Rasa sakit pada perut dapat dirasakan oleh semua orang baik pria maupun wanita, anak – anak hingga dewasa. Rasa sakit perut yang dirasakan ini terkadang dapat dirasakan pada seluruh bagian perut dan dapat pula pada sebagian atau tempat tertentu seperti pada perut sebelah kanan maupun perut sebelah kiri.
Perbedaan letak rasa sakit yang dirasakan khususnya pada pria dapat memberikan petunjuk tentang penyakit apa yang sedang dialami oleh orang tersebut. Penting juga untuk memahami gejala – gejala yang dirasakan agar dapat memberikan penanganan yang tepat pada sakit yang dirasakan.
Rasa sakit pada perut sebelah kiri dapat menunjukkan beberapa penyakit yang mungkin dialami, berikut beberapa jenis penyakit yang dapat disebabkan karena perut sebelah kiri sakit pada pria.
Daftar isi
1. Inguinal Hernia / Hernia Inguinalis
Hernia inguinalis adalah kondisi dimana adanya penonjolan pada bagian bawah perut atau pada bagian inguinal atau selangkangan. Biasanya hernia ini mengandung lemak atau bagian dari usus halus. Hernia inguinalis dapat hilang dan timbul, dan seringnya dapat digerakkan jika dilakukan pijatan perlahan. [1]
Pada sebuah penelitian yang dilakukan 27% pria dan 3% wanita akan mengalami kondisi hernia inguinalis pada masa hidupnya. Belum diketahui penyebab pasti dari hernia inguinalis ini tetapi beberapa faktor risikonya seperti keturunan, pria, kelahiran prematur, hamil dll. [1,2]
Beberapa gejala yang dapat dialami oleh penderita hernia inguinalis seperti : [2]
- Rasa sakit ketika batuk, berolahraga atau membungkukkan badan
- Rasa terbakar pada bagian perut yang bengkak
- rasa berat atau penuh pada bagian pangkal paha
- pembengkakan pada skrotum
Ketika seseorang memiliki hernia inguinalis sebaiknya memperbanyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat untuk mencegah kesulitan buang air besar atau konstipasi agar dapat mencegah dan mengurangi rasa sakit. Selain itu, untuk mengobati hernia yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan prosedur operasi. [3]
2. Torsio Testis / Testicular torsion
Torsio testis adalah kondisi ketika testis terpelintir yang mana akan menyebabkan darah ke skrotum. Dimana kondisi ini akan menyebabkan aliran darah pada bagian testis akan mengalami gangguan karena pembuluh darah dapat ikut tersumbat. Torsio testis ini sering terjadi pada laki – laki berumur antara 12 hingga 18 tahun. [4]
Pada pria kebanyakan, testis tidak dapat terpelintir karena terdapat jaringan disekitarnya yang melindungi tetapi pada beberapa pria ada yang terlahir dengan tidak adanya jaringan yang melindungi testis dengan skrotum sehingga dapat bergerak di dalam skrotum. Torsio testis dapat terjadi pada satu sisi dan jarang terjadi pada dua sisi. Kegiatan fisik tidak menjadi penyebab dari torsio testis tetapi dapat terjadi ketika melakukan olahraga, duduk, berdiri bahkan ketika tidur. [5]
Gejala yang biasanya dapat dirasakan adalah rasa nyeri hebat pada skrotum. Selain rasa nyeri yang hebat, gejala lainnya seperti : [4]
- Pembengkakan pada skrotum
- Nyeri perut
- Mual dan muntah
- Buang air kecil yang sering
- Demam
Pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi torsio testis adalah dengan dilakukan tindakan operasi. Tindakan untuk mengatasi torsio testing perlu untuk dilakkan dengan segera, apabila tidak segera dilakukan penanganan lebih dari 6 jam maka tindakan pengangkatan testis dapat dilakukan. [4]
3. Diverkulitis / Diverticulitis
Diverkulitis adalah kondisi infeksi atau peradangan pada bagian divertikula. Divertikula merupakan kantung – kantung yang terbentuk pada saluran pencernaan. Pada umumnya kantung ini tidak berbahaya dan dapat muncul dimana saja pada saluran pencernaan. Jika seseorang memiliki kantung – kantung ini maka disebut diverkulosisi dan apabila kantung – kantung ini mengalami infeksi maka disebut dengan divertikulitis. [6]
Seseorang dapat memiliki penyakit divertikular jika kekurangan serat. Beberapa gejala yang dapat dirasakan ketika mengalami divertikulitis adalah seperti [7]
- Nyeri perut pada bagian bawah kiri dan biasanya akan dirasakan datang dan pergi kemudian dapat menjadi semakin parah atau rasa nyeri setelah makan dan dapat berkurang setelah buang air besar atau kentut.
- Konstipasi
- Diare
- Terdapat mukus atau darah pada feses atau pendarahan pada anus
- demam
Pengobatan untuk divertikulitis tergantung dengan seberapa parah kondisi yang dialami. Kondisi yang masih tidak terlalu parah dan gawat dapat ditangani di rumah dengan melakukan perubahan pada pola makan dan pada beberapa kasus dapat diberikan antibiotik. Jika ternyata kondisi telah lebih parah maka yang dapat dilakukan prosedur operasi atau prosedur lainnya. [8]
4. Batu ginjal
Istilah batu ginjal mungkin sudah tidak asing lagi bagi beberapa orang. Seperti namanya, batu ginjal merupakan suatu kondisi dimana terjadi pengendapan garam dan mineral yang menjadi keras seperti batu. Batu ginjal ini akan terbentuk di ginjal dan dapat berpindah sepanjang saluran urin. [9]
Faktor risiko seseorang dapat memiliki batu ginjal adalah seperti [10]
- pernah memiliki batu ginjal sebelumnya,
- seseorang dalam keluarga memiliki batu ginjal
- kekurangan minum air putih
- diet yang tinggi protein, sodium dan atau gula
- kelebihan berat badan atau obesitas
- mengonsumsi obat seperti antasida yang terbuat dari kalsium
Gejala yang dapat dialami ketika memiliki batu ginjal adalah [10]
- rasa nyeri pada punggung atau perut
- rasa sakit atau terbakar ketika buang air kecil
- buang air kecil ang lebih sering
- darah pada urin
Penanganan untuk batu ginjal sendiri dapat dilakukan dengan membuang batu yang ada di dalam ginjal atau dengan memecahnya menjadi berukuran kecil – kecil. Prosedur yang dilakukan untuk ini adalah dengan ureteroskopi, Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL), Percutaneous nephrolithotomy dan prosedur operasi bedah terbuka. [11]