Obat

Sparfloxacin: Manfaat – Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sparfloxacin adalah antibiotik yang memiliki gugus fluoroquinolone. Obat ini digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. [1]

Sparfloxacin diberikan izin oleh FDA pada tanggal 19 Desember 1996. Di pasaran Amerika, obat ini telah ditarik dari pasaran. [2]

Apa itu Sparfloxacin?

Di bawah ini adalah informasi mengenai sparfloxacin seperti indikasi, kontraindikasi, peringatan dan lain sebagainya: [2,3]

Indikasi Pneumonia komunitas, eksaserbasi akut bakterial bronkitis kronis
Kategori Obat Keras
Konsumsi Dewasa
Kelas Quinolone
Bentuk Tablet
Kontraindikasi Hipersensitif. Ibu hamil dan menyusui. Anak-anak di bawah usia 18 tahun.
PeringatanPasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Sparfloxacin:
→ Pasien yang memiliki riwayat gangguan sistem susunan saraf pusat
→ Pasien dengan kolitis psudomembran
→ Pasien yang mengalami superinfeksi
→ Pasien yang mengalami disfungsi ginjal parah
→ Pasien dengan epilepsi
→ Pasien yang memiliki defisiensi G6PD
→ Pasien dengan miastenia gravis
→ Pasien dengan penyakit perpanjangan grafik QT
→ Pasien yang mengalami gangguan keseimbangan elektrolit yang tidak dikoreksi
→ Pasien dengan bradikardia
→ Pasien dengan penyakit jantung
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui Cara Pemberian Obat:
↔ Melalui PO (Diminum):
Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin.

Manfaat Sparfloxacin

SParfloxacin digunakan untuk menangani penyakit sebagai berikut: [3]

  • Community-acquired pneumonia (pneumonia/ radang paru-paru yang disebabkanoleh mikroorganisme selain bakteri Mycobacterium tuberculosis dan didapat saat di komunitas/ di luar rumah sakit)
  • Eksaserbasi akut bakterial bronkitis kronis (kondisi memburuknya peradangan bronkus yang telah terjadi secara kronis. Penurunan kondisi ini terjadi secara akut akibat infeksi bakteri)

Dosis Sparfloxacin

Sparfloxacin hanya diberikan pada pasien dewasa. Berikut ini adalah dosis yang digunakan: [3]

Oral/Diminum:
⇔ Pneumonia komunitas
100 s/d 300 mg per hari
→ Diberikan sebagai dosis tunggal atau 2 kali sehari
Oral/Diminum:
⇔ Eksaserbasi akut bakterial bronkitis kronis
→100 s/d 300 mg per hari
→ Diberikan sebagai dosis tunggal atau 2 kali sehari

Efek Samping Sparfloxacin

Selain dapat menangani pneumonia komunitas, pemberian sparfloxacin juga dapat menimbulkan efek samping seperti berikut: [3]

  • Diare
  • Nyeri perut bagian bawah
  • Mual
  • Muntah
  • Penyakit kuning
  • Gagal ginjal
  • Peningkatan enzim hati
  • Peningkatan kadar nitrogen urea dalam darah
  • Peningkatan nilai kreatinin
  • Reaksi anafilaktoid (reaksi alergi yang mirip dengan anafilaksi namun tidak melibatkan antibodi IgE)
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Kejang
  • Gemetar
  • Mialgia
  • Rhabdomyolysis (kondisi hancurnya jaringan otot rangka yang telah rusak)
  • Trombositopenia (kurangnya jumlah keping darah)
  • Eosinofilia (tingginya kadar eosinofil dalam darah)
  • Blok atrioventrikel (penyumbatan sebagian atau seluruh konduksi sinyal listrik jantung dari atrium meuju ventrikel)
  • Anafilaksis (reaksi alergi yang dapat mengancam jiwa)

Adapun gejala efek samping bagi tenaga medis adalah sebagai berikut: [2]

  • Kardiovaskular: perpanjangan rentang waktu QTc (1,3%) dan vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) (1%)
  • Kulit: rekasi fotosensitif (reaksi abnormal kulit terhadap cahaya) (3,6 s/d 7,9%), pruritus/ gatal (3,3%), ruam (1,1%)
  • Sistem pencernaan: mual (4,3% s/d 7,6%), diare (3,2% s/d 4,6%), nyeri perut bagian bawah (1,8% s/d 2,4%), dispepsia/ kondisi tidak nyaman pada perut bagian atas (1,6% s/d 2,3%), mulut kering (1,4%), muntah (1,3%), buang angin (1,1%)
  • Sistem saraf: sakit kepala (4,2% s/d 8,1%), pusing (2% s/d 3,8%), mengantuk (1,5%), insomnia/ sulit tidur (1,9%)
  • Ginjal: peningkatan kadar kreatinin dan urea nitrogen darah
  • Hematologis: peningkatan sel darah putih (1,1%), sianosis (kondisi kulit membiru akibat kurangnya oksigen di dalam tubuh), ekimosis (memar berupa bintik ungu yang berukuran lebih dari 1 cm), limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), peningkatan eosinofil, peningkatan monosit, peningkatan neutrofil
  • Muskoskeletal: artralgia (nyeri sendi), artritis (peradangan sendi), gangguan sendi, mialgia (nyeri otot), reumatoid artritis
  • Metabolisme: asam urat, pembengkakan perifer, haus
  • Sistem pernapasan: asma, epistaksis (mimisan), pneumonia, rhinitis (peradangan hidung), faringitis (peradangan faring), bronkitis (peradangan bronkus), hemotipsis (batuk darah), sinusitis (peradangan sinus hidung), peningkatan batuk, dispnea (sesak napas), laringismus (pengetatan tiba-tiba otot laring), gangguan pada paru, kelainan selaput paru
  • Genitourinari: vaginitis (peradangan vagina), disuria (timbulnya rasa nyeri saat buang air kecil), nyeri di payudara, dismenorea (nyeri haid), hematuria (terdapat darah di dalam air seni), menorrhagia (pendarahan berlebihan saat menstruasi), nokturia (sering buang air kecil di malam hari), infeksi saluran kemih, nyeri pada ginjal, metroragia (menstruasi tidak teratur), gangguan vulvovagina, peningkatan glukosa di dalam air seni, terdapat protein dalam urin, terdapat sel darah merah di dalam urin, terdapat sel darah putih di dalam urin
  • Mata: ambliopia (kondisi penurunan penglihatan akibat saraf mata dan otak tidak bekerja dengan baik), fotofobia (kondisi mata sakit atau tidak nyaman ketika melihat cahaya terang), konjungtivitis (peradangan pada konjungtiva), diplopia (pandangan ganda), akomodasi mata abnormal, blefaritis (peradangan kelopak mata), sakit mata, gannguan airmata
  • Hipersensitivitas: anafilaksis, anafilaktoid, reaksi alergi
  • Hati: peningkatan enzim alanintransaminase (2%), peningkatan enzim aspartantransaminase (2,3%)
  • Psikiatri: cemas, reaksi manik, mimpi abnormal, munculnya pikiran abnormal, depresi, fobia, agitasi (frustasi/marah akibat hal-hal kecil), ketidakstabilan emosi, halusinasi dan toksik psikosis
  • Onkologis: karsinoma sel skuamosa
  • Lain: astenia (1,7%), gangguan indera perasa (1,4%)

Detail Sparfloxacin

Di bawah ini adalah tabel berisi informasi lebih rinci mengenai sparfloxacin seperti penyimpanan, cara kerja dan lain-lain: [2, 3]

Penyimpanan Tablet
→ Simpan pada suhu ruangan
→ Jauhkan dari panas dan kelembaban.
Cara Kerja Deskripsi: sparfloxacin menghambat aktivitas supercoiling (perenggangan) enzim gyrase DNA yang merupakan enzim penting pada penggandaan DNA sehingga membantu perusakan struktur DNA. Obat ini memiliki kemampuan melawan S. pneumoniae, S. aureus, H. influenzae, K. pneumoniae, M. catarrhalis and Mycobacterium spp.
Farmakokinetik
Penyerapan: diserap dengan baik dari saluran cerna (oral), waktu yang dibutuhkan untuk mencapai konsentrasi puncak: 3 s/d 6 jam.
Penyebaran: disebarkan secara luas ke dalam jaringan termasuk jaringan pernapasan. Sebanyak 45% terikat pada protein.
Metabolisme: dimetabolisme oleh hati (melalui glukuronidasi).
Ekskresi: dikeluarkan dalam jumlah yang sama di dalam air seni dan tinja sebagai bentuk awal obat dan metabolit glukuronida. Waktu paruh eliminasi 20 jam.
Interaksi dengan obat lain → Kation seperti aluminium, magnesium, besi, seng mampu mengurangi ketersediaan hayati sparfloxacin.
→ Mampu meningkatkan konsentrasi plasma dari obat theophylline dan tizanidine.
→ Mampu meningkatkan efek dari warfarin dan glibenclamide.
→ Mampu menurunkan laju ekskresi ginjal dari obat methotrexate.
Probenecid mampu menurunkan ekskresi sparfloxacin.
→ Mampu mengubah kadar serum dari phenytoin.
Kortikosteroid mampu meningkatkan resiko pecahnya tendon.
→ Peningkatan resiko kejang dengan OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid)
→ Memberikan resiko efek tambahan perpanjangan QT jika digunakan bersama anti-aritmia kelas Ia atau III, astemizole, terfenadine, cisapride, erythromycin, pentamidine, phenothiazine or TCA (asam tri kloroasetat)

Pertanyaan Seputar Sparfloxacin

Apakah selama mengkonsumsi sparfloxacin harus meminum banyak air?

Konsumsi sparfloxacin dengan segelas penuh air. Minumlah cairan dengan jumlah ekstra untuk mencegah pembentukan kristal sparfloxacin di dalam air seni. [2]

Bisakah mengkonsumsi antasida setelah diberikan sparfloxacin?

Tidak dianjurkan mengkonsumsi antasida yang mengandung magnesium atau aluminium dapat mengurangi efek sparfloxacin. Minumlah antasida 4 jam setelah mengkonsumsi sparfloxacin. [2]

Apakah sparfloxacin dapat diberikan pada anak-anak?

Sparfloxacin tidak dapat diberikan pada anak-anak di bawah 12 tahun. Obat ini mungkin mempengaruhi perkembangan tulang. [2]

Bisakah sparfloxacin digunakan untuk menangani pneumonia yang disebabkan oleh Chlamydia pneumoniae?

Ya, bisa. Sparfloxacin bisa diberikan untuk menangani pneumonia yang disebabkan oleh mikroorganisme salah satunya adalah Chlamydia pneumoniae. [4]

Apakah sparfloxacin menyebabkan sunburn?

Sparfloxacin meningkatkan sensitivitas kulit terhadap cahaya yang mungkin dapat menyebabkan sunburn. [2]

Contoh Obat Sparfloxacin (Merek Dagang) di Pasaran

Berikut ini adalah nama dagang dari sparfloxacin yaitu: [3,4]

Brand Merek Dagang
Newspar
Sparos

1. Anonim. Sparfloxacin. National Center for Biotechnology Information, National Institutes of Health; 2020.
2. Anonim. Sparfloxacin. Dugs; 2020.
3. Anonim. Sparfloxacin. Mims Indonesia; 2020.
4. Anonim. Sparfloxacin. Drugbank; 2020.

Share