Bermain merupakan hal yang penting untuk perkembangan kognitif, fisik, sosial, dan emosional bagi anak-anak dan remaja. Bermain sudah menjadi salah satu hak anak menurut The United Nations. [3]
Berikut adalah beberapa manfaat bermain untuk anak yang dapat dirasakan. [3]
Daftar isi
- 1. Dasar Literasi
- 2. Bermain = Belajar
- 3. Membantu Komunikasi Antara Orang Tua dengan Anak
- 4. Memberikan Kesempatan Untuk Bertindak Spontan
- 5. Membiarkan Anak Untuk Memilih
- 6. Ruang Untuk Anak
- 7. Mengontrol Emosi
- 8. Mengembangkan Kreativitas
- 9. Meningkatkan Aktivitas Tubuh
- 10. Bersosialisasi dengan Anak lain
- Tips Bermain Untuk Anak
1. Dasar Literasi
Bermain dapat membuat anak untuk menemukan dan belajar hal-hal baru. Anak dapat belajar kosakata baru yang terdapat dalam permainan ataupun dalam percakapannya dengan teman. Bermain juga dapat melatih imajinasi anak saat bercerita. [2]
Menurut Mayra Mendez, PhD, LMFT, seorang psikoterapis di California, bermain merupakan hal penting untuk dilakukan karena bermain dapat menyediakan dasar untuk belajar, eksplorasi, pemecahan masalah, dan membangun pemahaman dunia untuk anak. [4]
2. Bermain = Belajar
Bermain dapat membantu memelihata perkembangan dan memenuhi kebutuhan anak untuk belajar. Bermain memiliki banyak bentuk, mulai dari menggoyangkan mainan, petak umpet, dan lain-lain. Bermain dapat dilakukan oleh anak sendiri, dengan anak-anak lain, ataupun dalam kelompok dengan orang dewasa. [2]
Bermain dapat mendorong kesehatan mental dan cara berpikir kritis. Bermain dapat meningkatkan daya ingat, membantu anak untuk memahami sebab akibat, dan membantu anak untuk mengeksplorasi dunia. [4]
3. Membantu Komunikasi Antara Orang Tua dengan Anak
Bermain dapat membantu orang dewasa untuk dapat berkomunikasi dengan anak. Orang dewasa dapat membantu permainan dengan memberikan kesempatan untuk anak bermain, serta tau kapan waktunya untuk menginterupsi dan kapan tidak. [2]
Permainan dapat membantu orang tua untuk memahami bahasa tubuh anak. Mengetahui kapan anda harus ikut masuk ke dalam permainan adalah kuncinya. Jika anda memilihuntuk ikut bermain bersama anak, pastikan bahwa anda tidak terlalu banyak mengambil peran dan mengontrol permainan. [2]
4. Memberikan Kesempatan Untuk Bertindak Spontan
Bermain dapat memberikan anak kesempatan untuk berpikir dan bertindak dengan spontan. [2]
Ketika bermain, anak-anak akan membuat keputusan, bergerak dengan spontan atas keinginan mereka sendiri, serta menemukan minat dan bakat yang mereka ingini. Pada akhirnya, permainan dapat membantu anak untuk menentukan keinginan dan cita-citanya. [3]
5. Membiarkan Anak Untuk Memilih
Bermain dapat memberikan anak sebuah kebebasan untuk memilih. Memiliki banyak mainan atau aktivitas untuk dipilih dapat membantu anak untuk mengutarakan apa yang diinginkannya. Anak akan belajar cara untuk memilih dengan beberapa konsekuensi yang akan dihadapinya. [2,3]
6. Ruang Untuk Anak
Bermain memberikan ruangan dan dunia tersendiri untuk anak. Kesempatan bermain akan dimanfaatkan oleh anak untuk melakukan gerakan fisik, melatih keseimbangan, dan melatih batas kemampuan yang anak dapat lakukan. [2]
7. Mengontrol Emosi
Selama bermain, anak belajar cara mengendalikan emosinya. Emosi-emosi seperti rasa takut, frustasi, marah, dan agresi sering muncul pada saat bermain. Anak juga dapat berlatih untuk merasakan empati dan berbagi. [1]
Bermain dapat membuat anak untuk memahami dan mengatasi rasa takut. Saat mereka sudah besar nanti, bermain dapat membantu anak untuk mengembangkan kompetensi baru yang membawa mereka kepada kepercayaan diri dan kemampuan untuk menghadapi masa depan. [3]
8. Mengembangkan Kreativitas
Dengan membiarkan imajinasi anak untuk berlari bebas selama beramin, anak akan membuat dunia baru dan menghasilkan ide-ide baru. Hal ini dapat membantu dalam pengembangan kreativitas anak. [1]
Idealnya, banyak permainan yang mewajibkan orang tua untuk terlibat di dalamnya. Namun, ketika sebuah permainan telah dikendalikan oleh orang dewasa, permainan tersebut akan kehilangan beberapa manfaat bagi anak, terutama pengembangan kreativitas, kepemimpinan, dan keterampilan kelompok. [3]
9. Meningkatkan Aktivitas Tubuh
Permainan aktif dapat membantu anak untuk mengontrol koordinasi, keseimbangan, dan kemampuan motorik. Permainan aktif diluar ruangan juga membantu anak untuk menyalurkan energi alami dari dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan anak menjadi lebih nafsu makan dan dapat menjadi cara agar anak cepat tidur di malam hari. [1]
Bermain membantu perkembangan motorik kasar seperti energi, stamina, kelenturan, dan kewaspadaan tubuh, Beberapa contoh permainan fisik yang dapat dilakukan adalah [4] :
- Berlari
- Lompat
- Berenang
- Membangun blok
- Menari
- Bermain sepeda
- Memanjat pohon
Jika anda membiarkan anak anda untuk bermain hal-hal fisik seperti diatas, pastikan anda telah menyediakan peralatan pengaman, seperti helm sepeda, dan pengawasan ketat. [4]
10. Bersosialisasi dengan Anak lain
Bermain dapat membantu anak untuk bernegosiasi dalam grup dengan anak-anak lain. Bermain juga mengajarkan anak cara untuk berkolaborasi, berkompromi, dan berdamai dengan orang lain. [1]
Melalui permainan, pemahaman anak mengenai lingkungan dan aturannya akan ikut berkembang. Bermain juga menyediakan anak sebuah kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan ide kepada anak lainnya. [4]
Tips Bermain Untuk Anak
Permaian untuk anak sangat bervariasi menurut usia dan hobinya. Berikut adalah beberapa ide permainan untuk anak. [4]
- Untuk Bayi
Bermain dengan bayi dapat terlihat mustahil. Hal ini disebabkan karena bayi tidak dapat duduk, merangkak, berjalan, berbicara, ataupun berdiri. Namun, menurut The American Academy of Pediatrics (AAP), bermain dapat dilakukan saat bayi sudah dapat tersenyum. [4]
Pada tahap ini, bayi sangat tertarik dengan wajah. Anda dapat mencoba dengan membuat senyuman dan tawa. Bayi sangat suka permainan ‘ciluk-ba’ karena bayi suka dengan perubahan. Bayi juga menyukai warna-warna kontras dan tekstur. [4]
- Untuk Batita
Batita sangat menyukai benda-benda yang berwarna, seperi bola, mobil-mobilan, dan blok-blok plastik. Puzzle dapat menjadi pilihan terbaik untuk batita. Selain itu, anda juga dapat mengajak batita bermain dengan boneka, blok-blok plastik, ataupun peralatan rumah tangga umum. [4]
- Untuk Balita
Anak balita sudah memiliki pengetahuan tentang dunia. Anak pada usia ini sudah mulai melakukan segala sesuatu dengan mandiri. Orang tua akan sadar bahwa anak balitanya sudah tidak mau mengenakan pakaian yang dipilih orang tua dan mengenakan pilihannya sendiri. [4]
Pada usia balita, anda dapat memilih permainan individual seperti puzzles, balok-balok magnet, Lego, dan blok-blok untuk menyusun bangunan. Untuk permainan sosialisasi, anda dapat membawa balita ke taman bermain terdekat untuk beraktivitas fisik dan bersosialisasi. [4]
- Untuk Anak Sekolah
Anak yang telah masuk sekolah akan sibuk dengan pekerjaan sekolah. Walaupun demikian, mereka tetap peru bermain untuk mendorong perkembangannya. Anak yang telah sekolah dapat bermain bola, permainan membangun objek, LEGO, ataupun permainan dengan anggota keluarga lainnya. [4]
Aktivitas permaiann di komputer dan telepon genggam juga dapat terhitung sebagai bermain, namun aktivitas tersebut harus dilakukan dengan jumlah yang tidak berlebihan. [4]