Nyeri dada merupakan salah satu gejala timbulnya penyakit yang kerap tidak terlalu diperhatikan. Banyak orang menganggap jika nyeri pada dada hanyalah nyeri biasa dan tidak memerlukan tindakan khusus untuk menindaklanjuti hal tersebut. Padahal jika dada mengalami nyeri bisa saja itu merupakan gejala dari penyakit yang serius, seperti tanda serangan pada penyakit jantung misalnya.
Nyeri dada yang timbul akibat serangan jantung disebabkan oleh adanya salah satu arteri yang memasok jantung mengalami penyumbatan. Arteri tersebut mengalami penyempitan karena penderita mengidap penyakit jantung. Namun, tidak semua nyeri dada adalah imbas dari gejala penyakit jantung.
Karena penderita asam lambung juga akan mengalami nyeri pada dada mereka. Disini masih banyak orang-orang yang belum bisa membedakan antara nyeri karena penyakit jantung, dan mana yang nyeri karena asam lambung. Akibatnya jika tidak bisa membedakan akan fatal karena salah penanganan [1].
Nyeri dada yang diakibatkan penyakit jantung lebih membutuhkan penanganan khusus yang cepat, seperti pemanggilan ambulans contohnya. Serangan jantung berbahaya karena sering terjadi tanpa bisa diprediksi, dimana pembuluh darah yang memasok darah ke jantung supaya manusia bisa hidup dengan energi dan oksigen yang dihasilkan, menjadi terhambat karena penyakit arteri koroner menyebabkan hilangnya suplai darah ke bagian otot jantung.
Saat serangan jantung datang, penderita akan mengalami jantungnya berhenti, hal itu disebut dengan henti jantung. Nyeri pada dada merupakan salah satu gejala yang akan timbul apabila penderita sedang mengalami serangan jantung [1].
Sementara sakit maag atau asam lambung disebabkan oleh asam pencernaan yang bergerak ke dalam lambung yang biasa menampung makanan [2]. Umumnya saat asam lambung menyerang penderita, mereka akan merasakan rasa sakit seperti terbakar tepat diatas perut [1].
Sama seperti serangan jantung, penderita asam lambung juga kerap mengalami yang namanya nyeri dada. Kedua nyeri tersebut cenderung sulit untuk dibedakan, yang menyebabkan penderita ragu apakah nyeri yang mereka alami itu disebabkan oleh jantung atau asam lambung [1].
Biasanya dokter harus melakukan tes terlebih dahulu sebelum mendiagnosa penyebab nyeri yang dialami pasien. Karena jika mengalami nyeri yang disebabkan oleh jantung, penanganan nyeri asam lambung tidak akan bisa diterapkan kepada mereka [1].
Nyeri Dada Karena Jantung
Meskipun bukan tenaga medis, kita juga perlu membekali diri mengenai perbedaan antara dua nyeri yang sering sulit dibedakan ini. Karena antara nyeri dada karena jantung dan nyeri dada karena asam lambung sejatinya masih tetap bisa dibedakan jika kita lebih jeli melihat perbedaan utamanya.
Secara umum, nyeri dada digambarkan seperti kondisi dada yang terasa mengalami tekanan, sesak, penuh dan menyakitkan. Tetapi ada beberapa hal yang lebih spesifik lagi untuk mengetahui nyeri dada yang disebabkan oleh jantung.
Penderita jantung jika mengalami nyeri akan merasakan dadanya seperti ditimoa beban yang berat. Seolah-olah ada setumpuk beban berat yang menghantam dada mereka [1].
Selanjutnya adalah rasa nyeri yang datang akan berlangsung secara random, atau datang dan pergi. Hal tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lumayan lama. Penderita akan merasakan nyeri yang tiba-tiba menghantam mereka, namun beberapa saat kemudian nyeri itu akan pergi dan datang kembali selama beberapa menit [1].
Penderita jantung akan mengalami nyeri atau rasa tidak nyaman di dada bagian bagian tengah maupun sedikit ke tengah kiri. Rasa nyeri tersebut jika dibiarkan akan menyebar ke area yang lain seperti kedua lengan, leher, punggung atas dan tengah bahkan sampai ke rahang.
Nyeri dada yang disebabkan permasalahan pada jantung juga bisa diidentifikasi apabila diiringi gejala yang lain. Seperti nyeri dada yang disertai keluarnya keringat dingin, munculnya sesak nafas, mual, tubuh terasa lelah dan kekurangan energi dan pusing. Umumnya adalah para orang-orang yang sudah cukup tua yang mengalami gejala-gejala tersebut [1].
Seseorang yang memiliki riwayat penyakit jantung, nyeri dada merupakan salah satu gejala yang paling beresiko diantara gelaja lainnya. Sehingga harus segera diberikan perawatan medis yang cepat untuk mengurangi resiko buruk yang terjadi.
Dr. Abdallah, seorang kardiovaskular, juga merekomendasikan apabila mengalami gejala-gejala seperti diatas, baiknya langsung menghubungi tenaga medis karena hal tersebut harus dilakukan pertolongan secara cepat. Dr. Mouin Abdallah, MD, juga merekomendasikan apabila mengalami gejala-gejala seperti di atas, penderita sebaiknya langsung menghubungi tenaga medis. Karena gejala sakit nyeri tersebut tidak bisa hilang dengan sendirinya, olehnya butuh penanganan yang cepat dari tenaga medis yang profesional [1].
Namun Dr. Abdallah juga memberikan solusi sementara apabila penderita mengalami keterlambatan dalam mendapatkan tindakan medis, yaitu meminum aspirin sebagai tindakan sementara yang bisa dilakukan. Tentu dengan resep dokter yang sudah aman. Karena aspirin dapat membantu mengencerkan darah jika serangan jantung datang [1].
Nyeri Karena Asam Lambung
Sama seperti gejala pada jantung. Penderita asam lambung juga sering mengalami dada yang terasa nyeri. Kedua nyeri tersebut pun sering juga disalah artikan oleh penderita. Karena gejalanya yang sedikit mirip. Namun ada beberapa hal mencolok yang membedakan antara nyeri dada karena dengan nyeri dada karena asam lambung [1].
Nyeri pada asam lambung biasanya diawali dengan adanya rasa terbakar di perut bagian atas yang merambat ke dada dan menimbulkan nyeri. Rasa sakit itu sering datang sesaat setelah selesai makan atau berbaring. Apabila penderita langsung tidur dua jam setelah menyelesaikan makan mereka, gejala seperti diatas biasanya akan datang. [2]
Jika nyeri karena jantung datang disertai keringat dingin dan perasaan sesak, nyeri dada akibat asam lambung diiringi dengan rasa asam yang ada di mulut, utamanya saat penderita sedang berbaring. Lebih parahnya lagi isi perut akan terasa naik sampai ke tenggorokan [2].
Nyeri pada dada karena asam lambung juga bisa disertai dengan adanya kembung dan sendawa. Di mana dua hal tersebut tidak dialami oleh penderita nyeri dada karena jantung. Untuk penanganannya juga jelas berbeda dari gejala penyakit sebelumnya, penderita asam lambung ringan bisa ditangani dengan mengonsumsi obat-obatan yang dapat menurunkan kadar asam lambung mereka. Walaupun untuk gejala berat tetap dibutuhkan penanganan oleh tim medis [1].