Operasi Glaukoma: Jenis dan Risiko

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Glaukoma adalah suatu kelompok gangguan pada mata yang merusak syaraf optik akibat tekanan pada mata yang sangat tinggi. Kondisi ini adalah salah satu penyebab utama terjadinya kebutaan pada orang berusia diatas 60 tahun, meskipun bisa juga muncul pada segala usia. [2, 6]

Kebutaan akibat glaukoma tidak bisa diperbaiki, namun jika gejalanya diketahui pada tahap awal, maka bisa ditangani agar tidak semakin memburuk. Salah satu caranya adalah dengan operasi.

Fungsi Operasi Glaukoma

Glaukoma adalah penyakit yang merusak syaraf optik pada mata. Hal ini biasanya terjadi akibat menumpuknya cairan di bagian depan bola mata. Kelebihan cairan ini membuat tekanan pada mata meningkat hingga akhirnya syaraf optik rusak. [2, 6]

Banyak jenis glaukoma tidak menunjukkan gejala. Efeknya sangat bertahap hingga penderita tidak menyadari ada perubahan pada penglihatannya hinga kondisi gangguan pada matanya sudah mencapai tahap lanjut. [3, 5]

Karena kehilangan penglihatan akibat glaukoma tidak bisa dikembalikan atau disembuhkan, penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara berkala termasuk pengukuran tekanan pada mata agar jika memang glaukoma terjadi, bisa segera diobati pada tahap awal agar kebutaan bisa diperlambat atau dicegah. [1, 3, 4, 5]

Pada tahap awal, dokter mungkin akan meresepkan obat tetes mata yang harus digunakan setiap hari untuk menurunkan tekanan pada mata beserta juga obat minum. Namun, bila pengobatan jenis ini tidak membantu, maka dokter akan menyarankan operasi.

Operasi glaukoma tidak bisa mengobati kondisi mata yang sudah terjadi atau mengembalikan penglihatan yang hilang, namun bisa membantu melindungi penglihatan yang tersisa dan mencegah keadaannya semakin memburuk.

Jenis-Jenis Operasi Glaukoma

Operasi glaukoma bisa menggunakan laser atau dengan membuat sayatan di mata untuk mengurangi tekanan intraocular. Jenis operasi yang dianjurkan oleh dokter akan tergantung dari jenis dan keparahan glaukoma yang dialami pasien serta kondisi kesehatan matanya secara umum. [1, 3, 4, 5]

1. Operasi Laser

Prosedur ini membantu mengeluarkan cairan yang berlebih pada mata, biasanya dilakukan di ruang praktek dokter mata atau ruang bedah rumah sakit. Ada dua jenis operasi laser untuk mengobati glaukoma:

  • Trabeculoplasty. Operasi ini untuk pasien dengan glaukoma jenis open-angle; yaitu glaukoma yang terjadi akibat tersumbatnya saluran pembuangan cairan. Dokter akan menggunakan laser untuk memperbaiki kemiringan saluran pembuangan agar bisa bekerja lebih baik. Dengan begitu, cairan akan mengalir keluar dengan benar dan tekanan pada mata pun berkurang. [1, 3, 4, 5]
  • Iridotomy. Operasi ini untuk pasien dengan glaukoma jenis angle-closure; yaitu glaukoma akibat terlalu dekatnya iris dengan saluran pembuangan cairan mata, sehingga menutupi jalan keluar cairan. Dokter akan menggunakan laser untuk membuat sebuah lubang kecil di bagian iris untuk membantu cairan mengalir ke saluran pembuangan. [1, 3, 4, 5]

Selama prosedur operasi laser berlangsung, mata pasien akan dibius lokar agar tidak merasakan sakit. Dokter akan meletakkan sebuah lensa khusus di depan mata pasien, kemudian sinar laser akan diarah ke mata untuk menjalankan operasi.

Perawatan dan Pemulihan Pasca Operasi Laser

Pada kebanyakan kasus, pasien masih harus minum obat atau menggunakan obat tetes setelah operasi untuk mengontrol dan menjaga tekanan pada mata. Namun dosisnya akan lebih sedikit.

Setelah operasi, mata pasien akan sedikit mengalami iritas dan pandangan akan agak kabur. Namun, secara umum, pasien bisa langsung kembali beraktivitas seperti biasa sehari setelah prosedur.

Keuntungan Jangka Panjang Operasi Laser

Operasi jenis ini bisa membantu mengurangi tekanan intraocular pada mata. Berapa lama kondisi ini bisa bertahan tergantung dari jenis operasi laser yang dilakukan, jenis glaukoma yang dialami, usia, ras, dan banyak faktor lainnya.

Beberapa orang mungkin membutuhkan operasi ulang agar tekanan intraocular bisa dikontrol dengan lebih baik.

Risiko yang Mungkin Terjadi

Seperti juga operasi lainnya, operasi laser bisa menimbulkan beberapa risiko, termasuk:

  • Mengalami tekanan pada mata yang berlangsung singkat setelah operasi.
  • Tekanan intraocular menjadi terlalu rendah sehingga metabolisme dan bentuk mata normal tidak terjaga.
  • Mengalami katarak

2. Operasi Dengan Pembedahan

Beberapa jenis operasi glaukoma harus dilakukan di ruang operasi dengan menggunakan obat penenang dan bius lokal pada mata. Pada prosedur ini, saluran pembuangan cairan baru akan dibuat agar tidak menumpuk di bola mata. Operasi ini terbagi menjadi:

  • Trabeculectomy. Operasi ini bertujuan membuat pintu kecil di bagian sclera. Dokter juga akan membuat semacam kantung pada conjunctiva yang disebut filtration bleb. Kantong ini akan tersembunyi di balik kelopak mata atas dan tidak akan terlihat. Cairan mata akan mengalir melalui pintu ini menuju bleb. Setelah sampai di bleb cairan akan diserap oleh jaringan di seputar mata, kemudian tekanan pun akan berkurang. [1, 3, 4, 5]
  • Pemasangan implan. Dokter mata mungkin akan memilih untuk memasang implan berbentuk pipa saluran kecil di mata pasien. Implan ini akan mengalirkan cairan ke sebuah penampungan yang dibuat di bawah conjunctiva. Cairan yang terkumpul ini kemudian akan diserap oleh pembuluh darah terdekat. [1, 3, 4, 5]

Perawatan Pasca Pembedahan

Biasanya, operasi glaukoma jenis bedah tidak membutuhkan rawat inap. Dalam beberapa hari setelah operasi, dokter akan meminta pasien untuk kembali dan melakukan check-up pada tekanan mata. Dokter juga akan memeriksa jika ada tanda-tanda infeksi atau peradangan.

Selama kira-kira satu minggu setelah pembedahan, pasien disarankan untuk menghindari air masuk ke mata. Sebagian besar aktivitas harian bisa kembali dilakukan, namun harus menghindari dulu membawa kendaraan, membaca, membungkuk, dan mengangkat barang-barang yang berat.

Tetapi, karena kondisi tiap pasien berbeda, maka arahan dan anjuran dari dokter akan disesuaikan.

Risiko yang Mungkin Terjadi

Setelah pembedahan mungkin akan terjadi perubahan pada penglihatan pasien, seperti mengabur, selama kira-kira enam minggu. Setelah itu, penglihatan biasanya akan kembali seperti sebelum operasi.

Pada beberapa kasus, penglihatan pasien mungkin akan memburuk akibat tekanan yang sangat rendah. Katarak atau pengerutan di area macula mata juga mungkin akan terjadi.

Setelah operasi, pasien yang biasa menggunakan lensa kontak mungkin akan mengalami kesulitan memasangnya di mata karena adanya bleb. Perawatan yang hati-hati harus dilakukan agar bagian ini tidak tergesek oleh lensa kontak dan menjadi infeksi. Dokter akan menyarankan pengganti yang bisa digunakan oleh pasien.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment