Tenggorokan Sakit Saat Menelan dan Menguap; Penyebab dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Ketika kita menelan dan menguap, banyak otot, sendi dan syaraf di bagian mulut, tenggorokan dan saluran makanan yang bekerja.

Banyak faktor yang bisa menyebabkan dua aktivitas normal ini menjadi terasa menyakitkan saat dilakukan. Tergantung dari penyebabnya, nyeri yang dirasakan bisa berupa sakit yang tumpul atau tajam di area rahang, tenggorokan, dada, atau saluran makanan.

Rasa nyeri juga bisa hanya terjadi di satu sisi tenggorokan atau seluruhnya.

Penyebab Nyeri Tenggorokan Saat Menelan dan Menguap

Beberapa penyakit dan kondisi yang mengarah pada infeksi, peradangan, dan penyumbatan di tenggorokan, mulut, atau saluran makanan bisa menyebabkan nyeri saat menelan.

Tergantung dari penyebabnya, gejala-gejala lain juga seringkali timbul.

Radang tenggorokan

Infeksi tenggorokan adalah salah satu penyebab paling umum dari nyeri saat menelan. Ini termasuk infeksi oleh bakteri Streptococcal.

Orang yang mengalami radang tenggorokan akan merasakan hal-hal berikut:

  • Kelenjar getah bening yang membengkak di salah satu atau kedua sisi leher
  • Nyeri di langit-langit mulut
  • Bercak-bercak merah di langit-langit mulut
  • Demam
  • Bercak putih di amandel

Radang amandel

Disebut juga tonsillitis, radang amandel adalah infeksi pada tonsil, yaitu dua kelenjar getah bening yang terletak di bagian belakang tenggorokan. Tonsillitis juga termasuk penyebab umum tejadinya nyeri saat menelan.

Radang amandel disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri dan menimbulkan gejala seperti berikut:

  • Amandel membengkak
  • Bercak putih atau kuning di amandel
  • Nafas berbau tidak sedap
  • Rahang atau leher nyeri
  • Demam

Epiglotitis

Epiglotitis adalah salah satu jenis infeksi tenggorokan yang menyebabkan peradangan pada epiglottis, yaitu katup di bagian belakang tenggorokan yang mencegah makanan masuk ke saluran nafas.

Selain nyeri saat menelan, gejala epiglotitis umumnya berupa:

  • Demam tinggi
  • Berliur
  • Merasa lebih nyaman bila badan dicondongkan ke depan

Infeksi jamur

Infeksi jamur di mulut, tenggorokan, atau saluran makanan juga bisa menyebabkan nyeri saat menelan. Jamur bisa berkembang biak di luar kendali jika kondisi di dalam tubuh berubah.

Bakteri yang disebut Candida adalah penyebab umum terjadinya infeksi jamur. Gejalanya:

  • Kehilangan kemampuan merasakan makanan
  • Bercak putih di lidah
  • Ruam merah di sudut-sudut mulut

Esofagitis

Saluran makanan, juga disebut esofagus, adalah pipa yang membawa makanan dan cairan dari mulut ke perut. Esofagitis adalah peradangan pada bagian esofagus ini.

Penyebab paling umum dari esofagitis adalah naiknya asam lambung ke saluran makanan. Reaksi alergi serta konsumsi obat tertentu juga bisa menyebabkan esofagitis. Gejalanya termasuk:

  • Nyeri saat menelan
  • Nyeri dada
  • Sakit perut
  • Suara serak
  • Batuk
  • Heartburn atau rasa panas di dada
  • Mual

Luka di tenggorokan

Meskipun termasuk jarang terjadi, namun luka pada tenggorokan juga bisa menyebabkan nyeri saat menelan.

Makan atau minum sesuatu yang terlalu panas bisa membakar bagian dalam tenggorokan atau saluran makanan. Bagian belakang tenggorokan juga bisa tergores saat makan keripik atau cracker yang ujung-ujungnya tajam.

Tergantung dari lokasi dan ukuran luka, rasa nyeri mungkin terjadi hanya di salah satu sisi tenggorokan atau jauh lebih dalam di bagian saluran makanan.

Infeksi telinga

Karena telinga, hidung dan tenggorokan saling berhubungan, maka infeksi pada salah satu bagian ini bisa mempengaruhi bagian lainnya.

Infeksi telinga menyerang telinga bagian tengah, suatu ruang berisi udara di belakang gendang telinga yang menjadi tempat tulang-tulang kecil yang bergetar di telinga. Infeksi ini lebih sering dialami anak kecil dibanding orang dewasa.

Gejala-gejala yang muncul bisa berupa:

  • Nyeri di bagian dalam telinga yang menjalar ke tenggorokan
  • Keluar cairan dari telinga
  • Sakit kepala
  • Nyeri saat menguap dan menelan
  • Kehilangan selera makan
  • Kesulitan mendengar

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun umum terjadi, namun nyeri tenggorokan saat menelan dan menguap tidak boleh diabaikan bila sudah disertai gejala-gejala tertentu seperti berikut:

  • Kesulitan membuka mulut
  • Kesulitan menelan
  • Sakit tenggorokan yang parah dan semakin memburuk
  • Kesulitan bernafas
  • Batuk berdarah
  • Nyeri berlangsung selama satu minggu atau lebih
  • Suara serak yang berlangsung lebih dari dua minggu
  • Nyeri persendian
  • Timbul bejolan di leher
  • Timbul ruam-ruam merah di kulit

Namun, bila nyeri tenggorokan saja sudah dirasa cukup mengganggu dan mengkhawatirkan, segera periksakan diri ke dokter. Tidak perlu menunggu timbulnya gejala-gejala lain.

Pengobatan

Pengobatan untuk nyeri tenggorokan saat menelan dan menguap akan tergantung dari penyebabnya. Dokter mungkin akan meresepkan antibiotic untuk mengatasi infeksi di tenggorokan, amandel, atau esofagus.

Dokter mungkin juga akan memberikan obat kumur untuk mematikan rasa di tenggorokan sebelum minum obat bila nyeri tenggorokan sudah cukup berat hingga menelan pun sulit.

Obat kumur ini akan membantu menghalangi rasa nyeri saat menelan pil. Untuk nyeri yang berat, obat semprot tenggorokan bisa membantu menghilangkan nyeri. [2]

Obat lain yang mungkin diresepkan dokter adalah obat antiinflamasi untuk meredakan peradangan di esofagus, tenggorokan, atau amandel.

Jika sering mengalami nyeri saat menelan akibat tonsillitis yang kambuh berulang atau jika tonsillitis tidak merespon obat yang diminum, maka mungkin dokter akan menyarankan pembedahan untuk mengangkat amandel.

Pengobatan di rumah

Beberapa cara sederhana berikut bisa dilakukan di rumah untuk mengatasi nyeri tenggorokan saat menelan atau menguap yang masih cukup ringan:

  • Minum banyak air putih. Selain bisa membuat tubuh tetap terhidrasi, minum banyak air putih juga bisa membantu melegakan dan melembabkan tenggorokan.
  • Campurkan 1 sendok teh garam ke dalam segelas air, kemudian gunakan untuk berkumur hingga ke bagian belakang tenggorokan. Cara ini bisa membantu meredakan pembengkakan dan nyeri.
  • Minum air hangat pelan-pelan atau teh yang dicampur madu, untuk meredakan pembengkakan dan nyeri di tenggorokan.
  • Hindari hal-hal yang bisa menyebabkan iritasi pada tenggorokan, termasuk alergen, bahan-bahan kimia, serta asap rokok.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment