Platycodon grandiflorus merupakan tanaman berbunga yang sering dikenal dengan balloon flower atau bunga lonceng Cina di Indonesia. Tanaman ini sering dijadikan tanaman hias, tetapi tanaman ini memiliki banyak khasiat untuk tubuh.
Daftar isi
Fakta Tentang Platycodon Grandiflorus
Platycodon grandiflorus merupakan tumbuhan yang berasal dari keluarga Campanulaceae dan berasal dari daerah Asia Timur yaitu Cina, Korea, Jepang dan Siberia Timur.
Platycodon grandiflorus memiliki berbagai sebutan lain seperti korean bellflower, blue balloon flower, chinese bellflower dan japanese bellflower[1].
Karakteristik Platycodon Grandiflorus
Platycodon grandiflorus merupakan tumbuhan berbunga yang biasa ditemukan di padang rumput kering, pada lahan pembukaan hutan atau tempat berbatu.
Platycodon grandiflorus sudah banyak ditanam secara pribadi dan tanaman dapat tumbuh secara optimal pada tanah yang lembab, memiliki nutrisi, sedikit berpasir, memiliki drainase yang baik[1].
Beberapa ciri – ciri fisik dari platycodon grandiflorus adalah sebagai berikut[1]:
- Memiliki ukuran dengan tinggi sekitar 60 cm dan waktu berbunga pada bulan Juli hingga Agustus;
- Memiliki daun yang berwarna hijau cerah dan tumbuh sepanjang batang;
- Memiliki bunga yang berwarna ungu kebiruan atau biru dan berbentuk lonceng, kuncup bunga mengembang dan terbuka secara perlahan, dan berukuran sekitar 5 hingga 7 cm;
- Memiliki akar yang tebal.
Kandungan Platycodon Grandiflorus
Bagian dari platycodon grandiflorus yang sering digunakan untuk pengobatan tradisional adalah akar dan bunga.
Kandungan dari akar platycodon grandiflorus adalah sebagai berikut[2]:
- Karbohidrat sekitar 90 persen meliputi monosakarida seperti glukosa dan fruktosa, disakarida seperti sakarosa, trisakarida seperti kestosa, dan beberapa polisakarida seperti inulin,
- Protein sekitar 2.4 persen,
- Lemak sekitar 0.1 persen,
- Abu sekitar 1.5 persen, dan
- Saponin triterpenoid sekitar 2 persen meliputi platycodin A, platycodin C, platycodin D, platycodin D2, polygalacin D, dan polygalacin D2.
Kandungan dari keseluruhan tanaman platycodon grandiflorus adalah sebagai berikut[3]:
- Senyawa saponin,
- Senyawa flavonoid,
- Asam fenolik meliputi asam coumaric, asam coumarat, asam benzoat, serta asam asetilat,
- Senyawa poliasetilen,
- Senyawa sterol,
- Asam amino, dan
- Asam lemak seperti asam linoleat.
Kandungan yang dimiliki oleh seluruh tanaman platycodon grandiflorus seperti [3]:
- Flavonoid,
- Asam fenolik,
- Saponin triterpenoid,
- Poliasetilen, dan Sterol merupakan kandungan yang menunjukkan sifat antitusif, anti tumor, antioksidan, anti radang, hipoglikemik, anti obesitas, serta peningkatan kekebalan tubuh dari tanaman ini
Manfaat Platycodon Grandiflorus
Beberapa manfaat dari platycodon grandiflorus adalah sebagai berikut:
- Mengandung antioksidan
Senyawa saponin yang terkandung didalam akar platycodon grandiflorus memiliki antioksidan yang tinggi.
Ini membuat akar tanaman ini dapat mencegah radikal bebas seperti polusi masuk ke dalam tubuh, mencegah kerusakan sel dalam tubuh, dan menjaga kekebalan tubuh[2].
- Aman untuk obesitas
Senyawa saponin yang terdapat dalam platycodon grandiflorus mampu menurunkan kadar lemak darah dan meningkatkan ekskresi asam dari empedu. Ini dibuktikan terhadap tikus yang diberikan platycodon grandiflorus, menurunkan kadar lemak dalam darah yang berlebih.
Jadi, platycodon grandiflorus sangat aman dan baik untuk penderita obesitas karena dapat menurunkan berat badan dan lemak dalam tubuh[2].
- Melindungi jantung
Senyawa saponin dalam platycodon grandiflorus mampu menghambat aktivitas lipase pankreas, menurunkan penyerapan lemak makanan, dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah[2].
Kemampuan ini memberikan efek yang baik bagi jantung karena dapat mencegah gangguan pada jantung seperti serangan jantung[2].
- Mengobati alergi dan peradangan kulit
Senyawa yang dimiliki oleh akar platycodon grandiflorus menghasilkan antibodi yang dikenal dengan IgE. Antibodi yang dihasilkan oleh tanaman ini mampu mengatasi alergi yang terjadi dalam tubuh dan peradangan kulit.
Beberapa jenis peradangan kulit yang dapat diobati adalah pruritus, ruam pada kulit, dermatitis atopik, bisul, atau pembengkakan kulit[2,7].
- Membantu untuk mengatasi hepatitis C
Akar platycodon grandiflorus memiliki komponen senyawa yang mampu menghambat perkembangan dari virus hepatitis C.
Jadi, akar platycodon grandiflorus dapat digunakan sebagai pengobatan tradisional tambahan untuk mencegah serta mengobati penyakit hepatitis C[2,8].
- Melindungi saraf dan otak
Dapat menurunkan kadar racun yang menyerang saraf tikus. Pengujian ini juga membuktikan bahwa akar platycodon grandiflorus mampu mencegah penyakit demensia serta penyakit Alzheimer[2].
Akar platycodon grandiflorus juga dapat meningkatkan daya ingat gan mencegah gangguan pada otak atau daya ingat[6].
- Mengatasi keracunan makanan dan gangguan saluran pencernaan
Ekstrak metanol dari akar platycodon grandiflorus telah diuji mampu melawan bakteri Escherichia coli O157:H7 and Bacillus cereuas. Kedua bakteri ini mampu menyebabkan keracunan makanan dan beberapa gangguan pada saluran pencernaan.
Akar platycodon grandiflorus mampu mengatasi keracunan makanan dan gangguan pada saluran pencernaan seperti diare, muntah, nyeri pada perut, dan infeksi pada usus[2].
Tanaman platycodon grandiflorus memberikan efek antitusif dan ekspektoran yang dapat memberikan kelegaan pada tenggorokan dan saluran pernapasan[3].
Ekstrak akar platycodon grandiflorus telah diuji dengan hasil yang membuktikan bahwa tanaman ini dapat mengatur pernapasan serta mengurangi batuk dan asma pada hewan[3].
Selain itu, ekstrak platycodon grandiflorus dapat mengurangi kadar tembakau dalam darah yang dapat mengganggu saluran pernapasan[3].
- Mencegah pertumbuhan kanker dan tumor
Kandungan polisakarida dalam bunga platycodon grandiflorus mampu menghambat pertumbuhan sel tumor serviks pada tikus percobaan. Selain tiu, ekstrak akar dari tanaman ini juga dapat mencegah pertumbuhan dari sel kanker pada paru-paru[2,9].
Pengujian lain juga menunjukkan bahwa ekstrak platycodon grandiflorus dapat menghambat perkembangan sel leukemia manusia dan mematikan beberapa sel tersebut[3].
Ini membuktikan bahwa ekstrak platycodon grandiflorus dapat menjadi pengobatan tradisional untuk mencegah pertumbuhan kanker dan tumor dalam tubuh.
- Mengatasi radang dan infeksi
Ekstrak dari platycodon grandiflorus mampu melawan berbagai bakteri yang menyebabkan radang dan infeksi dalam tubuh. Berdasarkan pengujian pada tikus, ekstrak ini dapat menghambat respon dari radang dan mengurangi infeksi C. albicans pada mulut[3].
Selain itu, ekstrak akar platycodon grandiflorus telah digunakan untuk mengatasi radang sendi dan demam di Cina serta Korea[3].
- Mencegah gangguan dan kerusakan pada paru – paru
Ekstrak platycodon grandiflorus telah diuji dengan hasil menunjukkan bahwa ekstrak ini mampu menghambat produksi sitokin inflamasi yang menyebabkan bronkitis, mengurangi radikal bebas dalam tubuh, serta menghambat radikal bebas tersebut masuk ke jaringan paru – paru[3].
Selain itu, platycodin D yang dimiliki oleh platycodon grandiflorus dapat mencegah pembentukan jaringan parut pada paru sehingga menyebabkan penyakit fibrosis[4].
- Mencegah kerusakan hati
Ekstrak akar platycodon grandiflorus dapat menurunkan kadar ALT dan trigliserida pada hati. Selain itu, ekstrak platycodon grandiflorus juga menghambat radikal bebas masuk ke dalam hati dan mencegah kerusakan hati[3].
- Mengatasi penyakit diabetes
Dapat menurunan kadar gula darah dalam tubuh dan meningkatkan produksi insulin. Akar platycodon grandiflorus sangat baik untuk dikonsumsi pasien diabetes karena dapat mengurangi asupan makanan dan menurunkan kadar gula darah[3].
- Mengatasi hipertensi
Senyawa platycodin D yang dimiliki oleh platycodon grandiflorus dapat menurunkan tekanan darah. Ini membuktikan bahwa tanaman ini aman untuk penderita hipertensi[4].
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Senyawa yang terdapat dalam platycodon grandiflorus termasuk Platycodin D mampu meningkatkan sistem imun dalam tubuh dan mencegah berbagai virus influenza dalam tubuh, salah satunya adalah virus flu burung[5].
Virus flu burung dapat sembuh karena diberikan esktrak akar platycodon grandiflorus. Ekstrak ini mampu meningkatkan aktivitas imun tubuh dan melawan virus tersebut[5].
Ekstrak platycodon grandiflorus mampu meningkatkan glikogen hati dan otot, sehingga mampu menurunkan efek kelelahan dalam tubuh[3].
Efek Samping Platycodon Grandiflorus
Beberapa efek samping dari Platycodon Grandiflorus berdasarkan beberapa penelitian adalah sebagai berikut:
- Menyebabkan keracunan
Platycodon grandiflorus dapat menyebabkan keracunan bila dikonsumsi secara berlebih atau melebihi 2000 mg/ kg. Beberapa gejala keracunan adalah muntah, mual, gelisah, dan berkeringat[10].
- Menyebabkan efek hipoglikemia
Platycodon grandiflorus dapat menurunkan kadar gula darah serta meningkatkan produksi insulin secara signifikan. Untuk itu, tanaman ini tidak baik dikonsumsi secara terus menerus oleh seseorang yang memiliki kadar gula yang rendah karena dapat memberikan efek hipoglikemia[3].
Cara Penggunaan Platycodon Grandiflorus
Beberapa cara penggunaan platycodon grandiflorus adalah sebagai berikut:
- Membuat berbagai masakan
Akar atau platycodon granflorus segar atau yang telah dikeringkan terlebih dahulu dapat ditumis dengan sayuran lainnya, dijadikan salad segar, dijadikan sup[3].
Akar platycodon grandiflorus juga dapat dicuci dan dikupas. Lalu, ditambahkan asam, garam atau gula sehingga menjadi asinan atau manisan akar[1].
- Membuat serbuk akar dan bunga platycodon grandiflorus
Akar platycofon grandiflorus yang masih segar dicuci dan dikeringkan. Lalu, akar ini ditumbuk hingga halus atau menjadi serbuk. Jika tersedia akar yang telah kering juga dapat digunakan untuk membuat serbuk.
Serbuk akar ini diseduh dengan satu gelas air mendidih dan diminum untuk berbagai penyakit termasuk kanker, alergi, diabetes, hipertensi dan lainnya[1].
- Membuat serbuk daun platycodon grandiflorus
Daun yang telah tua dicuci dan dikeringkan. Lalu, ditumbuk hingga menjadi halus atau menjadi serbuk. Serbuk daun platycofon grandiflorus dapat ditambahkan ke dalam masakan menjadi penyedap.
Serbuk daun dan akar juga dapat dicampur dan diseduh dengan air mendidih dan diminum untuk mengatasi flu demam[1].
- Membuat serbuk bunga platycodon grandiflorus
Bunga platycodon grandiflorus dicuci dan dikeringkan. Lalu, bunga ini ditumbuk hingga menjadi halus atau serbuk. Serbuk ini dapat dicampur dengan serbuk mint, dan susu sebanyak satu setengah sendok teh kemudian diminum untuk mengatasi demam[1].
Serbuk akar, bunga, dan daun platycodon grandiflorus dapat dicampur dalam kapsul dan diminum atau ditelan langsung dengan segelas air untuk mengatasi berbagai penyakit[1].
Cara Penyimpanan Platycodon Grandiflorus
Pada umumnya, platycodon grandiflorus ditanam sendiri di pekarangan. Bila tidak ditanam sendiri, maka daun, akar, dan bunga tanaman ini disimpan dalam wadah terbuka yang kering dan diletakkan pada suhu ruangan dan tidak terkena sinar matahari[1].
Serbuk akar, bunga, dan daun platycodon grandiflorus disimpan dalam wadah tertutup yang kering dan diletakkan pada suhu ruangan[1].
Platycodon grandiflorus merupakan tanaman berbunga yang dimanfaatkan akar, bunga, dan daun untuk mengatasi berbagai penyakit, tetapi memiliki beberapa efek samping bila dikonsumsi secara berlebihan.