Apakah Anda tidak bisa lepas dari telepon genggam walaupun sebentar saja dan sering merasa panik apabila ponsel tertinggal di rumah? Apakah mengecek ponsel adalah hal pertama yang Anda lakukan saat bangun tidur? [5]
Kalau jawaban dari semua pertanyaan tadi adalah iya, maka kemungkinan besar Anda terkena Nomophobia. [5]
Daftar isi
Apa Itu Nomophobia?
Nomophobia adalah istilah yang menggambarkan rasa takut yang dialami oleh seseorang saat tidak bisa mengakses perangkat selulernya. [3]
Walaupun kondisi ini baru ada beberapa tahun belakangan, tetapi istilah Nomophobia sendiri sudah masuk ke dalam Oxford English Dictionary pada tahun 2019. [4]
Menurut Oxfor English Dictionary, Nomophobia adalah kecemasan karena tidak memiliki akses ke ponsel atau layanan ponsel, seperti jaringan telepon dan internet. [4]
Nomophobia sering juga disebut sebagai kondisi seseorang yang kecanduan smartphone, dan tidak terbatas pada rentang usia tertentu. Siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, bisa terkena Nomophobia. [3, 5]
Gejala Nomophobia
Gejala Nomophobia bisa dibagi menjadi 2, yaitu gejala emosional dan gejala fisik.
Gejala emosional meliputi:
- Merasa khawatir, takut, atau panik ketika berada dalam kondisi di mana Anda tidak dapat menggunakan ponsel [1]
- Merasa cemas saat Anda harus mematikan ponsel sementara waktu (misalnya saat rapat) [1]
- Panik saat tidak bisa menemukan ponsel [1]
- Merasa tidak berdaya tanpa smartphone [1]
- Takut ketinggalan informasi saat tidak memiliki akses ke perangkat seluler Anda [2]
- Selalu mengecek ponsel untuk memerika bila ada telepon, pesan atau email yang masuk [2]
- Membawa ponsel ke mana pun Anda pergi, bahkan saat ke kamar mandi [2]
- Takut pergi ke tempat yang tidak terjangkau sinyal Wifi atau data seluler [2]
- Menghabiskan berjam-jam menggunakan ponsel Anda [2]
Gejala fisik meliputi:
- Merasa sesak di dada saat tidak memiliki akses ke ponsel [1]
- Merasa lemas, pusing, atau disorientasi, terutama setelah menghabiskan waktu lama bermain ponsel [1]
Penyebab Nomophobia
Ada sejumlah alasan mengapa seseorang mengalami Nomophobia, yaitu:
- Sangat Bergantung Pada Smartphone Untuk Beraktivitas
Smartphone memiliki banyak aplikasi yang dapat membantu kita melakukan tugas, mulai dari notes, menggelola keuangan, sebagai alat fotografi, sampai mendesain. Hal ini tentu membuat kita jadi bergantung pada smartphone saat beraktivitas. [2]
Pikiran seperti “Jika saya kehilangan ponsel, saya pasti akan sulit berkomunikasi” mungkin membuat Anda merasa cemas dan khawatir, tetapi CBT dapat membantu Anda belajar untuk lebih berpikir secara logis. [2]
Jadi, alih-alih merasa cemas, Anda akan berpikir: “Saya masih memiliki nomor kontak cadangan teman-teman saya. Semua pasti akan baik-baik saja.”
- Jumlah Penggunaan Ponsel yang Tinggi Setiap Harinya
Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam Journal of Behavioral Addictions menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa menghabiskan sembilan jam per hari menggunakan smartphone mereka. [2]
- Akrab dengan Gadget dan Teknologi Sejak Usia Dini
Di zaman sekarang, banyak anak yang sejak balita sudah berkenalan dengan teknologi dan menggunakan gadget untuk belajar, menonton video, dan bermain games. [2]
Hal ini menjadikan teknologi dan gadget sebagai bagian penting dalam kehidupan mereka sehari-hari, dan sulit untuk melepaskan kebiasaan tersebut hingga beranjak dewasa. [2]
Diagnosis Nomophobia
Walaupun belum ada diagnosis resmi untuk penderita Nomophobia, tetapi ahli kesehatan mental bisa mengenali tanda-tanda fobia ini, dan membantu Anda belajar mengatasi gejalanya. [1]
Sebaiknya segera hubungi terapis atau psikolog apabila Anda sudah mengalami kondisi berikut ini selama 6 bulan atau lebih: [1]
- Ketergantungan dengan smartphone menyebabkan produktivitas menurun
- Susah tidur karena terus asyik menggunakan gadget
- Hubungan sosial dengan orang lain jadi terganggu karena Anda lebih memilih bermain handphone
Pengobatan Nomophobia
Terapis biasanya akan merekomendasikan beberapa cara pengobatan yang disesuaikan dengan kondisi Anda. Ada beberapa jenis pengobatan Nomophobia, yaitu: [1]
- Cognitive Behavioral Therapy
Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah terapi bertujuan untuk membantu Anda belajar mengelola pikiran dan perasaan negatif yang muncul saat timbul gejala Nomophobia. [1]
- Exposure therapy
Exposure therapy atau terapi pemaparan membantu Anda belajar menghadapi kekhawatiran Anda melalui pemaparan secara bertahap. Jadi, perlahan-lahan Anda akan dibiasakan berada dalam keadaan tidak memiliki akses pada ponsel. [1]
Tujuan terapi eksposur bukanlah untuk sepenuhnya menghindari penggunaan ponsel, melainkan untuk membantu Anda belajar mengatasi ketakutan ekstrem yang dialami ketika Anda tidak memiliki ponsel. [1]
Mengelola rasa takut dengan cara ini dapat membantu Anda menggunakan ponsel dengan cara yang lebih sehat. [1]
- Penggunaan Obat-obatan
Obat memang dapat membantu Anda mengatasi gejala Nomophobia yang parah, tetapi tidak bisa menjadi satu-satunya metode untuk mengobati Nomophobia. Jadi, obat-obatan hanya berfungsi sebagai pengobatan tambahan saja dan harus dikombinasikan dengan teknik pengobatan lainnya. [1]
Psikiater biasanya akan merekomendasikan 2 jenis obat-obatan ini untuk membantu mengatasi gejala Nomophobia Anda:
- Beta Blocker, yang dapat membantu mengurangi gejala fisik fobia, seperti pusing, kesulitan bernapas, atau detak jantung yang cepat. [1]
- Benzodiazepines, yang dapat membantu Anda mengurangi rasa takut dan cemas saat Anda membayangkan kondisi tanpa smartphone. [1]
- Melakukan Perawatan Mandiri
Anda juga dapat mengambil beberapa langkah untuk berikut untuk mengatasi Nomophobia dengan cara mandiri, yaitu:
- Matikan telepon Anda secara berkala, terutama pada malam hari untuk mendapatkan tidur yang lebih nyenyak. [1]
- Hindari menggunakan ponsel sebelum tidur. Apabila membutuhkan alarm untuk membangunkan Anda, letakkan ponsel agak jauh dari tempat tidur agar Anda tak tergoda untuk mengecek Twitter atau Whatsapp. [1]
- Cari hobby baru yang tidak melibatkan teknologi, misalnya berkebun, menjahit, melukis, memasak, bermain musik, atau membaca. Dengan begitu, Anda tidak akan tergantung pada smartphone untuk dapat merasa terhibur.[1]
- Mengurangi aktivitas online dengan banyak bertemu atau mengobrol langsung dengan teman dan keluarga. [1]