Fusidic acid adalah antibiotik yang diisolasi dari fermentasi Fusidium coccineum. Sebagai antibiotik, Fusidic acid bekerja dengan menghambat translokasi selama sintesis protein.
Fusidic acid sering digunakan secara topikal dalam krim dan obat tetes mata, namun tersedia juga dalam formulasi sistemik, yakni tablet dan injeksi. [5]
Pada formulasi krim, obat ini dapat dikombinasikan dengan steroid, misalnya betamethasone. [3]
Daftar isi
Apa Itu Fusidic Acid?
Indikasi, kategori, kelas, bentuk sediaan, kontraindikasi, serta keterangan penggunaan selama masa kehamilan dan menyusui diuraikan dalam tabel berikut: [1,3,4]
Indikasi | Infeksi bakteri, terutama Staphylococcus |
Kategori | Obat Resep |
Konsumsi | Dewasa dan Anak-anak |
Kelas | Antibiotik |
Bentuk | Krim, Tetes mata, Intravena, Tablet |
Kontraindikasi | Hipersensitif |
Peringatan | → Gangguan pada hati → Anak-anak, ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Pada kehamilan: Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. Pada kondisi menyusui: Hati-hati saat mengoleskan krim, pastikan tidak mengoleskannya pada area payudara. Jika terjadi, bersihkan krim dari payudara segerea sebelum menyusui bayi. |
Manfaat Fusidic Acid
- Fusidic acid sebagai antibiotik memiliki manfaat utama membunuh bakteri penyebab infeksi, termasuk juga bakteri pada mata. [2]
- Pada formulasi topikal, memiliki manfaat: [2]
- Pengobatan lokal infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap Fusidic acid (terutama infeksi staphylococcus), seperti:
- impetigo (berupa goresan, berkerak dan bengkak, juga bercak kulit),
- folikulitis (peradangan dari satu atau lebih folikel rambut)
- sycosis barbae (infeksi pada kulit berjanggut),
- paronikia (infeksi jaringan yang mengelilingi kuku atau kuku kaki)
- eritrasma (infeksi berwarna coklat, bersisik, bercak kulit, terutama di bagian lipatan tubuh)
- Juga digunakan untuk mengobati infeksi lain, seperti:
- dermatitis (radang kulit),
- bintik-bintik, luka dan goresan.
- Pengobatan lokal infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap Fusidic acid (terutama infeksi staphylococcus), seperti:
Dosis Fusidic Acid
Dosis Dewasa
Dosis dewasa Fusidic acid tersedia untuk formulasi intravena, optalmik, oral, dan topikal. Berikut uraian dosisnya: [1]
Intravena ⇔ Infeksi yang rentan: → Dosis: > 50 kg: 500 mg tiga kali sehari; dapat meningkat hingga 1 Gram pada infeksi fulminan → <50 kg: 6-7 mg / kg tga kali sehari. Diberikan secara infus IV lambat selama minimal 2 jam → harus diberikan melalui vena besar dengan aliran darah yang baik. |
Optalmik ⇔ Konjungtivitis → Sebagai tetes mata 1%: Teteskan 1 tetes ke mata yang sakit tiap 12 jam selama 7 hari |
Oral ⇔ Infeksi yang rentan → Dosis: 500 mg tiga kali sehari. Dapat meningkat menjadi 1 Gram tiga kali sehari pada infeksi berat |
Topikal ⇔ Infeksi kulit → Sebagai salep/ krim/ gel 2%: Oleskan ke area yang sakit 3-4 kali sehari sampai ada perbaikan. Jika menggunakan kain kassa, frekuensi penggunaan dapat dikurangi menjadi 1-2 kali sehari |
Dosis Anak
Sama seperti pada dosis dewasa, dosis anak juga dibedakan sesuai dengan formulasinya. Berikut uraian untuk dosis anak: [1]
Intravena ⇔ Infeksi yang rentan: →Dosis: 20 kg: 500 mg dalam tiga dosis terbagi → Diberikan secara infus IV lambat selama minimal 2 jam → Harus diberikan melalui vena besar dengan aliran darah yang baik. |
OPtalmik ⇔ Konjungtivitis → Bagi anak 2 tahun ke atas: Sebagai tetes mata 1%: Teteskan 1 tetes ke mata yang sakit tiap 12 jam selama 7 hari |
Oral ⇔ Infeksi yang rentan → Anak <1 tahun: 6 mg/ kg → 1-5 tahun: 250 mg → 5-12 tahun: 500 mg → >12 tahun: Sama dengan dosis dewasa |
Topikal ⇔ Infeksi kulit → Sebagai salep/ krim/ gel 2%: Oleskan ke area yang sakit 3-4 kali sehari sampai ada perbaikan. Jika menggunakan kain kassa, frekuensi penggunaan dapat dikurangi menjadi 1-2 kali sehari |
Efek Samping Fusidic Acid
Efek samping yang umum terjadi: [1]
- Formulasi oral: Penyakit kuning dan disfungsi hati (reversibel); Gangguan GI.
- Intravena: Venospasme, trombofloebitis dan hemolisis; hipokalsemia.
- Subkutan / Intramuskular: Nekrosis jaringan
- Topikal: Ruam dan iritasi
Efek samping pada penggunaan tetes mata [2]
- Pasien harus mendapatkan pertolongan medis yang mendesak jika mengalami reaksi alergi:
- kesulitan bernapas
- wajah, terutama di sekitar mata atau kelopak mata, atau tenggorokan membengkak
- kulit mengalami ruam yang parah
- mata terasa panas atau perih
- Efek samping lain yang mungkin terjadi:
- Efek samping yang umum (mungkin mempengaruhi kurang dari 1 dari 10 orang): Terbakar, perih, tidak nyaman, perih, iritasi, gatal, pegal atau mata kering yang sedang dirawat; Pengaburan penglihatan pada mata yang sedang diobati.
- Efek samping yang tidak umum (mungkin mempengaruhi kurang dari 1 dari 100 orang): Mata berair atau menangis saat penggunaan
- Efek samping dimana jumlah orang yang terkena tidak diketahui:
- Gatal
- Ruam
- Konjungtivitis bisa menjadi lebih buruk
Efek samping penggunaan formulasi topikal: [2]
- Pasien harus mendapatkan pertolongan medis yang mendesak jika mengalami reaksi alergi:
- kesulitan bernapas
- wajah, terutama di sekitar mata atau kelopak mata, atau tenggorokan membengkak
- kulit mengalami ruam yang parah
- Efek samping lain yang mungkin terjadi:
- Umum:
- Gatal (pruritis)
- Ruam
- Reaksi sensitivitas kulit (dermatitis kontak dan eksim)
- Iritasi di area penggunaan (termasuk nyeri, perih, terbakar dan kemerahan pada kulit).
- Langka
- Radang mata (konjungtivitis)
- Biduran
- Kulit melepuh
- Angioedema (pembengkakan mendadak pada kulit dan selaput lendir, misalnya tenggorokan dan lidah; masalah pernapasan; gatal dan ruam kulit; gejala reaksi alergi)
- Umum:
Detail Fusidic Acid
Anjuran penyimpanan, cara kerja, dan interaksi obat diuraikan dalam atbel berikut: [1,4]
Penyimpanan | Intravena, oral dan topikal: Simpan di bawah 25 ° C. Optalmik: Simpan di antara 2-25 ° C. Buang 1 bulan setelah dibuka. |
Cara Kerja | → Fusidic acid mengganggu translokasi subunit peptida dan memperpanjang rantai peptida bakteri yang rentan, sehingga menghambat sintesis protein Farmakokinetik: Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran GI (oral); konsentrasi plasma rata-rata 30 mcg / ml setelah 2-4 jam (dosis 500 mg). Penyerapan lebih cepat pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa. Distribusi: Tersebar luas ke jaringan dan cairan tubuh, termasuk tulang, nanah dan cairan sinovial; melintasi plasenta dan memasuki ASI. Pengikatan protein: 95%. Metabolisme: Hati; diubah menjadi beberapa metabolit. Ekskresi: Empedu (terutama sebagai metabolit), feses (2% sebagai obat tidak berubah), urin; 5-6 jam (waktu paruh eliminasi). |
Interaksi dengan obat lain | → Bekerja sinergis dengan penisilin antistaphylococcal → Antagonisme dengan ciprofloxacin. → Interaksi dengan enzim CYP 450 telah dilaporkan → Ritonavir dan Saquinavir dapat menghambat metabolisme dan peningkatan kadar Fusidic acid → Cholestyramine dapat mengikat Fusidic acid dan menurunkan ketersediaan hayati |
Interaksi dengan makanan | → Makanan dapat menurunkan absorpsi pada formulasi oral → Hindari alkohol |
Pertanyaan Seputar Fusidic Acid
Bakteri apa saja yang dapat dihentikan aktivitasnya oleh Fusidic acid?
Terutama bakteri Staphylococcus. Bakteri lainnya yang dapat dihambat: C. difficile, C. perfringens, Peptostreptococcus spp., Propionibacterium acnes.
Bakteri Gram-negatif yang dapat dihambat: Neisseria spp.; Lainnya: Mycobacterium spp. [1,4]
Bagaimana jika dosis Fusidic acid terlewat?
Ambil dosis yang terlewat segera saat ingat, dan lanjutkan dosis berikutnya sesuai jadwal awal. [3]
Kapan sebaiknya mengkonsumsi Fusidic acid oral?
Fusidic acid sebaiknya dikonsumi bersama dengan makanan. [1]
Bolehkah mengemudi setelah menggunakan tetes mata Fusidic acid?
Setelah penggunaan obat penglihatan akan kabur untuk beberapa saat. Jangan mengemudi atau menggunakan mesin sampai penglihatan kembali jelas. [2]
Bagaimana cara penggunaan obat tetes mata Fusidic acid yang benar?
Berikut cara menggunakan tetes mata Fusidic acid: [2]
1. Obat ini hanya untuk digunakan di mata
2. Jangan ditelan
3. Jangan menggunakan di dalam tubuh atau di telinga
4. Selalu cuci tangan sebelum menggunakan. Jangan gunakan jika segel tutup pada tabung rusak
5. Akan memudahkan jika menggunakan sambil bercermin
6. Buka tutup tabung hanya jika obat siap digunakan. Hindarkan ujung tabung dari mata.
7. Miringkan kepala ke belakang. Tarik kelopak mata bawah dengan lembut
8. Pegang tabung di atas mata dan lihat ke atas
9. Teteskan satu tetes ke kelopak mata bawah. Hal ini akan membuat obat kembali keluar sedikit
10. Setelah menggunakan obat mungkin akan terlihat bubuk putih di sekitar mata. Ini bisa terjadi saat tetesan mengering. Hal tersebut normal dan tidak perlu dikhawatirkan
11. Jika obat digunakan untuk anak, obat dapat diteteskan di bagian dalam mata saat mereka tidur atau berbaring agar lebih mudah.
Berapa lama durasi penggunaan Fusidic acid?
Durasi pengobatan akan diputuskan oleh dokter. Biasanya 1 hingga 2 minggu, meskipun mungkin saja lebih lama. Ini tergantung pada jenis infeksi dan hasil pengobatan. Berhati-hatilah jika menggunakan krim untuk waktu lama atau dalam jumlah banyak, karena ada peluang lebih tinggi untuk munculnya efek samping. [2]
Bagaimana rekonstitusi Fusidic acid dalam formulasi intravena?
Setiap dosis 500 mg diberikan sebagai larutan buffer (pH 7,4-7,6) diencerkan menjadi 500 ml dengan natrium klorida atau larutan IV lain yang sesuai. [1]
Contoh Merek Dagang Fusidic Acid
Brand Merek Dagang: [1] |
Acdat |
Fusigra cream |
Afucid |
Foban |
Fucidin |
Fucilex |
Fuladic |
Fusifar |
Fuson |
Fusycom |
Futaderm |