Amankah Bayi Minum Susu Almond? – Fakta dan Risikonya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Bagi anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, susu almond adalah alternatif terbaik dan teraman dari susu sapi [1].

Namun ketika seorang bayi tidak bisa mengonsumsi susu sapi, ketahui aman tidaknya susu almond bagi si kecil sebagai pengganti susu sapi [2,3,4].

Amankah bayi minum susu almond?

Kurang aman dan susu almond cenderung tidak direkomendasikan bagi bayi dengan usia di bawah 12 bulan [2].

Bayi yang belum mencapai usia 1 tahun sebaiknya masih mengonsumsi ASI atau susu formula [2].

Bila usia sudah berada di atas 1 tahun, biasanya orang tua akan memberi si kecil susu sapi [2].

Susu almond merupakan jenis susu nabati yang tidak dianjurkan bagi bayi sampai usia anak di atas 5 tahun [2,3,4].

Tidak hanya susu almond, susu nabati lainnya pun tidak direkomendasikan untuk bayi dan susu hewani seperti susu sapi jauh lebih dianjurkan [2,3,4].

Namun, tidak semua bayi memiliki kesehatan tubuh yang baik; beberapa diantaranya dapat memiliki alergi susu atau intoleransi laktosa [2,3,4].

Hal tersebut mengharuskan si kecil menghindari produk hewani, termasuk susu sapi yang seharusnya dikonsumsi di usia tersebut [2,3,4].

Meski tidak dapat mengonsumsi susu sapi atau susu hewani lainnya, pastikan orang tua mengonsultasikan hal ini dengan dokter lebih dulu [2,3,4].

Biasanya, bayi boleh diberi susu kedelai yang sudah diperkaya nutrisi dan tanpa tambahan pemanis [3].

Namun sebelum benar-benar memberi susu almond atau susu kedelai, tanyakan kepada dokter apa saja solusi yang lebih baik [3].

Susu almond bukan jenis susu yang baik untuk bayi dan balita karena usia tersebut masih membutuhkan nutrisi tinggi dan lengkap dalam mendukung tumbuh kembang si kecil [2,3,4].

Susu almond sebenarnya terbuat dari air dan kacang almond giling yang kemudian ditambah dengan perisa, pemanis, dan pengental [2].

Oleh sebab itu, nutrisi yang terkandung di dalamnya lebih rendah daripada susu sapi dan susu hewani lainnya [2].

Beberapa perusahaan yang memroduksi susu almond memang menambahkan sejumlah nutrisi penting seperti kalsium, vitamin A dan vitamin D, namun sebaiknya tetap tidak diberikan kepada bayi dan balita [2,3].

Susu almond juga bukan susu yang tepat untuk menggantikan ASI, susu formula dan susu sapi [2,3].

Perbandingan Antara Susu Almond dan Susu Sapi

Nutrisi yang terkandung di dalam susu sapi jauh lebih tinggi dan kaya dibandingkan dengan susu almond serta jenis susu nabati lain [2,3,4].

Di dalam 400 ml susu sapi terdapat 161 mg kalsium, 4 gram protein, 74 kalori, dan 138 mg kalsium [3,5].

Sementara di dalam susu almond, hanya ada sekitar 95 mg kalium, ½ gram protein, 20 kalori, dan 50 mg kalsium dengan kadar yang sama [3,5].

Lalu, bagaimana jika bayi memiliki intoleransi laktosa atau alergi susu sapi?

Ketika menyadari bahwa bayi memiliki masalah seperti alergi terhadap susu sapi ataupun intoleransi laktosa, segera konsultasikan hal ini dengan dokter anak [2,3].

Hindari langsung memberikan susu almond sebagai pengganti karena sekalipun tidak terlalu berbahaya bagi si kecil, nutrisi yang didapat oleh tubuh bayi cenderung sedikit [2,3].

Untuk kasus bayi penderita reaksi alergi dan intoleransi laktosa, susu formula adalah solusi, terutama yang mengandung formula hipoalergenik dengan protein hidrolisat [3].

Bayi yang sudah memasuki masa MPASI atau bayi dengan usia lebih besar bisa tetap memenuhi kebutuhan kalsium, kalium dan protein tanpa harus minum susu sapi atau susu almond [2,3].

Orang tua dapat mencari sumber makanan atau minuman berkalsium, berprotein dan berkalium tinggi lainnya [2,3].

Atau jika dokter memiliki solusi yang lebih baik, ikuti sarannya supaya tetap bisa mendukung pertumbuhan buah hati.

Kapan sebaiknya bayi bisa minum susu almond?

Bayi tidak dianjurkan minum susu almond sampai usianya mencapai 5 tahun ke atas [2,3].

Jadi, bahkan balita pun sebaiknya menghindari susu almond demi perkembangan fisik dan mental yang lebih sempurna [2,3].

Tunggu sampai anak berusia 5 tahun atau lebih untuk memberinya susu almond, namun sebaiknya pun tidak terlalu sering. Hal ini juga berlaku untuk jenis susu nabati lainnya, seperti [2] :

Bila pun ingin memberi si kecil yang sudah berusia lebih dari 1 tahun, pastikan bahwa susu almond atau susu nabati lainnya sudah diperkaya nutrisi (vitamin dan mineral) [6].

Selain itu, orang tua wajib pula untuk membeli susu nabati dengan kandungan gula rendah agar bermanfaat bagi kesehatan anak [2,3,6].

Adakah risiko kesehatan saat bayi minum susu almond?

Ada, terutama jika orang tua memberi susu almond sebagai pengganti ASI dan susu formula [2].

Seperti telah diketahui sebelumnya, kandungan nutrisi di dalam susu sapi, ASI, dan susu formula lebih tinggi daripada susu almond [2,3,4].

Maka ketika si kecil terbiasa minum susu almond, nutrisi yang tubuhnya dapatkan akan lebih sedikit; hal ini memicu kekurangan gizi [2].

Susu almond bukan asupan ideal bagi pemenuh nutrisi bayi [2].

Terlebih susu almond juga tidak selalu lebih aman daripada susu sapi, sebab terdapat sebagian bayi atau anak yang juga mengalami alergi kacang [2,3].

Ini menjadi alasan bagi para orang tua untuk melakukan konsultasi detail dengan dokter anak sebelum memberikan jenis susu apapun selain ASI dan susu formula kepada si kecil.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment