Manfaat Oximeter dan Cara Kerjanya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Dimasa pandemi Covid-19 ini anda pasti pernah mendengar Oximeter? Atau pulse oximetry? Apa sih sebenarnya manfaat dari alat ini sendiri?

Oximeter sendiri adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar oksigen dalam darah atau salah satu cara untuk mengukur seberapa banyak kandungan oksigen yang sedang berada di dalam aliran darah [1,2].

Cara kerja dari oximeter sendiri tidaklah terlalu rumit dan bersifat non invasif karena tidak perlu penetrasi ke anggota tubuh. Oximeter menggunakan sinar cahaya untuk mengukur saturasi dari oksigen termasuk menyediakan bacaan atau informasi terkait kesehatan lainnya [5]. Untuk memahami cara kerja serta manfaat dari oximeter sendiri, simak ulasan kami berikut tentang alat satu ini.

Manfaat Oximeter

Oximeter sendiri berukurakan kecil dan memiliki kegunaaan yang beragam atau universal. Selain itu alat ini juga tergolong sebagai alat medis non-invasif dan tidak menimbulkan rasa sakit saat digunakan [1,2,4].

Adapun manfaat dari oximeter sendiri secara keseluruhan adalah untuk menentukan kadar oksigen dalam darah, membantu seberapa banyak oksigen yang anda butuhkan dan kapan anda membutuhkannya. Beberapa hal tersebut sangat dibutuhkan dalam kondisi berikut :

  • Sebelum atau sesudah dilakukannya prosedur operasi [1].
  • Untuk mengetahui seberapa efektif dan seberapa baik pengobatan pada paru-paru bekerja [1].
  • Untuk melakukan pengecekan terhadap kemampuan seseorang jika aktivitas fisiknya ditingkatkan [1].
  • Untuk melihat apakah diperlukan ventilator untuk membantu pernafasan seseorang (pasien) dan seberapa efektif alat ventilator tersebut bekerja (hal ini sangat berkaitan dengan kondisi pasien penderita Covid-19) [1].
  • Untuk mengetahui apakah seseorang tersebut mengalami sleep apnea saat tidur atau tidak (kondisi dimana seseorang berhenti bernafas selama beberapa kali saat kondisi tidur) [1].
  • Untuk mengidentifikasi adanya gangguan hipoksemia yang tidak ditandai dengan adanya disepnia (silent dysepnia) pada kasus penderita Covid-19 [3].
  • Pada kondisi yang lebih kritis kemampuan oximeter dapat digunakan untuk diagnosis cepat adanya kondisi hipoksia pada pasien untuk menghindari kasus hiperoksia [4,5].
  • Karena kemampuan tersebut oximeter kerap digunakan secara umum untuk memonitor atau memantau kondisi pernafasan pasien di ruang ICU [4].
  • Oximeter digunakan juga untuk mengetahui kesehatan seseorang dengan kondisi gangguan yang mempengaruhi pasokan oksigen seperti serangan jantung, anemia, COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease), kanker paru-paru, asma, dan pneumonia [1].

Umumnya sebagian besar orang membutuhkan pembacaan oximeter terutama jika mereka pernah atau sedang mengalami kondisi saat kadar oksigen dalam darahnya rendah. Contohnya orang-orang yang baru bepergian ke daerah dengan ketinggian tinggi dimana kadar oksigen lebih rendah dibandingkan daerah lain pada umumnya [2]

Fungsi Oximeter

Setelah mengetahui beragam manfaat dari oximeter, berikut beberapa fungsi dari oximeter yang perlu anda ketahui :

  • Oximeter pada umumnya berfungsi untuk memonitor pasien dengan kondisi sedang mendapatkan perawatan intensif [5].
  • Oximeter sendiri memiliki fungsi untuk mendeteksi dishemoglobin yang tersedia [5].
  • Oximeter juga dapat memberikan informasi terkait dengan denyut nadi yang merupakan informasi berharga bagi dokter untuk menentukan tindakan selanjutnya pada pasien [4].
  • Secara spesifik oximeter berfungsi untuk memonitor oksigenasi pada pasien dengan cara mengukur saturasi oksigen [5].
  • Oximeter juga menyajikan informasi terkait detak jantung pasien [2].
  • Pada kasus pandemi seperti saat ini, oximeter berperan untuk memonitor pasien dengan COVID-19 [3].
  • Oximeter ini juga banyak digunakan oleh pendaki gunung, para atlet olahraga dan juga orang-orang yang terlibat dalam kegiatan aktif outdoor [4].
  • Alat ini juga merupakan alat standar yang digunakan oleh American Society of Anesthesiologists sebagai parameter pengukuran dan untuk memonitor seluruh kasus anestesi [4].
  • Alat ini juga berfungsi untuk pasien yang mengalami penyakit atau memperoleh pengobatan yang berkaitan dengan pernafasan (umumnya penggunaan obat opioid) [4].
  • Seluruh pasien yang mengalami gangguan pernafasan dapat dimonitor dengan menggunakan oximeter termasuk penggunaan di UGD, ICU, rumah sakit umum atau dalam peralatan yang terdapat di ambulans [4].

Cara Kerja Oximeter

Untuk cara kerja dari oximeter sendiri pada dasarnya tidak terlalu rumit. Bahkan alat satu ini tergolong non-invasif dan memiliki beberapa tipe. Oximeter juga cenderung alat yang terjangkau.

Berikut penjelasan tentang cara kerja dari oximeter [2]:

  • Alat oximeter berukuran kecil dengan klip untuk jari yang sudah terpasang, atau unit berukuran kecil yang memiliki sambungan untuk dilekatkan atau diaplikasikan pada jari atau cuping telinga [2].
  • Alat oximeter melakukan bacaan tanpa tindakan invasif ke bagian tubuh. Misal jika alat membaca bagian jari, maka jari harus dibersihkan dari perangkat yang menghalangi seperti kuku palsu atau hal sebagainya [1].
  • Sinar cahaya yang dipaparkan oleh alat tersebut akan menembus darah yang berada pada bagian jari tangan (cuping hidung atau jari kaki) yang kemudian mengukur kadar oksigen dalam darah [2].
  • Pengguna tidak akan merasakan hal tersebut terjadi, sehingga alat ini dikategorikan non invasif [2].
  • Sinar cahaya yang dikeluarkan oximeter tersebut akan membaca persentase darah anda yang membawa oksigen [2].
  • Hemoglobin terdeoksigenasi dan teroksigenasi kemudian menyerap cahaya pada panjang gelombang yang berbeda (masing-masing pada 660 nm dan 940 nm) [4].
  • Cahaya yang terserap kemudian akan diproses algoritma yang terdapat pada oximeter yang kemudian diinformasikan sebagai nilai saturasi [4].
  • Alat ini juga menyediakan informasi tentang detak jantung [2].
  • Untuk memastikan bahwa oximeter memberikan informasi yang tepat, maka sangat disarankan untuk menghitung detak jantung anda sendiri selama kurang lebih 1 menit dan dibandingkan dengan angka bacaaan detak jantung yang dikeluarkan oximeter [2].
  • Beberapa jenis oximeter juga dapat menggunakan bagian dahi, hidung, atau bibir untuk melakukan pengukuran [4].
  • Selain absorpsi cahaya oximeter juga menangkap aktivitas gelombang denyut nadi dan menampilkan informasi terkait plethysmographic yang dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi dokter [4].

Secara sederhana, hal berikut yang akan terjadi saat anda diukur menggunakan oximeter [1] :

  • Semacam alat klip akan dikenakan di bagian jari atau cuping telinga anda. Atau ada alat serupa yang menggunakan perekat ditempatkan di dahi atau jari anda.
  • Alat klip tersebut akan dikenakan selama proses monitoring berlangsung.
  • Setelahnya akan dilakukan pencatatan informasi yang dikeluarkan oleh tersebut.
  • Langkah terakhir alat klip tadi akan dilepaskan setelah proses tes selesai.

Tidak ada ketentuan khusus jika anda akan di tes menggunakan alat ini. Setelah melakukan tes oximeter tersebut pasien juga diperbolehkan pulang, kecuali terdapat langkah medis selanjutnya [1].

Anda juga tidak perlu membatasi pola makan dan aktivitas yang harus dilakukan setelah melakukan prosedur tes. Kecuali jika tenaga medis menyarankan anda melakukan beberapa hal terkait dengan bacaan oximeter [1].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment