Perdarahan Subkonjungtiva; Definisi, Penyebab, dan Pencegahan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Perdarahan subkonjungtiva adalah kemerahan pada bagian putih mata yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah. Kondisi ini mungkin terlihat mengerikan, tetapi biasanya tidak berbahaya.

Mengenal Perdarahan Subkonjungtiva

Konjungtiva adalah membran bening yang melapisi bola mata dan memiliki banyak pembuluh darah kecil. Saat darah terperangkap di bawah lapisan ini, terjadilah perdarahan subkonjungtiva. Darah yang terdapat di bagian ini tidak melibatkan bagian dalam mata atau kornea, sehingga tidak mempengaruhi penglihatan. [1, 2, 3, 4]

Selain pada konjungtiva, pembuluh darah juga banyak terdapat di ruang antara konjungtiva dan sklera atau bagian putih bola mata. Selain melapisi sklera, konjungtiva juga melapisi bagian dalam kelopak mata. Ia mengandung banyak kelenjar kecil yang memproduksi cairan untuk melindungi dan melumasi bola mata.

Salah satu pembuluh darah pada bagian konjungtiva kadang-kadang bisa pecah. Bahkan sedikit saja darah bisa menyebar luas pada ruang yang sempit. Karena konjungtiva hanya melapisi bagian putih bola mata, maka bagian tengah mata (kornea) tidak terpengaruh.

Kornea adalah bagian mata yang bertanggung jawab atas penglihatan, sehingga perdarahan di bawah konjungtiva seharusnya tidak mempengaruhi kemampuan melihat. [3, 4]

Perdarahan subkonjungtiva bukanlah kondisi yang berbahaya dan biasanya tidak membutuhkan pengobatan. Perdarahan akan hilang sendiri dalam waktu satu hingga dua minggu. [2, 4]

Tetapi, tergantung pada penyebabnya, bila perdarahan ini tidak mau hilang atau sering terjadi, maka pemeriksaan lebih lanjut termasuk untuk hipertensi sistemik, kelainan perdarahan, kelainan sistemik dan okular, serta efek samping penggunaan obat, perlu dilakukan. [1]

Tanda-Tanda Perdarahan Subkonjungtiva

Biasanya, satu-satunya gejala dari perdarahan subkonjungtiva adalah kemerahan pada mata. Faktanya, orang yang mengalami kondisi ini tidak sadar dirinya mengalami perdarahan hingga melihat matanya di cermin. Namun, kadang-kadang bisa juga terjadi iritasi ringan pada mata. [1, 2, 3, 4]

Tidak ada gejala-gejala seperti pandangan mengabur, keluar kotoran mata, mata berair, atau nyeri. Iritasi ringan yang terjadi biasanya hanya terasa seperti gatal pada permukaan mata.

Kemerahan pada mata ini bisa melebar dalam waktu 24 hingga 48 jam, kemudian perlahan menjadi kekuningan saat mata menyerap darah. [3]

Penderita harus segera menghubungi dokter jika: [3]

  • perdarahan tidak hilang dalam 2 hingga 3 minggu
  • mata terasa nyeri atau pandangan mengabur
  • terjadi lebih dari satu perdarahan subkonjungtiva
  • darah masuk ke bagian dalam area berwarna pada bola mata

Selain itu, pemeriksaan juga harus segera dilakukan bila perdarahan pada mata terjadi setelah kepala mengalami benturan. Perdarahan yang seperti ini bisa berasal dari otak dan bukan hanya dari bagian subkonjungtiva. [4]

Penyebab Perdarahan Subkonjungtiva

Batuk, bersin, mengejan, muntah atau tindakan-tindakan sejenis adalah yang paling umum menyebabkan perdarahan subkonjungtiva. Hal ini karena pada saat tindakan tersebut terjadi, tekanan darah naik sejenak. Tekanan yang cepat ini bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah. [2, 3, 4]

Benturan pada mata serta penggunaan lensa kontak juga bisa menyebabkan perdarahan. Bahkan menggosok mata terlalu keras juga bisa menyebabkan pecahnya kapiler.

Penyebab yang tidak terlalu umum termasuk: [1, 2, 3, 4]

Pada kasus yang lebih jarang lagi, perdarahan subkonjungtiva disebabkan oleh gangguan penggumpalan darah atau masalah darah lainnya yang mempengaruhi seluruh tubuh. [1, 2]

Bayi yang baru lahir kadang-kadang juga bisa mengalami perdarahan subkonjungtiva saat persalinan. [4]

Diagnosa

Dokter bisa mengetahui bahwa pasiennya mengalami perdarahan subkonjungtiva hanya dengan melihat matanya. Dokter kemudian akan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai kondisi kesehatannya secara keseluruhan, termasuk apakah baru saja mengalami cedera. [3, 4]

Dokter juga akan memeriksa tekanan darah pasien dan memeriksa mata dengan lebih terliti menggunakan sebuah alat yang disebut slit lamp.
Pasien harus memberitahu dokter jika sering mengalami memar-memar atau perdarahan yang tidak biasa.

Jika dibutuhkan, dokter akan meminta pasien melakukan tes darah untuk memastikan ia tidak memiliki kelainan perdarahan. Hal ini biasanya dilakukan bila pasien sering mengalami perdarahan subkonjungtiva atau memar tanpa sebab yang jelas. [3, 4]

Perawatan dan Pengobatan

Perdarahan subkonjungtiva biasanya akan sembuh sendiri tanpa pengobatan. Tergantung dari seberapa luas area perdarahan, kemerahan di mata akan menghilang dalam beberapa hari hingga beberapa minggu. [1, 2, 3, 4]

Perawatan di rumah bisa berupa kompres dingin dan penggunaan air mata buatan yang dijual bebas di apotek untuk meredakan bengkak dan iritasi. Dokter juga akan meminta pasien untuk menghindari penggunaan obat-obatan yang bisa meningkatkan risiko perdarahan. [3, 4]

Jika perdarahan disebabkan oleh cedera atau gangguan kesehatan seperti tekanan darah tinggi, maka faktor-faktor penyebab tersebutlah yang akan diobati oleh dokter.

Mencegah Perdarahan Subkonjungtiva

Perdarahan subkonjungtiva tidak selalu bisa dicegah, tetapi pada beberapa kasus, langkah-langkah pencegahan berikut bisa dilakukan: [3, 4]

  • Jika terasa ingin menggosok mata, lakukan dengan lembut.
  • Jika menggunakan lensa kontak, bersihkan dan gunakan disinfektan secara teratur.
  • Gunakan pelindung mata jika berolahraga atau melakukan aktivitas yang bisa menyebabkan cedera pada mata.
  • Jika memiliki kelainan perdarahan, jaga agar kondisinya selalu terkendali.
  • Hindari mengonsumsi obat-obatan yang bisa meningkatkan risiko perdarahan.
  • Jika mata terasa kelilipan, jangan gunakan jari untuk mengambil partikel yang masuk ke mata, tapi biarkan air mata yang mendorongnya keluar atau gunakan air mata buatan.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment