Kista skrotum jinak adalah benjolan di skrotum (buah zakar) yang tidak disebabkan oleh kanker. Sebagian besar kista ini dapat dibiarkan sendiri tetapi beberapa menyebabkan masalah dan dapat diobati dengan operasi. [2]
Operasi pengangkatan kista skrotum jinak adalah operasi yang dilakukan untuk menghilangkan penumpukan cairan di skrotum Anda yang menyebabkan benjolan atau bengkak di daerah ini dan yang terasa sakit. [1]
Kista skrotum jinak terbagi menjadi 2 jenis, yaitu: [1, 4]
- Hidrokel, adalah sekumpulan cairan di sekitar testis Anda karena cedera atau infeksi skrotum Anda. Kista ini biasanya hanya mempengaruhi satu sisi skrotum, meskipun kedua sisi juga dapat terpengaruh.
- Kista epididimis, adalah sekumpulan cairan di epididimis (struktur seperti tabung yang menyimpan sperma, biasanya terletak di samping testis). Kista ini umum terjadi dan biasanya tidak memerlukan pengobatan. Namun, jika kista menjadi sangat besar atau menimbulkan rasa tidak nyaman, ahli bedah dapat menyarankan Anda untuk mengangkat kista. Kista tersebut kemungkinan dapat muncul kembali di kemudian hari.
Operasi kista skrotum jinak akan bervariasi tergantung pada jenis kista yang dirawat.
Daftar isi
Fungsi Pengangkatan Kista Skrotum Jinak
Pengangkatan kista skrotum jinak berfungsi untuk mengangkat benjolan non-kanker di skrotum Anda.
Pada pasien dengan benjolan berukuran besar, pengangkatan akan menghilangkan rasa tidak nyaman yang mungkin dialami dan menjadikannya lebih mudah bergerak.
Pada pasien yang memiliki kista epididimis dan ingin memiliki anak, maka diajurkan untuk membiarkan kista tersebut karena operasi di area epididimis dapat menyebabkan jaringan parut yang dapat mengurangi kesuburan. [1, 2]
Tinjauan Pengangkatan kista skrotum jinak adalah tindakan medis untuk mengangkat benjolan di skrotum.
Persiapan Pengangkatan Kista Skrotum Jinak
Berikut ini adalah beberapa persiapan yang dapat dilakukan oleh pasien sebelum menjalani rangkaian prosedur pengangkatan kista skrotum jinak: [4]
- Sebelum memulai operasi, pasien harus menjalani penilaian pra-operasi. Penilaian ini bertujuan untuk menilai kondisi kesehatan pasien dan memastikan pasien telah siap sepenuhnya untuk menjalani operasi pengangkatan kista skrotum jinak.
- Dokter mungkin juga membutuhkan tes lebih lanjut terhadap pasien. Asesmen perawat pra-operasi akan membantu segala kekhawatiran yang dimiliki pasien dan akan memberikan nasihat kepada pasien tentang persiapan apa pun dibutuhkan untuk operasi.
- Pasien yang menjalani anestesi umum, akan diberikan instruksi khusus oleh dokter tentang kapan harus berhenti makan dan minum. Pasien harus mengikuti instruksi yang diberikan dengan cermat, karena jika tidak, hal ini dapat menimbulkan risiko anestesi dan kemungkinan dokter harus membatalkan operasi.
- Dokter bedah dan ahli anestesi akan mengunjungi pasien dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh pasien. Pasien akan diminta untuk menandatangani formulir persetujuan. Setelah sepakat untuk melakukan pengangkatan kista skrotum jinak, pasien akan dibawa ke ruang anestesi. Pasien akan diperiksa kondisi jantung, tekanan darah dan kadar oksigennya.
- Dokter akan memberikan obat yang disuntikkan menggunakan jarum ke dalam punggung tangan pasien agar pasien dapat tertidur.
Prosedur Pengangkatan Kista Skrotum Jinak
Operasi untuk mengangkat kista skrotum jinak biasanya dilakukan dengan anestesi umum. Terkadang, dapat pula dilakukan dengan anestesi tulang belakang. Operasi biasanya memakan waktu antara dua puluh hingga lima puluh menit. [1, 2, 3]
Dokter bedah Anda akan membuat luka atau sayatan kecil di skrotum Anda. Berdasarkan jenisnya, ada beberapa prosedur yang dilakukan yaitu: [1]
- Hidrokel, dokter bedah Anda akan mengeluarkan cairan dari sekitar testis Anda, kemudian ahli bedah menjahit kantung yang menahan cairan menggunakan jahitan yang dapat diserap untuk mencegah cairan masuk kembali. Terkadang kantung akan dikeluarkan seluruhnya, terutama jika memiliki dinding yang sangat tebal.
- Kista epididimis, dokter bedah Anda akan mengangkat kista dari epididimis dan testis Anda. Pengangkatan kista ini akan mengganggu keluarnya sperma dari testis Anda yang mungkin tidak dapat diubah. Pengangkatan kista ini biasanya melibatkan pengangkatan sebagian atau seluruh epididimis Anda.
Setelah prosedur selesai, ahli bedah Anda akan menutup kulit Anda menggunakan jahitan.
Anda dapat pulang pada hari yang sama dengan hari operasi Anda atau pada hari berikutnya, tetapi Anda harus mengikuti saran pasca operasi yang diberikan oleh ahli bedah Anda. [1]
Setelah operasi, kemungkinan Anda akan merasakan sedikit rasa tidak nyaman dan kondisi ini biasanya dapat diobati dengan obat penghilang rasa sakit sederhana. [1]
Anda akan dapat kembali bekerja setelah dua hingga empat minggu, tergantung pada pemulihan dan jenis pekerjaan Anda.
Olahraga teratur akan membantu Anda kembali ke aktivitas normal sesegera mungkin. Namun, Anda disarankan untuk menghindari olahraga berat seperti berlari, angkat berat, mengendarai sepeda dan lainnya setidaknya selama 5 hingga 7 hari. Sebelum Anda mulai berolahraga, mintalah nasihat dari tim perawatan kesehatan atau dokter Anda. [1, 3]
Pada jenis kista hidrokel, biasanya masalahnya dapat sembuh dengan operasi. Namun, cairan bisa menumpuk kembali. [3]
Sementara pada jenis kista epididimis, biasanya terdapat lebih dari satu kista dan operasi hanya dapat mengobati kista yang lebih besar. Jika yang lebih kecil semakin besar, masalahnya akan kembali. [3]
Komplikasi Pengangkatan Kista Skrotum Jinak
Pengangkatan kista skrotum jinak dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi terbagi ke dalam 2 bagian yaitu komplikasi umum dan komplikasi khusus. [3]
- Komplikasi umum
- Rasa sakit
- Berdarah
- Kesulitan buang air kecil
- Komplikasi khusus
- Infeksi pada luka
- Fertilitas atau kesuburan berkurang jika operasi untuk mengobati kista epididimis
Apakah Ada Alternatif Lain Selain Operasi?
Cairan bisa dikeluarkan dengan menggunakan jarum tetapi cairan biasanya dapat menumpuk kembali. Dokter mungkin dapat menyuntikkan obat untuk mencegah cairan kembali tetapi cara ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan dapat menyebabkan infeksi. [2, 3]