kering dan perasaan tidak nyaman.
  • Menggunakan tetes steroid mata untuk mengurangi inflamasi dan reaksi alergi
  • Melakukan kompres air hangat, untuk mempermudah pengempesan kista
  • Salep antibiotik bila terdeteksi adanya infeksi bakterial pada mata

Jika konjungtiva sangat parah dan menurunkan kualitas hidup anda, dokter dapat meminta anda untuk melakukan beberapa tindakan medis, termasuk drainase dan operasi. [2]

Hal termudah yang dapat dilakukan dokter adalah drainase kista. Untuk mencegah kista kembali terbentuk, dokter dapat memberikan suntikan pengempesan pembuluh darah yang membawa darah dan cairan lainnya ke area tersebut. Tindakan ini disebut juga dengan terapi sklero, mirip dengan tindakan untuk vena varikosa. [2]

Dokter juga dapat melakukan tindakan pengangkatan kista konjungtiva, bila kista konjungtiva tergolong persisten. Dokter akan menggunakan agen tertentu sehingga kista dapat terangkat dengan sempurna, termasuk laser YAG ataupun kauter termal. Tindakan ini dilakukan dokter di dalam ruang operasi. [2,3]

Metode lainnya untuk menghilangkan kista konjungtiva adalah dengan menggunakan plasma, sebuah gas terionisasi yang diproduksi oleh panas. Dokter akan meletakan plasma diatas kista dan menunggu hinga kista lepas. Teknik ini dapat dilakukan di dalam ruang praktek biasa dengan bantuan anestesi lokal. [2]

Pasca operasi, dokter akan menyarankan anda untuk menggunakan salep antibiotik selama masa penyembuhan. Anda juga perlu menggunakan pelindung mata selama beberapa hari. [1]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment