Pertolongan Pertama Terkena Gigitan Tomcat

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Tomcat pernah menjadi bahan perbincangan populer di Indonesia. Serangga ini dapat menyebabkan iritasi yang menimbulkan rasa terbakar, perih, serta gatal pada kulit. Sensasi ini disebabkan oleh racun yang... dikeluarkan oleh tomcat yang disebut dengan pederin. Racun inilah yang menimbulkan reaksi alergi dan iritasi pada kulit. Pertolongan pertama saat terkena serangga ini dapat dilakukan dengan mencuci bersih area yang terkena dengan air dan sabun, mengompres dengan es atau air dingin, dan memberikan salep antihistamin. Konsultasikan kepada dokter jika gejala tidak membaik dalam beberapa hari, ataupun jika ada perburukan. Segeralah ke fasyankes terdekat jika terdapat gejala seperti sulit bernapas, bengkak pada bibir dan mata, sesak, mual muntah, dan pingsan. Read more

Serangga Paederus, atau yang lebih kita kenal sebagai tomcat, bisa menyebabkan infeksi kulit bila terjadi kontak atau sentuhan dengan kulit manusia.

Tomcat sebenarnya tidak menggigit atau menyengat, namun mengeluarkan cairan yang mengandung paederin, suatu zat penyebab lepuhan. Jika terkena kulit dan tidak segera dibersihkan, zat paederin ini bisa mengakibatkan dermatitis linearis yang berupa iritasi kulit yang memerah dan melepuh. [1, 2, 3, 4]

Bagaimana Tomcat Menyebabkan Infeksi Kulit?

Tomcat dewasa biasanya panjangnya 7 hingga 10 mm, memiliki kepala, perut bawah dan sayap hitam dengan dada dan perut bagian atas berwarna merah atau oranye. Serangga ini kebanyakan hidup di habitat yang lembab dan tertarik pada cahaya lampu pijar.

Karena mereka mencari cahaya, jendela atau pintu yang terbuka bisa membuat mereka masuk ke dalam rumah dan membuat kemungkinan untuk berkontak dengan manusia menjadi lebih besar.

Bila kulit kita bersentuhan dengan atau tidak sengaja menekan tomcat, mereka akan terpicu untuk melepaskan cairan koelomik, yang mengandung paederin, suatu zat kimia yang bisa menyebabkan kulit melepuh. [1, 2, 3, 4]

Cairan yang mengandung paederin ini terdapat pada tomcat betina dan produksinya bergantung pada aktivitas endosymbiont (spesies bakteri Pseudomonas) yang terdapat dalam serangga ini.

Paederin adalah penyebab bengkak dan akan menimbulkan reaksi pada kulit dalam 24 jam setelah terjadinya kontak. Respon pada tiap orang bisa berbeda tergantung dari konsentrasi cairan yang dikeluarkan tomcat, durasi paparan, serta ketahanan masing-masing orang.

Epidemi infeksi kulit akibat serangan tomcat paling sering terjadi saat musim hujan atau setelah cuaca panas dan lembab. Gejala biasanya muncul 6 hingga 48 jam setelah kulit terpapar racun paederin. [4]

Gejala awal yang paling umum adalah: [1, 2, 3, 4]

  • Pedih
  • Rasa panas atau terbakar di kulit
  • Gatal

Pada kasus yang ringan, akan terjadi erythema (kulit memerah) yang berlangsung selama dua hari. Pada kasus yang lebih berat, erythema akan berkembang menjadi lepuhan dalam beberapa hari, diikuti oleh tahap dimana lepihan akan mengering kemudian meninggalkan bekas.

Pada kasus yang paling berat, selain timbulnya lepuhan yang melebar, juga akan terjadi gejala-gejala seperti demam, neuralgia (nyeri pada syaraf), nyeri sendi, dan muntah. [3]

Biasanya serangan tomcat hanya akan menimbulkan sedikit rasa tidak nyaman akibat infeksi kulit, namun bila mengakibatkan infeksi sekunder, maka komplikasi mungkin bisa terjadi.

Mengatasi Serangan Tomcat

Menghindari kontak dengan tomcat adalah cara utama untuk mencegah terjadinya infeksi kulit. Namun bila sudah terlanjur terkena cairan paederin dari tubuh tomcat, maka langkah-langkah berikut perlu dilakukan sebagai pertolongan pertama: [1, 2, 3]

  • Cuci bagian yang terkena kontak dengan tomcat menggunakan air dan sabun
  • Kompres kulit yang teriritasi menggunakan handuk dingin yang basah
  • Oleskan salep steroid dan antibiotik jika infeksi sekunder mulai terjadi

Sebuah studi yang dilakukan pada 36 pasien yang terkena racun tomcat di Sierra Leone menunjukkan bahwa setengah dari jumlah pasien tersebut sembuh lebih cepat setelah diberi ciprofloxacin oral sebagai tambahan bagi salep steroid. [1, 2, 3]

Ciprofloxacin adalah antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri sekunder.

Perawatan tambahan yang bisa dilakukan termasuk: [3]

  • Mengoleskan iodine untuk membantu menetralkan racun paederin serta juga bekerja sebagai antiseptik
  • Mengoleskan krim yang mengandung calamine, kamper, dan salep anestesi bisa membantu mengatasi rasa nyeri dan gatal

Meskipun kadang-kadang gejala dermatitis linearis akan hilang dengan sendirinya, namun penggunaan kompres basah, antihistamin serta salep steroid dan lotion disarankan untuk meringankan gejala yang timbul.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment