Vaksin Terapeutik : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Di seluruh dunia, kanker prostat adalah penyakit ganas yang paling sering didiagnosis penyebab utama keenam kematian akibat kanker pada pria. Tahun 2012, 1.100.000 kasus baru yang telah didiagnosis dan 307.000 kematian di seluruh dunia[1].

Kanker prostat adalah penyakit dengan perkembangan yang sangat lambat, ringan dan tidak terlalu agresif. pada awalnya, penyakit ini tidak memiliki gejala tetapi salah satu gejala yang terlihat adalah kelelahan yang diakibatkan karena kurangnya darah (anemia), nyeri tulang, dan kelumpuhan akibat metastasis tulang belakang, dan gagal jantung yang diakibatkan karena obstruksi ureter bilateral[1].

 Fungsi Vaksin Terapeutik

Vaksin terapeutik adalah vaksin yang digunakan untuk mengobati kelainan penyakit dengan cara merangsang pada bagian sistem kekebalan tubuh. Vaksin terapeutik juga digunakan untuk mengobati jenis kanker tertentu dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membantu respon sel kanker[2].

Selain itu, Vaksin terapeutik juga dapat digunakan untuk pencegahan penyakit tuberkulosis pada orang yang belum terkena tetapi memiliki resiko tinggi terkena penyakit ini[2]. Vaksin terapeutik adalah salah satu vaksin yang digunakan setelah infeksi terjadi dengan mendorong imunitas antiviral agar dapat mengubah jalannya penyakit. Vaksin terapeutik akan mudah dicapai dengan cara pengendalian viremia atau dapat dengan mengurangi titik dimana terjadinya infeksi yang disebabkan oleh virus[3].

Vaksin terapeutik berbeda dengan vaksin profilaksis, vaksin profilaksis diberikan sebagai pencegahan untuk menghindari infeksi atau penyakit masuk ke dalam tubuh. Sedangkan, Vaksin terapeutik diberikan setelah seseorang terkena penyakit atau infeksi[4].

Vaksin terapeutik berfungsi dengan cara melawan infeksi yang ada didalam tubuh daripada mengimunisasi tubuh untuk melindungi tubuh dari penyaki dan infeksi[4]. Tugas utama vaksin terapeutik adalah untuk melawan infeksi virus yang terkena infeksi dan virus kronis yang diakibatkan karena sistem kekebalan tubuh tidak dapat menghasilkan antibodi yang cukup[5].

Vaksin terapeutik menjadi vaksin utama untuk penanganan HIV sebagai peningkatan sistem kekebalan pasien yang terkena untuk melawan penyakit. Banyak peneliti mencoba dan menguji vaksin HIV terapeutik untuk memperlambat perkembangan HIV di dalam tubuh yang berakibat menjadi AIDS[6].

Orang yang terkena HIV memiliki tingkat HIV yang tidak dapat terdeteksi dengan menggunakan terapi antiretroviral (ART). Tetapi, jika memang vaksin terapeutik untuk HIV berhasil, tentunya banyak nyawa yang dapat terselamatkan[6,7].

Kanker adalah penyebab utama kematian di era sekarang ini. Jenis dan tahapan kanker menjadi meningkaat seiring bertambahnya waktu begtu juga dengan upaya pengobatannya[8]. Vaksin terapeutik berbeda dari vaksin lainnya seperti vaksin campak, TBC, dan influenza. Vaksin terapeutik digunakan sebagai pengobatan untuk melawan penyakit yang ada[2].

Penggolongan Vaksin Terapeutik

Ada tiga vaksin terapeutik kanker yang disetujui oleh Food and Drug Administration AS, sebagai berikut[9,10];

  • Provenge adalah Sipuleucel-T, vaksin berbasis sel dendritik untuk kanker prostat. 
  • Bacillus Calmettle-Guerin (TheraCys) adalah vaksin hidup yang dilemahkan yang menggunakan strain Mycobacterium bovis untuk kanker invasif kandung kemih. 
  • Talimogene laherparepvec (T-VEC atau Imlygic) adalah vaksin untuk melanoma onkolitik lanjut 

Penyakit yang Diatasi dengan Vaksin Terapeutik

Masing-masing tiga jenis vaksin terapeutik kanker digunakan untuk mengatasi kondisi kesehatan yang berbeda.

Sipuleucel-T diberika untuk penyakit[11] :

  • Kanker prostat asimtomatik
  • Metastatik hormon-refraktori
  • Kanker prostat refraktori hormon metastatik

Bacillus Calmettle-Guerin (TheraCys) diberikan untuk penyakit[12]:

  • Tumor papiler setelah reseksi transurethralTuberkulosis (TB)
  • Karsinoma in situ kandung kemih
  • Tumor papiler stadium T1 setelah reseksi transurethral

Talimogene laherparepvec (T-VEC atau Imlygic) diberikan untuk penyakit[13]:

  • Lesi Kulit Tidak Dapat Dioperasi

Vaksin terapeutik dengan metode pengobatan bertujuan untuk meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh yang digunakan untuk mengobati berbaga penyakit dan infeksi virus.

Cara Kerja Vaksin Terapeutik

Vaksin Terapeutik diserap melalui reseptor HSV-1 pada sel tumor dan non-tumor setelah dilakukannya injeksi lokal ke bagian tumor fisik. Pendistribusiannya bervariasi tergantung pada parameter untuk setiap pemberian obat. Mekanisme pada Vaksin Terapeutik adalah dengan cara mempertahankan inang. Ekskresi Vaksin Terapeutik melalui urin [15].

Vaksin Terapeutik dirancang untuk dapat menginduksi respon imun dengan target PAP. Vaksin ini memproses antigen menjadi peptida kecil yang dilakukan secara tidak langsung dengan aktivas sel-T terhadap PAP oelh sel kanker metastatik[16].

Contoh Obat Vaksin Terapeutik

Vaksin Terapeutik tersedia dalam bentuk injeksi suspensi, injeksi larutan, bubuk injeksi yang hanya didapat dari resep dokter Berikut ini contoh obat Vaksin Terapeutik.

  • Talimogen laherparepvec

Talimogen laherparepvec adalah virus genetik yang digunakan untuk pengobatan melanoma berulang (melanoma metastasis[13].

  • Bacillus calmette-guerin substrain tice live antigen

Bacillus calmette-guerin substrain tice live antigen adalah vaksin hidup yang dilemahkan untuk melawan Mycobacterium bovis[12].

  • Sipuleucel-T

Sipuleucel-T adalah imunoterapi seluler autologus yang digunakan untuk mengobati kanker prostat yang sangat resisten metastatik tanpa adanya gejala minimal (hormone refractory)[11].

Efek Samping Vaksin Terapeutik

Vaksin untuk antigen yang terkait dengan tumor sedikit efek samping sehingga sistem kekebalan yang tangguh dengan mudah dapat beradaptasi dan berkembang menjadi respon imun yang seimbang[17]. Berdasarkan dengan jenisnya, berikut ini beberapa efek samping umum dari Vaksin Terapeutik.

Beberapa efek samping umum dari Sipuleucel-T[18]:

Bacillus calmette-guerin substrain tice live antigen[19]:

  • Akumulasi nanah
  • Pengelupasan atau penskalaan kulit
  • Luka di tempat suntikan
  • Luka di berbagai tempat kulit
  • Kelenjar getah bening yang membengkak

Beberapa efek samping umum dari Talimogen laherparepve[20]:

  • Demam, menggigil
  • Gejala seperti flu
  • Merasa lelah
  • Mual
  • Sakit di tempat obat disuntikkan

Sebelum menerima salah satu Vaksin Terapeutik yaitu sipuleucel-T, beritahu dokter jika anda alergi, sedang hamil, atau sedang menyusui[18]. Tidak ada penelitian yang memadai pada wanita apakah beresiko pada bayi saat penggunaan obat ini selama menyusui[19].

Gunakan alat kontrasepsi yang efektif untuk mencegah kehamilan saat anda sedang menggunakan obat ini. Jika mengalami beberapa gejala infeksi herpes saat menggunakan vaksin ini, virus tersebut dapat menular pada bayi didalam janin. Kemungkinan obat ini tidak aman untuk ibu menyusui, segera tanyakan ke dokter tentang resiko yang terjadi saat penggunaan obat ini[20].

Sipuleucel-T salah satu vaksin Terapeutik diberikan setelah dilakukan prosedur yang disebut dengan leukapheresis. Selama prosedur leukapheresis, sebagian darah di masukan ke dalam tabung kecil atau kateter yang di tempatkan pada bagian pembulih darah. Kateter yang terhubung dengan mesin berfungsi untuk memisahkan sel darah putih[18].

Sel darah yang sudah terkumpul kemudian di campur dengan sipuleucel-T dan disuntikan kembali ke tubuh sekitr 3 hari setelah dilakukannya leukapheresis. Saat disuntik, sel darah dapat membantu untuk memprkuat sistem kekebalan dan dapat menyerang sel kanker prostat[18].

Talimogene laherparepvec disuntikan langsung ke tumor di kulit atau ke bagian kelenjar getah bening di bawah kulit. Obat ini biasanya diberikan setiap 2 minggu atau sampai tumor hilang. Dua suntikan pertama diberikan dalam waktu 3 minggu[20].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment