Daftar Tips Membawa Bayi Naik Pesawat

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Bepergian dengan bayi merupakan suatu tantangan tersendiri bagi para orang tua, khususnya jika bayi berusia di bawah dua tahun dan menggunakan transportasi pesawat [1].

Kenyamanan dan keselamatan bayi merupakan prioritas utama selama dan setelah perjalanan dengan menggunakan pesawat. Oleh karena itu, sebelum melakukan perjalanan menggunakan dengan bayi, orang tua harus memiliki persiapan yang matang [1].

Berikut ini merupakan 15 tips sederhana yang mungkin akan berguna bagi orang tua yang akan melakukan perjalanan pesawat dengan membawa bayi [2]:

1. Pesan Tempat Duduk Khusus Untuk Bayi Sesuai Standar

Bayi, umumnya lebih banyak tidak duduk di tempat duduk sendiri ketika di pesawat, mengingat orang tua lebih banyak yang memilih untuk menggendong bayi dipangkuannya.

FAA (Federal Aviation Administration) sendiri diketahui memang memberikan dua pilihan yiatu digendong dipangkuan atau didudukkan sendiri di tempat duduk khusus bayi.

Namun, FAA lebih menyarankan untuk memesan tempat duduk khusus bagi bayi yang sesuai standar keamanan. Mengingat, ada kekhawatiran ketidakmampuan orang tua menggendong bayinya jika terjadi turbulensi parah yang tidak terduga.

Hal ini tidak lain adalah untuk keamanan dan keselatan dari bayi itu sendiri. Meskipun harus membayar biaya tambahan untuk itu, orang tua tidak akan menyesal karena kursi bayi tersebut telah dilengkapi tali pengaman atau kursi mobil yang aman bagi bayi.

2. Mencari Tahu Kebijakan Maskapai Penerbangan Khususnya Bagasi, Kereta Bayi, Dan Kursi Bayi

Kebijakan maskapai penerbangan, khususnya terkait minimal usia penumpang, bagasi, kereta bayi, kursi mobil wajib diketahui. Mengingat, maskapai penerbangan tertentu tidak memperbolehkan penumpang bayi yang berusia kurang dari dua hari.

Selain itu, banyak aturan lain juga tentang usia minimal bayi yang harus diketahui. Sedangkan informasi kebijakan terkait bagasi dan lain lain akan dapat membantu orang tua dalam mengestimasi biaya perjalanan itu sendiri.

Mengingat, pada beberapa maskapai penerbangan mungkin ada yang punya kebijakan berbeda-beda terkait bagasi untuk bayi. Di mana bayi yang dipangku mungkin tidak mendapat jatah bagasi yang sama dengan bayi yang memiliki tempat duduk sendiri.

3. Lakukan Penggantian Popok Sebelum Naik Ke Pesawat

Jika perjalanan panjang, orang tua mungkin akan dapat melakukan perggantian popok bayinya beberapa kali. Dan jika hal ini dilakukan di pesawat mungkin akan lebih menyulitkan.

Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk mengganti popok bayinya mendekati waktu atau sebelum naik ke pesawat. Hal ini akan dapat mengurangi penggantian popok di dalam pesawat nantinya.

Bahkan jika perjalanannya tidak terlalu lama, orang tua mungkin tidak perlu mengganti popok bayinya lagi ketika di dalam pesawat.

4. Pilih Waktu Penerbangan Yang Sesuai Dengan Pola Tidur Bayi

Jika memungkinkan, pilih waktu penerbangan yang sesuai dengan pola tidur bayi biasanya. Dengan demikian, harapannya bayi akan lebih banyak tertidur ketika di dalam pesawat nanti.

5. Konsultasi Dengan Dokter Anak Tentang Bepergian Dengan Bayi

Perjalanan menggunakan transportasi pesawat terbang umumnya akan memberikan pengalaman yang berbeda pada bayi. Mengingat, akan terjadi perubahan tekanan udara ketika lepas landas maupun mendarat.

Perubahan tekanan udara inilah yang kemudian dapat mengakibatkan masalah pada bayi seperti telinga sakit. Adapun telinga sakit ini lebih mungkin terjadi khususnya jika bayi sedang dalam keadaan kurang sehat ketika melakukan perjalanan dengan pesawat, seperti jika sedang mengalami pilek, alergi, atau hidung tersumbat.

Untuk itu, konsultasi dengan dokter sebelum membawa bayi melakukan perjalanan dengan transportasi pesawat sangat disarankan. Khususnya lagi, jika bayi dalam keadaan kurang sehat.

Dengan mempertimbangkan keselamatan bayi, dokter akan dapat memberikan saran apakah bayi yang sakit tersebut boleh atau tidak boleh naik pesawat.

Jika memang boleh naik pesawat, dokter mungkin juga akan memberikan saran dan tips yang harus dilakukan oleh orang tua selama perjalanan. Hal ini termasuk tips cara mengatasi jika telinga bayi sakit.

6. Bawa Headphone Peredam Bising

Selama perjalanan dengan transportasi pesawat terbang, kenyamanan bayi harus menjadi prioritas orang tua, termasuk memastikan bayi tidak terganggu suara bising baik dari mesin pesawat maupun obrolan penumpang lain.

Mengingat, suara yang keras setidaknya dapat menggganggu atau membangunkan bayi yang sedang tidur. Bayi yang kurang tidur akan mengakibatkan perjalanan dengan pesawat menjadi lebih susah karena bayi akan cenderung rewel karena kelelahn.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memastikan bayinya mendapatkan waktu tidur yang baik. Adapun salah satu caranya yaitu dengan memakaikan headphone peredam kebisingan kecil pada bayi.

7. Berikan ASI Ketika Pesawat Lepas Landas Dan Mendarat

Ketika pesawat lepas landas atau mendarat, selain perubahan ketinggian, tekanan udara, guncangan juga mungkin terjadi. Oleh karena itu, jika memungkinkan, berikan ASI pada bayi ketika pesawat lepas landas dan mendarat.

Kegiatan mengisap dari menyusui tersebut dinilai dapat membuka saluran Eustachius bayi. Dengan demikian, bayi akan menjadi lebih nyaman, rasa sakit di telinga, berkurang sehingga mengurangi risiko bayi menangis.

8. Bawa Bukti Umur Bayi

Perlu diketahui bahwa, masing-masing maskapai penerbangan memiliki aturan terkait minimal usia penumpang yang berbeda-beda. Mencari tahu terkait aturan ini adalah hal yang wajib dilakukan orang dewasa sebelum melakukan perjalanan pesawat dengan bayinya.

Untuk itu, beberapa dokumen yang menunjukkan usia bayi perlu dibawa untuk ditunjukkan kepada petugas maskapai penerbangan yang digunakan. Persyaratan dokumen ini pun jenisnya berbeda-beda pada masing-masing maskapai penerbangan, sehingga perlu diperhatikan agar tidak bermasalah nantinya.

Adapun contoh dokumen yang harus ditunjukkan yaitu akta kelahiran maupun surat keterangan perijinan dari dokter anak. Dan yang tidak kalah penting, jika perjalanannya keluar negeri, maka bayi juga harus memiliki paspor atau visa.

9. Menyesuaikan Jumlah Orang Dewasa Dan Bayi

Dalam peraturan penerbangan, ada aturan yang menyatakan bahwa, satu orang dewasa hanya dapat menggendong satu bayi dalam pangkuannya. Jika ada dua bayi yang ikut dalam perjalanan menggunakan pesawat, maka orang dewasa juga harus berjumlah dua orang.

Dengan kata lain, menyesuaikan jumlah orang dewasa dan bayi adalah mutlak dan harus dipersiapkan demi keamanan selama perjalanan.

Namun, jika memang terpaksa dua orang bayi pergi dengan satu orang dewasa saja, maka satu bayi dapat digendong dan satu bayi lagi harus dipesankan kursi khusus bayi.

10. Pilih Tempat Duduk Dekat Lorong

Jika memungkinkan, memilih tempat duduk yang tepat akan sangat membantu kelancaran perjalanan pesawat dengan bayi, misalnya dengan memilih tempat duduk dekat lorong.

Tempat duduk dekat lorong ini adalah tempat strategis agar pergerakan lebih leluasa dibandingkan dengan tempat duduk tengah maupun tempat duduk dekat jendela.

Dengan duduk didekat lorong, maka orang tua dapat leluasa bergerak, entah ke kamar manding atau melakukan kegiatan lain yang bayinya butuhkan tanpa harus mengganggu orang disebelahnya karena harus bolak-balik lewat.

11. Sewa Perlengkapan Bayi Di Tempat Tujuan

Untuk beberapa perlengkapan bayi yang berukuran besar seperti tempat tidur bayi, kursi bayi, playpen atau bassinets orang tua tidak perlu repot-repot membawanya ketika melakukan perjalanan.

Mengingat, peralatan bayi tersebut dapat disewa di tempat tujuan. Termasuk pengantaran ke hotel, resor maupun rumah kerabat yang sedang dijadikan tempat menginap sementara waktu.

12. Datang Lebih Awal, Setidaknya 30 Menit Sebelum Boarding

Satu hal penting yang tidak boleh dilakukan ketika membawa bayi melakukan perjalanan dengan pesawat yaitu datang mendekati waktu boarding. Sebaliknya, orang dewasa yang membawa bayi perjalanan pesawat harus datang jauh lebih awal, setidaknya 30 menit sebelum boarding.

Mengingat, petugas maskapai penerbangan umumnya akan mempersilahkan rombongan yang membawa bayi untuk naik terlebih dahulu sebelum penumpang lainnya.

Hal ini jelas akan sangat menguntungkan bagi orang tua yang membawa bayi karena tidak akan ikut antrian panjang ketika akan naik ke pesawat.

13. Bawalah Lebih Banyak Perlengkapan Bayi Dari Yang Dibutuhkan

Berpergian dengan pesawat terbang umumnya berisiko mengalami penundaan akibat cuaca buruk atau hal yang menunda lainnya. Oleh karena itu, membawa perlengkapan bayi secukupnya memang baik, namun untuk kebutuhan bayi yang penting sebaiknya dilebihkan.

Hal ini tidak lain adalah untuk menanggulangi kebutuhan dadakan akibat hal yang tidak biasa seperti penundaan penerbangan yang kerap terjadi.

Adapun kebutuhan bayi yang disarankan untuk dilebihkan ketika melakukan perjalanan dengnan pesawat yaitu, makanan bayi, camilan, susu formula atau ASI dalam botol dan popok.

14. Pakaikan Pakaian Yang Nyaman Pada Bayi

Kenyamanan bayi juga bergantung pada pakaian yang digunakan. Bayi yang kedinginan atau kepanasan umumnya akan menjadi lebih sensitif dan rewel.

Untuk itu, awalnya mungkin dapat dicoba dengan memakaikan pakaian yang berlapis-lapis yang nyaman pada bayi. Kemudian perhatikan respon bayi, apakah dengan pakaian tersebut bayi menjadi kedinginan atau justru kepanasan. Jika bayi terlihat kepanasan maka disarankan untuk mengurangi layer pakaian yang dikenakan.

Atau dapat juga jika masih kedinginan mungkin penggunaan selimut dapat menjadi solusi yang tepat untuk dilakukan. Pastikan untuk memilih bahan yang nyaman untuk pakaian bayi ketika melakukan penerbangan.

15. Pilih Penerbangan Dengan Waktu Singgah Yang Lebih Lama

Jeda waktu perjalanan penerbangan akan sangat berguna baik untuk orang tua maupun bayi. Dengan jeda penerbangan yang lebih lama, orang tua tidak perlu berlarian mengejar penerbangan selanjutnya.

Dengan jeda yang lama, orang tua dapat memiliki waktu yang lebih lama untuk mengganti popok bayinya. Selain itu, orang tua juga dapat sedikit lebih lama meregangkan kakinya.

16. Tunggu Hingga Bayi Berusia Tiga Bulan

Perjalanan menggunakan pesawat dengan bayi baru lahir atau baru berusia sangat muda sebenarnya berisiko berdampak buruk pada kesehatan bayi yang kekebalan tubuhnya masih lemah. Sedangkan, pesawat merupakan salah satu tempat yang dihuni banyak orang dan memungkinkan adanya kuman-kuman berbahaya bagi bayi itu sendiri.

Oleh karena itu, jika memungkinkan, tunggu hingga bayi berusia tiga bulan untuk mengajaknya berpergian menggunakan pesawat. Mengingat, bukan hanya kekebalan tubuhnya yang mulai bertambah semakin kuat, bayi yang berusia tiga bulan cenderung lebih banyak tidur dan tidak rewel sehingga akan lebih mempermudah perjalanan dengan pesawat.

Namun, jika memang benar-benar terpaksa harus mengajak bayi yang berusia kurang dari tiga bulan, maka pastikan untuk selalu menjaga kebersihan bayi. Khususnya dengan membawa hand santizer atau menjaga jarak aman antara bayi dengan orang-orang lain dalam perjalanan tersebut.

Umur Berapa Bayi Boleh Naik Pesawat ?

Batasan minimal bayi yang diperbolehkan naik pesawat diketahui berbeda-beda pada setiap maskapai penerbangan. Namun, bayi yang berusia di bawah tujuh hari tidak dianjurkan melakukan perjalanan udara [3].

Mengingat, bayi yang berusia di bawah tujuh hari mungkin dapat mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan perubahan tekanan yang terjadi dipesawat [3].

Namun, sekali lagi, masing-masing maskapai penerbangan memiliki kebijakan yang berbeda-beda terkait persyaratan minimal usia bayi yang boleh menggunakan jasa penerbangannya [3].

Oleh karena itu, mencari tahu terkait kebijakan tersebut adalah hal yang mutlak dilakukan sebelum memesan tiket pesawat untuk bayi [3].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment