5 Cara Agar Anak Terhindar dari Gagal Ginjal

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Gagal ginjal merupakan jenis penyakit ginjal kronis yang umum terjadi dengan perkiraan 15% dari 37 juta penduduk dewasa di Amerika Serikat adalah penderitanya [1].

Berdasarkan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2018, gagal ginjal kronis di Indonesia mencapai 0,38% kasus dari total penduduk sekitar 252 juta lebih jiwa [2].

Masalahnya, gagal ginjal bukan hanya terjadi pada orang dewasa, melainkan berisiko pula dialami oleh anak-anak [3].

Pada anak, indikasi utama bahwa si kecil mengalami gejala gagal ginjal antara lain adalah [4] :

  • Sesak nafas
  • Diare
  • Frekuensi buang air kecil menurun atau bahkan berkurangnya jumlah urine yang sangat signifikan
  • Tubuh sebagian mengalami pembengkakan
  • Penurunan nafsu makan
  • Sulit tidur
  • Tubuh cepat lelah
  • Kesadaran turun atau hilang
  • Tubuh kejang

Oleh sebab itu, para orang tua perlu mengetahui deretan cara agar anak terhindar dari gagal ginjal seperti di bawah ini.

1. Mengajarkan Anak Diet Sehat dan Seimbang

Diet bukan berarti harus dengan tujuan menurunkan berat badan atau supaya tubuh mengurus [5].

Orang tua bisa mengajarkan anak sejak dini mengenai pola diet sehat dan seimbang agar berat badan tetap ideal tanpa kehilangan stamina dan energi [5].

Anak yang makan banyak dan sangat aktif bergerak tidak rentan terhadap obesitas atau kelebihan berat badan [5].

Meski demikian, orang tua perlu menyediakan asupan yang bernutrisi lengkap serta seimbang agar tubuh anak selalu sehat [5].

Dengan tidak berisiko obesitas, maka hal ini pun menjadi cara mencegah anak mengalami gagal ginjal [5].

Diet seimbang utamanya adalah berfokus pada asupan kaya karbohidrat, lemak dan protein yang cukup [5].

Meski membutuhkan karbohidrat atau gula, hindarkan anak dari asupan karbohidrat olahan yang ada pada makanan kemasan, minuman soda, dan minuman ringan lainnya [5].

Orang tua pun sebaiknya membiasakan anak mengonsumsi asupan kaya serat agar kenyang tahan lama dan anak terbatasi dari aktivitas mengemil berlebihan [5].

2. Membatasi Asupan Garam

Makanan asin juga sebaiknya orang tua batasi agar anak tidak mengonsumsi secara berlebihan [5].

Tubuh anak tetap membutuhkan sodium/natrium/garam, namun pastikan asupannya normal [5].

Hal ini dapat menurunkan risiko hipertensi/tekanan darah tinggi pada anak yang juga bisa berakibat pada penyakit ginjal apabila hipertensi sudah sangat parah [5,6,7]].

Walau orang dewasa memiliki risiko lebih tinggi mengalami tekanan darah tinggi, sebenarnya kondisi ini tetap bisa berpotensi terjadi pada anak [5,6,7].

Ketika asupan makan tidak dijaga, asupan garam berlebih dalam jangka panjang bisa membuat ginjal sekaligus pembuluh darah bekerja ekstra [5].

Seiring waktu, anak bisa mengalami gagal atau kerusakan ginjal apabila terlalu sering makan makanan cepat saji dan segala asupan bergaram tinggi [5].

3. Membatasi Asupan Gula

Rata-rata anak paling gemar makanan dan minuman manis yang bila terus dituruti maka sebenarnya bisa membahayakan kesehatan mereka sejak dini [5].

Walau beberapa orang tua tidak terlalu mengekang asupan anak dan memberi kebebasan asupan gula anak, sebaiknya gula tetap harus dibatasi [5].

Tidak sekadar berbahaya untuk kesehatan gigi atau berisiko membuat anak hiperaktif [8,9].

Konsumsi gula berlebihan tetap berpotensi meningkatkan risiko diabetes, sekalipun pada anak-anak [10].

Anak-anak yang terus-menerus mengonsumsi gula berlebihan semakin besar nantinya akan memiliki risiko semakin tinggi mengidap penyakit gula [10].

Sementara itu, penyakit diabetes sendiri merupakan salah satu faktor penyebab utama orang dewasa menderita gagal ginjal [5,11].

Jadi jika kini diabetes tidak menutup kemungkinan diderita oleh anak-anak, maka gagal ginjal sebagai akibat dari diabetes pun bisa terjadi pada anak sebagai kondisi komplikasi [5,11].

Maka dari itu, peran orang tua sangat penting dalam menghindarkan anak dari asupan minuman manis, makanan kemasan tinggi gula, macam-macam saus, dan camilan-camilan manis [5].

4. Memberi atau Mengingatkan Anak Cukup Minum

Orang tua juga perlu memastikan bahwa anak-anaknya minum air putih cukup setiap hari [5].

Bukan hanya meminimalisir risiko bahaya dehidrasi, melainkan juga sebagai cara pencegahan gagal ginjal [5].

Tubuh yang kekurangan cairan tidak hanya membuat daya fokus menurun dan anak menjadi lebih sering haus [5].

Lebih dari itu, bahaya kekurangan cairan adalah fungsi tubuh yang terganggu serta fungsi ginjal yang rentan rusak [5].

Saat anak sudah lepas dari ASI, sudah waktunya bagi orang tua untuk memberi asupan minuman sehat [5].

Air putih adalah yang utama; namun meski begitu, anak tetap boleh minum susu dan jus buah, tapi pastikan tidak dengan terlalu banyak gula tambahan [5].

Bila orang tua menyadari bahwa anak sangat aktif bergerak atau berkegiatan padat, beri ia minum cukup [5].

5. Membawa Anak ke Dokter untuk Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Untuk mencegah agar anak tidak menderita gagal ginjal, pastikan orang tua secara rutin memeriksakan anak ke dokter.

Pengecekan kesehatan menyeluruh secara berkala sejak dini akan sangat bermanfaat hingga masa-masa mendatang.

Jika terdeteksi adanya gangguan kesehatan, maka biasanya gejala masih sangat awal sehingga lebih mudah untuk ditangani [3,4].

Bila orang tua mendapati adanya gejala tidak wajar pada anak, bawa anak segera untuk pemeriksaan fisik, urine, dan ginjal [3,4].

Orang tua perlu berupaya cukup ekstra dalam menjaga asupan makanan dan pola diet anak secara menyeluruh sebagai cara agar anak terhindar dari gagal ginjal.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment