Apa Perbedaan Swab PCR dan Rapid Test Antigen?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Pandemi COVID-19 sudah melebihi waktu lebih dari satu tahun di Indonesia. Karena penyebaran virus corona yang terus meningkat, kegiatan di luar rumah seperti bekerja, sekolah, dan bermain harus dibatasi. Banyak tempat kerja dan sekolah yang harus tutup sehingga kegiatan itu harus dilakukan di dalam rumah secara daring. 

Agar pertumbuhan virus corona bisa terus terkendali, pemerintah lalu melakukan pemeriksaan laboratorium kepada masyarakat. Pemeriksaan itu dilakukan agar persebaran virus corona bisa terlacak sehingga bisa diatasi tanpa harus menunggu banyak korban. 

Tidak semua orang yang terkena virus corona mengalami gejala. Beberapa orang yang terkena juga terkadang menunjukkan gejala yang tidak terlalu berat. Itu sebabnya banyak pemeriksaan laboratorium sangat penting dilakukan meskipun kamu gejala yang ditunjukkan tidak berat atau telah melakukan vaksinasi.[1] 

Pemeriksaan yang paling banyak digunakan adalah swab PCR dan rapid test antigen. Kedua tes tersebut pasti sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat. Selain untuk melacak penyebaran virus corona, kedua tes ini juga sering dijadikan syarat untuk bepergian keluar kota. Mereka juga digunakan banyak perusahaan untuk mengetahui apakah ada karyawan perusahaan yang terkena virus corona. 

Banyak yang salah sangka mengenai kedua tes ini dan menganggap keduanya itu sama. Padahal hal itu tidak benar karena swab PCR dan rapid test antigen itu sebenarnya berbeda. Untuk mengetahui perbedaannya, kamu bisa melihat penjelasan yang ada di bawah ini. 

Penjelasan Umum Swab PCR dan Rapid Test Antigen 

Sebelum mencari tahu mengenai perbedaan di antara kedua tes tersebut, sebaiknya kamu cari tahu dulu penjelasan dari tesnya. 

Swab PCR

PCR adalah singkatan dari polymerase chain reaction. Tes ini digunakan untuk mendeteksi materi genetik dari organisme tertentu seperti virus corona.[2] 

Jika kamu memiliki virus corona saat melakukan tes, mereka akan langsung mendeteksi keberadaan virus itu. Tidak hanya itu, mereka juga bisa mendeteksi sisa virus yang ada di tubuh meski kamu tidak lagi terinfeksi virus.[2] 

Pada COVID 19, swab PCR adalah tes molekuler di mana mereka akan menganalisis spesimen pernapasan bagian atas dan mencari materi genetik atau RNA dari SARS-CoV-2, virus yang menjadi penyebab COVID 19.[5] 

Teknologi ini digunakan oleh ilmuwan untuk memperkuat sejumlah kecil RNA dari spesimen menjadi DNA, yang nantinya di replikasi hingga SARS-CoV-2 yang ada di dalam tubuh terdeteksi.[5] 

Bila kamu mulai merasakan gejala seperti demam, batuk, sulit bernapas, sakit tenggorokan hingga kehilangan indra penciuman dan perasa, alangkah baiknya jika kamu melakukan tes swab PCR meskipun gejalanya tidak terlalu berat.[5] 

Rapid Test Antigen

Berbeda dari swab PCR yang mendeteksi materi genetik dari virus, rapid test antigen atau swab antigen mendeteksi molekul yang ada di permukaan virus. Tes ini cenderung cepat dilakukan dan tidak memerlukan waktu lama untuk mengetahui hasil tesnya.[3] 

Tes antigen biasanya digunakan untuk mendiagnosis patogen pernapasan seperti virus influenza. Tes ini juga relatif lebih murah dan sebagian besar tes bisa memberikan hasil dalam waktu kurang lebih 15 sampai 30 menit saja. Di banding PCR, tes ini kurang sensitif dalam mendeteksi keberadaan asam nukleat virus.[3] 

Kinerja klinis tes diagnostik seperti rapid test antigen sangat bergantung pada keadaan saat mereka digunakan. Oleh karena itu, rapid test antigen bekerja paling baik pada orang yang sedang memiliki gejala atau beberapa hari setelah gejala muncul.[3] 

Perbedaan dari Swab PCR dan Rapid Test Antigen 

Setelah mengetahui perbedaan di antara kedua tes itu, kini kamu bisa mencari tahu perbedaan dari keduanya. Di sini kamu akan melihat perbedaan mulai dari waktu pemeriksaan tes, cara kerja kedua tes, dan tingkat akurasi hasil dari kedua tes itu. 

Waktu Pemeriksaan Tes 

Kedua tes ini biasanya diminta saat kamu bepergian keluar kota, pergi ke tempat kerja, atau tempat-tempat tertentu. Alasan itu yang membuat banyak orang melakukan tes swab PCR dan rapid test antigen. 

Tapi apakah kamu tahu waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan setelah terpapar virus? 

Untuk swab PCR, lebih baik lakukan tes 8 hari setelah terpapar virus atau 3 sampai 5 hari setelah munculnya gejala.[4] 

Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tes ini cukup lama, bisa beberapa jam. Kamu juga masih harus menunggu mendapatkan hasil, paling cepat 24 jam setelah melakukan tes, yang paling lama bisa 2 sampai 3 hari.[2][4] 

Pada rapid test antigen, kamu bisa melakukan tes 5 hari setelah terpapar virus atau 1 sampai 5 hari setelah muncul gejala.[4] 

Kalau tidak menunjukkan gejala, perkiraan waktu tes dihitung dari kapan waktu terpapar. Hasilnya pun muncul lebih cepat jika dibanding dengan PCR, kamu bisa mendapatkan hasilnya kurang lebih 15 sampai 30 menit setelah melakukan tes.[2][4] 

Cara Kerja

Hal pertama yang dilakukan pada tes swab PCR adalah pengumpulan sampel. Sampel yang diambil berasal dari hidung, memakai alat swab yang nantinya dimasukkan ke dalam hidung kamu.[5] 

Ada dua jenis tes swab, swab yang mengambil sampel langsung dalam lubang hidung dan swab nasofaring yang masuk lebih jauh ke dalam rongga hidung untuk diambil sampelnya.[5] 

Sampel yang sudah diambil akan disegel lalu dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Setelah sampai di lab, materi genetik pada sampel akan diekstrak. Mereka juga akan menggunakan bahan kimia dan enzim khusus serta mesin PCR yang disebut thermal cycles untuk mendeteksi virus corona.[5] 

Pengambilan sampel pada rapid test antigen tidak berbeda dari tes swab PCR di mana swab steril akan dimasukkan ke dalam lubang hidung pasien hingga ke permukaan nasofaring posterior.[6] 

Swab itu kemudian ditempatkan pada tabung buffer ekstraksi lalu sampelnya akan diekstraksi. Tiga tetes sampel yang diekstraksi ditambahkan ke alat uji. Kamu tinggal menunggu hasil tesnya sekitar 15 menit.[6] 

Tingkat Akurasi Hasil dari Kedua Tes 

Meski memiliki kelebihan dari hasil tes yang cepat, hasil rapid test antigen cenderung tidak akurat. Sedangkan hasil tes pada swab tes PCR memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi. Tes swab PCR mampu mendiagnosis dengan benar pada 97,2% kasus.[7] 

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment