Bakteri adalah mikroorganisme sel tunggal yang tidak memiliki membran inti. Bakteri aktif secara metabolik dan membelah dengan cara pembelahan biner. Bakteri penyebab utama penyakit yang sangat mudah beradaptasi di dalam tubuh[1].
Banyak jenis bakteri yang berkembang biak dengan sangat cepat dengan spesies yang berbeda. Organisme bakteri berbentuk parasit dan makhluk hidup bebas. Karena hidup dimana-mana, bakteri memiliki kapasitas yang sangat luas untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan[1].
Daftar isi
Fungsi Turunan Lincomycin
Turunan lincomycin adalah kelompok kecil antibiotik yang berfungsi menghambat sintetis protein bakteri yang sangat penting bagi bakteri untuk bertahan hidup. Turunan lincomycin digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh jenis pneumokokus, stafilokokus, dan streptokokus yang rentan. Obat ini juga digunakan untuk mengobati Plasmodium falciparum (malaria)[2].
Lincomycin merupakan antibiotik lincosamide dari bakteri Streptomyces lincolnensis yang dapat melawan bakteri gram positif dan anaerob. Turunan lincomycin dapat mengikat subunit 50S dari ribosom bakteri, dimana bakteri tersebut mengakibatkan terhambatnya sintetis protein dengan menghasilkan bakterisidal pada organisme yang sangat rentan[3].
Turunan lincomycin dengan sifat antibiotiknya mengandung karbohidrat yang diproduksi oleh actinomyces Streptomyces lincolnensis. Obat ini memiliki peranan sebagai agen antimikroba dan metabolit bakteri[3].
Turunan lincomycin disetujui FDA untuk mengobati septikemia, infeksi intra abdominal, infeksi saluran pernapasan bawah, infeksi ginekologi, infeksi tulang, sendi, dan infesi kulit serta struktur kulit. Turunan lincomycin juga digunakan untuk pengobatn faringitis streptokokus, akne vulgaris, vaginosis bakterial, dan penyakit radang panggul yang sangat parah[4].
Penyakit yang Diatasi dengan Turunan Lincomycin
Berikut ini beberapa penyakit yang dapat diatasi dengan turunan Lincomycin[2]:
- Pneumonia Aspirasi
- Babesiosis
- Bakteremia
- Pencegahan Endokarditis Bakteri
- Infeksi bakteri
- Bakteri Vaginitis
- Infeksi tulang
- Konjungtivitis, Bakteri
- Infeksi Leher Dalam
- Divertikulitis
- Infeksi Intraabdominal
- Infeksi Sendi
- Sindrom Lemierre
- Malaria
- Penyakit Radang Panggul
- Peritonitis
- Pneumocystis Pneumonia
- Radang paru-paru
- Pencegahan Penyakit Streptokokus Grup B Perinatal
- Radang dlm selaput lendir
- Infeksi Kulit atau Jaringan Lunak
- Profilaksis Bedah
- Toksoplasmosis
- Toksoplasmosis, Profilaksis
Cara Kerja Turunan Lincomycin
Turunan lincomycin diabsorpsi dengan sangat cepat melalui saluran pencernaan GI dengan waktu paruh konsentrasi plasma puncak 2-4 jam atau bisa hingga 10-14 jam. Pendisribusian tersebar luas ke dalam jaringan termasuk bagian tulang dan cairan tubuh dengan melintasi plasenta dan memasuki ASI[5,6]
Dimetabolismekan sebagian di hati melalui oksidasi oleh CYP3A4 dengan tingkat yang lebih rendah oleh CYP3A5 untuk membentuk klindamisin sulfoksida. Ekskresi melalui empedu, urin, feses dengan waktu paruh plasma kira-kira 5 hingga 11 jam[5,6].
Contoh Obat Turunan Lincomycin
Turunan Lincomycin tersedia dalam bentuk injeksi, kapsul yang hanya bisa didapat dari resep dokter da tidak di jual bebas. Berikut contoh obat Turunan Lincomycin[2].
- Klindamisin
Klindamisin adalah obat antibiotik yang berfungsi untuk melawan bakteri di dalam tubuh dan digunakan untuk mengobati infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri[8].
- Lincomycin
Lincomycin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk pengobatan infeksi bakteri parah pada orang yang tidak dapat menggunakan obat antibiotik lainnya seperti penisilin[7].
Efek Samping Turunan Lincomycin
Turunan Lincomycin memiliki efek samping dalam penggunaannya, sama hal nya dengan obat lain. Penggunaan dosis yang sesuai akan mengurangi efek samping yang tidak diinginkan. Berikut ini beberapa efek samping umum yang sering terjadi saat penggunaan Turunan Lincomycin[7,8].
- Diare, sakit perut
- Mual
- Muntah
- Lidah bengkak atau nyeri
- Gatal atau keputihan pada vagina;
- Ruam ringan
- Dering di telinga
- Pusing
- Sakit perut
Turunan Lincomycin digunakan untuk infeksi yang parah dan tidak digunakan untuk mengobati infeksi virus seperti flu. Karena merupakan antibiotik, obat ini dapat menyebabkan pertumbuhan yang luas dari bakteri yang biasanya yang tidak berbahaya di usus. Hal tersebut, bisa menyebabkan diare ringan sampai dengan parah[7].
Turunan Lincomycin tidak diketahui apakan dapat membahayakan janin dalam perut. Ada baiknya beritahu dokter jika anda sedang hamil karena kemungkinan obat ini tidak aman untuk ibu menyusui. Tanyakan juga resiko lainnya ke dokter[7].
Untuk obat turunan Lincomycin yaitu klindamisin dapat masuk ke dalam ASI dan dapat menyebabkan efek samping pada bayi yang menyusui. Jika anda mengkonsumsi obat ini dan masih memberikan ASI segera hubungi dokter jika anak mengalami beberapa gejala seperti[8]:
- Ruam popok
- Kemerahan atau bercak putih di mulut atau tenggorokan
- Ketidaknyamanan perut seperti diare yang berair atau berdarah
Lincomycin disuntikan ke bagian otot sebagai infus ke bagian pembuluh darah. Saat disuntikan ke bagian pembuluh darah, obat ini harus diberikan dengan perlahan dan memakan waktu 1 jam untuk menyelesaikannya[7]. Untuk klindamisin oral diminum sedangkan untuk injeksi sama halnya dengan lincmycin[8].
Jangan gunakan obat ini jika memiliki penyakit ginjal, penyakit hati, gangguan usus, atau riwayat asma, eksim, dan alergi pada kulit[8].