2 Perbedaan ADHD dan ADD untuk Dipahami

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

ADHD atau attention deficit-hyperactivity disorder mungkin merupakan istilah yang sudah tidak asing bagi banyak orang tua dengan anak balita hingga anak yang lebih besar [1,2].

Dikenal sebagai istilah untuk menggambarkan gangguan kesehatan mental pada anak yang ditandai utamanya dengan perilaku hiperaktif yang sulit dikendalikan [1].

Namun, terdapat istilah lain yang juga dianggap sama atau justru berbeda dengan ADHD, yaitu ADD [3,4].

ADD sendiri merupakan singkatan dari attention deficit disorder di mana anak sulit berkonsentrasi karena terlalu aktif sehingga menimbulkan kekhawatiran berlebih pada orang tua [3,4].

Ketahui ada tidaknya perbedaan antara ADHD dan ADD dan jika memang ada, ketahui perbedaan tersebut.

ADHD dan ADD tampak serupa namun sebenarnya sedikit tidak sama.

Berikut adalah dua poin mengenai perbedaan kedua kondisi yang perlu diketahui, terutama oleh para orang tua yang memiliki anak berkondisi tersebut.

1. Istilah Baru dan Lama

Perbedaan keduanya hanya terletak pada singkatan; ADHD adalah istilah baru dari ADD [3,4].

ADHD atau attention-deficit hyperactivity disorder merupakan istilah baru yang kini lebih umum dan digunakan di tengah masyarakat [3,4].

Sementara itu, ADD atau attention-deficit disorder adalah istilah lebih singkat yang digunakan zaman dulu [3].

ADD adalah istilah lama ADHD yang hanya digunakan sampai tahun 1987 saja [3].

Selanjutnya, kata “hyperactivity” kemudian ditambahkan sehingga kini dikenal dengan ADHD [3].

Jadi sebelum kemudian “hyperactivity” ditambahkan dan menjadi ADHD, ADD di tahun 1980-an digunakan sebagai hasil diagnosa baik pada anak dengan hyperactivity atau tidak [3].

2. ADD Sebagai Tipe ADHD

Sejak awal tahun 1990-an sampai saat ini, terdapat tiga tipe ADHD yang paling besar dan berpotensi tidak hanya dialami anak tapi juga orang dewasa, yaitu:

  • ADHD Inatentif

Tipe ADHD inatentif biasanya terdiagnosa pada anak yang tidak mampu fokus serta konsentrasi dengan baik [2,5].

Anak-anak dengan fokus dan daya konsentrasi rendah ditambah sulit memerhatikan pelajaran serta instruksi dan pembicaraan apapun akan tergolong sebagai anak dengan ADHD inatentif [2,5,6].

Tipe ADHD inatentif sama seperti ADD, sebab anak tidak memiliki sisi hiperaktif dan hanya lebih sulit dalam memerhatikan dan konsentrasi [2,5,6].

Selain itu, ADHD inatentif dalam kaitannya dengan ADD ditandai pula dengan anak yang tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya, tidak melakukan sesuatu secara rapi dan cenderung berantakan, serta lebih mudah lupa [2,5,6].

Walau energi anak ADHD inatentif tergolong berlebihan seperti anak ADHD pada umumnya, bedanya dari anak ADD adalah bahwa ADD tidak ditandai dengan sisi hiperaktif [2,5,6].

ADD biasanya lebih terlihat pada anak yang cenderung diam dan sibuk berada di dalam dunianya.

  • ADHD Dominan Hiperaktif-Impulsif

Untuk tipe ADHD ini, tubuh anak penuh dengan energi dan seperti tidak merasa lelah [5,7].

Anak dengan ADHD dominan hiperaktif-impulsif juga cenderung sangat aktif dan terlalu banyak bergerak yang bahkan bisa berpotensi membahayakan diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya [5,7].

ADHD tipe ini juga ditandai dengan aktifnya anak dalam bicara sehingga kerap memotong pembicaraan orang lain [5,7].

Anak-anak dengan tipe ADHD ini cenderung tidak sabaran sehingga sering tidak mampu apabila diminta menunggu gilirannya untuk bicara maupun melakukan sesuatu [5,7].

Melakukan gerakan sama yang berulang juga merupakan tanda dari ADHD tipe ini di mana hal-hal yang anak lakukan ini akan cukup mengganggu [5,7].

Anak juga cenderung tidak memiliki pertimbangan dalam membuat keputusan dan melakukan banyak hal [5,7].

  • ADHD Kombinasi

Tipe ADHD lainnya adalah tipe kombinasi, yakni ketika gejala dari ADHD inatentif serta ADHD hiperaktif-impulsif menjadi satu gabungan [5].

ADHD kombinasi menunjukkan semua gejala, mulai dari anak yang tidak mampu memerhatikan dengan baik dan sulit berkonsentrasi hingga anak hiperaktif cenderung tidak bisa diam dalam hal bicara maupun bergerak [5].

Sederhananya, ADD bisa digolongkan sebagai salah satu jenis atau tipe ADHD; perbedaannya terletak pada sisi hiperaktif anak [3].

Jika ADHD sendiri terbagi menjadi tiga tipe kondisi, maka kesimpulannya ADD tergolong sebagai ADHD inatentif tanpa sisi hiperaktif [3].

Keduanya bukan hal yang sama, tergantung pula dari tanda-tanda dan gejala yang anak alami serta diagnosis yang dokter buat dari hasil pemeriksaan terhadap anak [3,4].

Kapan sebaiknya memeriksakan anak ke dokter?

Baik kecurigaan apakah anak memiliki kondisi ADHD atau ADD saja, seperti tanda-tanda anak tidak bisa fokus, kurang bisa memerhatikan dengan baik, hingga melakukan gerakan berulang dan sulit diam, segera bawa anak ke dokter [3,4].

Apabila perlu, orang tua sebaiknya menemui psikiater anak untuk memperoleh informasi mendetail tentang ADHD dan ADD sebagai gangguan kesehatan mental yang memengaruhi perilaku anak [3,4].

Apakah terdapat perbedaan dalam cara mengatasi?

Tidak ada perbedaan, sebab cara mengatasinya adalah sama, yakni melalui psikoterapi serta pemberian obat-obatan sesuai gejala yang nampak pada anak [2,3,4].

Psikoterapi diberikan sebagai peningkat kualitas hidup anak dengan mengurangi gejala-gejalanya [2,3,4].

Sementara itu, pemberian obat bertujuan agar anak tidak lagi terganggu dengan gejala yang timbul [2,3,4].

Obat-obatan juga berfungsi membantu agar senyawa kimia pada otak anak lebih seimbang sehingga daya fokusnya meningkat [2,3,4].

Kesimpulan

Tidak sekadar berbeda pada segi istilah baru dan lama, perbedaan ADHD dan ADD juga terletak pada kondisi hiperaktifnya anak.

Namun untuk mengetahui secara pasti apakah anak tergolong ADHD atau ADD, para orang tua sebaiknya datang menemui dokter spesialis anak atau psikiater anak demi memperoleh informasi yang tepat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment