Pada tubuh manusia, antara tulang bahu dengan tulang dada (sternum) dapat terhubung karena adanya tulang selangka [1,2].
Sementara itu, akromion adalah tulang rawan yang menjadi penghubung antara tulang selangka dengan bagian tulang bahu [1,2].
Sendi acromioclavicularis adalah sebutan untuk sambungan tersebut dan untuk ujung tulang selangka lainnya ada di sendi sternoklavikularis karena terhubung dengan tulang dada [1,2].
Tidak hanya otot ataupun sendi saja yang dapat merasakan nyeri, sebab nyatanya tulang selangka pun dapat mengalaminya [1,2].
Berikut ini adalah sejumlah penyebab nyeri tulang selangka yang perlu diketahui dan segera diatasi agar tidak semakin serius.
Daftar isi
1. Cedera Sendi Acromioclavicular
Seperti telah disebutkan, sendi acromioclavicular merupakan penghubung antara bagian tulang bahu atas dengan tulang selangka [1,2,3,4].
Terjadinya cedera pada sendi acromioclavicular ini tergolong umum, namun juga akan menimbulkan nyeri hebat pada tubuh penderitanya [1,2,3,4].
Walau cedera dapat menjadi penyebab nyeri di tulang selangka, hal ini tidak selalu disertai dengan kondisi patah tulang [1,2,3,4].
Beberapa gejala yang seharusnya diwaspadai dan segera diperiksakan adalah [1,4] :
- Nyeri di tulang selangka
- Terdapat benjolan di atas bahu
- Posisi tulang selangka tidak pada tempat seharusnya (bergeser)
- Jika disentuh, maka akan terasa lembut pada area yang nyeri
- Pembengkakan pada area tulang selangka
2. Patah Tulang
Selain cedera biasa, tulang selangka yang terasa nyeri dapat pula disebabkan oleh patah tulang [1,2].
Jika belum lama ini mengalami kecelakaan, nyeri di bagian tulang selangka dapat dicurigai sebagai kondisi patah tulang, terutama bila keluhan ini timbul [1,2,5] :
- Nyeri pada bagian tulang selangka
- Nyeri dan kaku pada bagian lengan
- Memar pada area tulang selangka
- Pembengkakan di area tulang selangka
- Saat disentuh, area tulang selangka terasa lembut
Biasanya, rasa nyeri karena patah tulang selangka akan menjalar hingga bahu dan lengan [1,2].
Rasa nyeri akan semakin hebat ketika area bahu dan lengan coba digerakkan [1].
Umumnya, patah tulang selangka disebabkan oleh kecelakaan mobil, olahraga dengan kontak fisik (basket, sepak bola, dan bela diri) serta persalinan [1].
Ketika kurang berhati-hati, beberapa jenis aktivitas tersebut mampu memengaruhi tulang selangka karena tulang ini juga paling rentan untuk patah [1].
3. Posisi Tidur
Salah posisi tidur tidak hanya menyebabkan nyeri dan kekakuan pada area leher dan punggung [1,2,3].
Tulang selangka bisa saja terasa nyeri karena posisi tidur yang tidak nyaman di mana hal ini seringkali tidak disadari [1,2,3].
Penyebab nyeri tulang selangka ini adalah yang paling ringan karena biasanya terjadi karena posisi tidur yang sama selama berjam-jam namun kemudian tidak lama rasa nyeri akan hilang [1,2,3].
Meski tidak kunjung reda, rasa nyeri dapat coba diatasi dengan menggunakan obat oles yang dibeli di apotek terdekat [1,2,3].
4. Sindrom Outlet Toraks
Kondisi sindrom outlet toraks atau thoracic outlet syndrome merupakan jenis kondisi di mana tulang selangka bergeser dari posisi seharusnya lalu menekan saraf dan pembuluh darah di sekelilingnya [1,2,3,6].
Sindrom ini sangat rentan terjadi pada orang-orang yang memiliki postur tubuh yang buruk, cedera, obesitas, kelainan bawaan, kekakuan sendi berulang, dan otot bahu yang lemah [1,2,3,6].
Sindrom outlet toraks dapat diwaspadai dengan mengenali beberapa gejala seperti berikut [1,2,3,6] :
- Nyeri di tulang selangka
- Terdapat benjolan pada tulang selangka (saat disentuh akan terasa lebih sakit)
- Leher atau lengan mengalami kelemahan
- Nyeri sampai leher, bahu dan tangan
- Lengan, tangan sampai jari-jari tangan terasa kesemutan hingga mati rasa
- Pembengkakan pada lengan yang biasanya menandakan adanya penggumpalan darah di sana
- Pegangan melemah
5. Osteoarthritis
Osteoarthritis merupakan radang sendi kronis karena sendi dan tulang rawan mengalami kerusakan [1,2,7].
Kerusakan tidak terjadi tiba-tiba, tapi akan berkembang perlahan di mana kerusakan ini kemudian memicu antar tulang saling bergesekan langsung [1,2,7].
Kondisi ini kemudian menyebabkan rasa nyeri yang juga dapat terjadi pada tulang selangka dengan gejala-gejala seperti [1,2,7] :
- Nyeri pada area tulang selangka
- Nyeri pada sendi acromioclavicularis
- Kekakuan pada sendi acromioclavicularis
6. Osteolisis Klavikula Distal
Osteolisis klavikula distal atau distal clavicular osteolysis merupakan patah tulang ringan dan kecil yang terjadi pada tulang selangka yang terletak paling dekat dengan bahu [1,3].
Hal ini ditandai dengan rasa sakit atau nyeri di area tulang selangka yang akan lebih dirasakan ketika mengangkat benda di atas kepala dan ketika menggerakkan lengan [1,3].
Nyeri baru akan timbul dan akan sangat hebat disertai dengan pembengkakan apabila patah tulang kecil ini tidak disembuhkan total [1,3].
7. Osteomyelisis
Osteomyelitis adalah infeksi tulang yang sangat jarang dijumpai dan jarang menjadi penyebab nyerinya tulang selangka [1,2,3,8].
Namun patut diwaspadai apabila beberapa gejala seperti berikut terjadi karena dapat mengarah pada osteomyelitis [1,2,3,8] :
- Nyeri pada tulang selangka
- Pembengkakan di tulang selangka
- Lembut saat area tulang selangka disentuh
- Area tulang selangka yang terinfeksi akan terasa hangat
- Demam disertai mual
- Timbul nanah
Osteomyelitis dapat terjadi karena luka atau cedera pada area dekat tulang selangka [1,2,3].
Selain itu, adanya infeksi yang sempat dialami, seperti pneumonia dan sepsis yang berpotensi memengaruhi tulang selangka [1,2,3].
Bahkan berkurangnya suplai darah ke tulang dapat menyebabkan tulang selangka ikut mengalami rasa nyeri [1,2,3].
8. Kehr’s Sign
Kehr’s sign merupakan sebuah kondisi iritasi pada pert yang kemudian memicu rasa sakit pada area tubuh lain, dapat pula termasuk tulang selangka [3].
Nyeri paling umum timbul pada bagian atas bahu dan ujung tulang selangka yang bersifat konstan [3].
Kehr’s sign dapat disebabkan oleh cedera dan perdarahan pada perut yang kemudian disusul dengan cedera atau nyeri di bagian bahu maupun tulang selangka [3].
9. Condensing Osteitis
Condensing osteitis adalah sebuah kondisi paling langka yang dapat menyebabkan nyeri di tulang selangka [3].
Kasus condensing osteitis tergolong jarang dijumpai, namun ketika terjadi dapat menimbulkan rasa nyeri hebat pada penderitanya [3].
Condensing osteitis sendiri adalah peradangan yang menyerang bagian dalam ujung tulang selangka yang bersifat ringan namun juga cukup mengganggu [3].
10. Kanker
Kanker adalah salah satu dugaan penyebab nyeri di tulang selangka di mana nyeri berasal dari tumbuhnya sel abnormal di area tubuh tersebut [1,2].
Kanker kelenjar getah bening termasuk jenis kanker yang dapat menyebabkan nyeri pada tulang selangka, termasuk juga neuroblastoma (kanker yang tumbuh dan berkembang pada kelenjar getah bening serta tulang [1,2].
Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?
Nyeri pada tulang selangka sebaiknya tidak diabaikan, terutama bila tidak pulih dengan cepat.
Walau nyeri bisa disebabkan oleh posisi tidur yang salah atau posisi tidur yang sama sepanjang malam, ada kemungkinan lain yang patut diwaspadai [1].
Jika sempat mengalami cedera atau mencurigai adanya kondisi medis tertentu, segera pastikan dengan ke dokter dan menempuh pemeriksaan [1].
Dengan deteksi dini, dokter juga akan memberikan penanganan dini sesuai dengan penyebab dari hasil diagnosa.
Cara Mengatasi Nyeri Tulang Selangka
Penanganan nyeri di bagian tulang selangka perlu menyesuaikan dengan faktor yang menyebabkannya.
Berikut ini adalah bentuk-bentuk penanganan nyeri tulang selangka menurut penyebabnya.
- Cedera sendi acromiovacular
Tingkat keparahan sendi menentukan pengobatan yang seharusnya pasien dapatkan.
Namun umumnya, dokter akan menyarankan penggunaan kompres es/dingin pada area yang cedera serta mengistirahatkan bagian tubuh tersebut [1,2,4].
Bila serius, penggunaan gip sangat penting agar sendi kembali stabil; atau, dokter merekomendasikan operasi jika memang tindakan perawatan lain tak efektif [1,2].
- Patah tulang
Penanganan nyeri di tulang selangka karena patah tulang juga perlu disesuaikan dengan tingkat keparahannya [1,2,5].
Namun umumnya, pasien perlu mengistirahatkan lengan dan menggunakan gip jika perlu [1,2].
Bila lebih serius dan penanganan lain tak terlalu efektif, maka dokter kemungkinan besar menyarankan operasi [1,2].
- Posisi tidur
Jika rasa nyeri di tulang selangka disebabkan oleh posisi tidur tertentu, maka membenahi posisi tidur adalah solusi paling baik [1,2].
Hal ini dapat didukung dengan penggunaan bantal atau kasur baru agar nyeri lebih cepat hilang [1,2].
- Sindrom outlet toraks
Sindrom outlet toraks adalah kondisi yang umumnya ditangani dengan terapi fisik [1,2,3,6].
Terapi fisik bertujuan utama menguatkan otot-otot di sekitar tulang selangka, namun jika tidak memungkinkan atau efektif, penderita perlu menempuh operasi [1,2].
- Osteoarthritis
Penanganan osteoarthritis pada umumnya meliputi penggunaan obat pereda nyeri seperti ibuprofen [1,2,7].
Selain itu, perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat, pembatasan gerakan tubuh pada area tubuh yang nyeri, serta injeksi kortikosteroid adalah penanganan lainnya [1,2,7].
Sangat jarang, namun bila metode-metode tersebut tidak efektif, dokter akan merekomendasikan operasi [1,2,7].
- Osteolisis klavikula distal
Pada kasus osteolisis klavikula distal, pasien perlu mengistirahatkan fisik agar gejala nyeri tidak bertambah buruk [1,2].
Injeksi steroid, fisioterapi, dan obat pereda nyeri maupun bengkak akan dokter berikan agar pemulihan terjadi lebih maksimal [1,2].
- Osteomyelisis
Untuk menangani osteomyelisis, penderita biasanya perlu dirawat inap di rumah sakit [1,2,8].
Dokter akan memberikan pula antibiotik intravena sebagai pengobatan utama [1,2,8].
Pada area tubuh yang terinfeksi dan bernanah, dokter akan menyedot dan membuang nanah tersebut [1,2,8].
Tindakan medis kemudian disusul dengan penstabilan tulang; pasien masih perlu melanjutkan pula konsumsi antibiotik sesuai anjuran dokter [1,2,8].
- Kehr’s sign
Nyeri tulang selangka yang berhubungan dengan Kehr’s sign memerlukan waktu pemulihan sehingga penderita sebaiknya lebih banyak beristirahat dan membatasi aktivitas sementara waktu [3].
Obat-obatan pereda nyeri hingga prosedur operasi dapat dokter rekomendasikan apabila perlu [3].
- Condensing osteitis
Penanganan pada condensing osteitis biasanya cukup dengan penggunaan obat anti-inflamasi yang dokter resepkan [3].
Namun jika sudah terlalu parah dan obat anti-inflamasi tidak cukup efektif, dokter akan menyarankan pasien menjalani operasi pengangkatan sebagian tulang selangka [3].
- Kanker
Nyeri tulang selangka karena kanker dapat ditangani melalui tindakan operasi pengangkatan sel kanker [1,2].
Selain operasi, terapi radiasi dan kemoterapi dapat ditempuh oleh pasien, namun penanganan untuk kondisi ini akan disesuaikan dengan stadium kanker yang pasien derita [1,2].
Penyebab nyeri tulang selangka bervariasi, namun jika gejala ditangani sejak awal, kemungkinan untuk pulih jauh lebih besar.