Enflurane memiliki kegunaan sebagai obat induksi dan pemeliharaan anestesi umum. Dalam penggunaan lainnya, Enflurane juga digunakan sebagai anestesi pada persalinan, dan acap kali digunakan sebagai kombinasi dengan anestesi umum lainnya pada operasi caesar[1].
Daftar isi
Apa itu Enflurane?
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Enflurane, berikut ini akan disajikan beberapa informasi dimulai dari indikasi, peringatan penggunaan, hingga kategori kehamilan dari Enflurane [1,2,3].
Indikasi | Induksi dan pemeliharaan anestesi umum |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Anestesi lokal dan umum |
Bentuk | Cairan inhalasi |
Kontraindikasi | Porfiria. Diduga memicu hipertermia |
Peringatan | Berikut ini adalah beberapa kondisi pasien yang perlu diwaspadai sebelum menggunakan Enflurane: → Pasien dengan gangguan jantung, pernapasan, ginjal, hati → Pasien yang memiliki berat badan berlebihan (obesitas) → Pasien yang memiliki gangguan kejang → Anak-anak, ibu hamil, dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui Inhalasi: Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menemukan risiko pada janin. Belum ada studi yang memadai dan terkontrol pada wanita hamil |
Tinjauan Enflurane merupakan obat anestesi umum dalam bentuk cairan inhalasi yang diberikan dengan dihisap melalui hidung dan tersedia dalam dosis untuk dewasa saja.
Manfaat Enflurane
Obat Enflurane merupakan obat yang memiliki manfaat sebagai induksi dan pemeliharaan pada anestesi umum untuk pasien yang akan melakukan operasi, termasuk operasi caesar. Selain itu, Enflurane juga digunakan sebagai anestesi selama persalinan biasa [4].
Sebagai obat anestesi, Enflurane bisa dikatakan sangat stabil dengan penyesuaian yang cepat dan hanya memberikan sedikit pengaruh pada denyut nadi dan laju pernapasan.
Enflurane bekerja degan cara menginduksi otot untuk lebih relaks dan mengurangi sensitivitas terhadap nyeri. Dalam cara kerjanya, Enflurane juga dianggap memiliki kerja yang cepat saat induksi serta pemulihannya [4].
Dosis Enflurane
Setiap obat pastinya memiliki dosis tertentu yang disesuaikan dengan penggunaanya. Pada Enflurane, dosis yang tersedia adalah untuk orang dewasa. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai dosis Enflurane [2].
Dosis untuk Dewasa
Untuk Induksi dan Pemeliharaan Anestesi Umum ⇔ Inhalasi → Induksi: 0,4% v/v diberikan pada udara inspirasi dibarengi dengan N2O, kemudian ditingkatkan sedikit demi sedikit sebesar 0,5% v/v setiap beberapa napas hingga 4,5%. → Pemeliharaan: 0,5-3% v/v. Tidak boleh melebihi 3% v/v selama napas spontan. |
Efek Samping Enflurane
Penggunaan Enflurane sebagai obat anestesi juga menimbulkan efek samping tersendiri. Efek-efek samping tersebut bervariasi mulai dari efek yang sering terjadi, efek yang jarang terjadi, dan gejala overdosis. Efek-efek samping tersebut akan dijabarkan sebagai berikut.
Efek yang Sering Terjadi
Efek-efek samping Enflurane berikut ini adalah efek-efek yang seringkali dilaporkan. Apabila beberapa efek samping ini semakin memburuk, segera minta pertolongan dokter dan tenaga medis lainnya [1,2].
- Gangguan aktivitas motorik serta kejang pada level anestesi yang cukup dalam
- Hipokapnia pada level anestesi yang ringan
- Hipotensi, depresi pernapasan, asma dan hipoksia
- Aritimia jantung, shivering, mual, dan muntah
- Peningkatan sel darah putih
- Hipotermia ringan
- Hipertermia ganas
Efek yang Jarang Terjadi
Enflurane juga menimbulkan efek samping yang cukup serius. Namun, efek samping tersebut juga bisa dikatakan jarang terjadi. Berikut ini adalah efek samping dari Enflurane yang patut diwaspada [1]i.
- Cidera hati dan gagal hati ringan, sedang, hingga parah.
- Pada efek samping ini, beberapa kasus yang terjadi dengan cidera hati memang memungkinkan jika diakibatkan oleh Enflurane. Namun, biasanya terjadi akibat pemberian yang tidak diketahui dan tidak berhubungan dengan dosis yang telah dianjurkan.
Gejala Overdosis Enflurane
Pemberian anestesi dengan Enflurane yang tidak sesuai dengan anjuran dosis bisa menimbulkan gejala overdosis. Gejala-gejala tersebut meliputi[4]:
- Mual
- Muntah
- Iritasi pada mata, kulit, dan hidung
- Sakit kepala
- Pusing
Disamping itu, ada juga gejala overdosis yang kronis dari pemberian anestesi dengan Enflurane. Gejala overdosis kronis itu adalah[4]:
- Hipotensi
- Aritimia jantung
- Depresi pernapasan
- Gangguan hati atau ginjal
Munculnya gejala-gejala overdosis tersebut bisa diatasi dengan penanganan suportif berikut[1]:
- Pemberian Enflurane harus dihentikan segera
- Jalan napas harus diatur dengan baik
- Pemberian terapi ventilasi yang dibantu dengan oksigen murni
Detail Enflurane
Selanjutnya, detail lainnya berkaitan dengan Enflurane seperti penyimpanan, cara kerja, interaksi obat ataupun makanan, overdosis, dan pengaruh lab akan dijabarkan sebagai berikut [1,2,4].
Penyimpanan | Dalam hal penyimpanan, berikut ini adalah beberapa cara penyimpanan yang tepat dari Enflurane: → Simpan pada suhu ruangan sekitar 15-30 °C. Obat Enflurane telah terbukti tetap stabil dalam suhu ruangan pada kurun 5 tahun → Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak serta hewan → Hindarkan obat dari paparan sinar matahari, panas, dan kelembaban secara langsung |
Cara Kerja | Deskripsi: Enflurane adalah anetesi halogen yang mudah menguap dan menyebabkan hilangnya kesadaran dengan tujuan untuk mengurangi rasa nyeri pada saat operasi berjalan. Farmakokinetik: Penyerapan: Diserap secara cepat ke sirkulasi paru-paru. Pengikatan protein plasma: 97%. Metabolisme: 2,4 % dari dosis dimetabolisme oleh hati secara perlahan melalui oksidasi dan dehalogenasi. |
Interaksi dengan obat lain | → ACE, MAOI, TCA, antihipertensi, dan antipsikotik: Meningkatkan efek hipotensi → Isoniazid, Labelatol, Sodium Oxybate juga mampu memberikan efek samping apabila digunakan secara bersamaan dengan Enflurane → Artacurium dan penghambat neuromuscular bisa meningkatkan efek samping Enflurane → Penggunaan CNS depresan (depresan sistem saraf pusat) juga dapat meningkatkan efek samping Enflurane |
Interaksi dengan makanan | Penggunaan alkohol dapat meningkatkan efek samping dari Enflurane. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Mual, muntah, iritasi pada mata, kulit, dan hidung, sakit kepala, pusing. ⇔ Gejala Overdosi Kronis: Hipotensi, aritimia jantung, depresi pernapasan, gangguan hati atau ginjal ⇔ Cara Mengatasi: Pemberian Enflurane harus dihentikan segera, jalan napas harus diatur dengan baik, pemberian terapi ventilasi yang dibantu dengan oksigen murni harus dilakukan |
Pengaruh pada hasil lab | → Peningkatan konsentrasi serum fluorida → Perubahan perhitungan enzim hati |
Pertanyaan Seputar Enflurane
Pertanyaan yang seringkali muncul terhadap penggunaan Enflurane adalah sebagai berikut:
Apakah obat Enflurane aman digunakan untuk anak-anak?
Enflurane jarang sekali digunakan pada anak-anak. Obat ini diduga bisa meningkatkan resiko bila diaplikasikan sebagai obat anestesi pada anak-anak [5].
Apakah pemberian obat Enflurane harus dibawa pengawasan dokter?
Ya. Obat ini diberikan sebagai obat untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri saat operasi, sehingga pemberian harus dibawah pengawasan dokter dan tenaga medis.
Apakah hal yang harus dihindari saat atau setelah Enflurane diberikan?
Konsumsi dan penggunaan alkohol dapat meningkatkan resiko efek samping obat, jadi lebih baik untuk dihindari [2].
Contoh obat Enflurane di Pasaran
Merek dagang untuk obat Enflurane yang dapat ditemui di pasaran yaitu[1,2,6]:
Brand Merek Dagang | |
Alyrane | Enflurano |
Compound 347 | Ethrane |
Endurane | Inhelthran |
Enfluran |