Merantau adalah istilah untuk seseorang yang pergi dari kampung halamannya ke kota atau bahkan negara lain untuk melanjutkan studi atau mencari nafkah.
Pengalaman anak-anak rantau penuh dengan suka dan duka, terutama jika belum pernah sekalipun berpisah dari keluarga dan hidup sendiri di lingkungan baru dan asing.
Homesick atau perasaan rindu yang kuat terhadap kampung halaman akan menyeruak di awal pindah [1].
Bila merantau ke tempat yang cukup jauh, seseorang tidak mudah memutuskan untuk pulang ke rumahnya kapan saja ia mau karena terhalang biaya, waktu, dan jarak [1,2].
Mengalami rasa sedih dan rindu adalah hal yang wajar; berikut adalah beberapa cara agar tidak sedih saat merantau yang dapat coba diterapkan [1,2,3,4].
Daftar isi
1. Membawa Barang dari Rumah
Saat hendak pergi merantau, penting untuk membawa benda-benda dari rumah ke tempat perantauan [3].
Bila di awal kepergian lupa tidak membawanya, lain kali saat ada kesempatan mudik maka bawa barang-barang rumah yang bisa menghilangkan rasa sedih dan kesepian di tempat rantau [3].
Biasanya, barang yang bisa dibawa adalah foto keluarga, guling/bantal kesayangan, boneka, atau lainnya, termasuk juga makanan khas daerah kampung halaman atau makanan buatan ibu.
Setidaknya barang-barang tersebut dapat mengobati rasa rindu terhadap keluarga dan kampung halaman [3].
2. Menjaga Hubungan dengan Keluarga dan Teman
Sekalipun harus pergi ke tempat yang jauh untuk merantau dan tidak bisa sering-sering pulang ke kampung halaman, komunikasi dan hubungan tetap dapat terjalin baik dengan keluarga maupun teman [3,4].
Pada zaman sekarang, menjalin komunikasi tidak lagi sulit; terdapat berbagai cara untuk berhubungan dengan keluarga dan teman, entah itu melalui pesan/chat, telepon, hingga video call [3,4].
Komunikasi tetap bisa dijalin teratur untuk mengurangi rasa sedih dan kesepian yang melanda [3,4].
3. Membangun Koneksi Baru
Untuk meredakan kesedihan saat merantau, coba bangun koneksi baru supaya juga lebih mudah beradaptasi [4,5].
Di tempat yang baru pasti tersedia banyak komunitas positif yang bisa menjadi tempat membangun koneksi baru tersebut [4,5].
Bergabung di sebuah kelompok agama, klub olahraga, atau komunitas yang berhubungan dengan hobi pasti akan menyenangkan.
Membangun koneksi lebih luas juga bisa dilakukan dengan mengajak bicara orang-orang yang ada di sekitar, seperti tetangga, teman satu kos, teman sekolah atau teman kerja [4,5].
Obrolan pun bisa sangat beragam, mulai dari menceritakan kampung halaman, kegiatan di wilayah tempat tinggal baru, makanan khas di sana, dan lainnya [4,5].
4. Berbagi Cerita dengan Sesama Anak Rantau
Dari hasil membangun koneksi baru tersebut, pasti kemudian akan menemukan orang-orang yang nyaman diajak bicara dan menjalin kedekatan [6].
Bahkan dari koneksi baru kita kerap dapat menjumpai sesama anak rantau yang kemudian menjadi tempat lebih nyaman untuk mencurahkan perasaan sedih, rindu, dan kesepian di tempat baru [4,5,6].
Bila menemukan sesama anak rantau yang nyaman diajak mengobrol dan terpercaya, utarakan kesedihan kepadanya; menangis jika perlu untuk meluapkan perasaan yang tertahan.
Dengan berbagi atau curhat dengan sesama anak rantau, mereka akan lebih mudah memahami apa yang kita rasakan dan dapat memberi solusi yang dapat kita terapkan.
Melalui sesi curhat ini, kita juga menjadi lebih sadar bahwa ada banyak orang yang memiliki nasib serupa dengan kita.
5. Menemukan Kesibukan Baru
Rasa sedih karena rindu kampung halaman dan keluarga memang terkadang tak terbendung.
Namun ketika perasaan tersebut semakin menguat, coba alihkan ke kesibukan baru yang positif [3,4,5].
Buat diri kita sesibuk mungkin hingga tidak lagi sempat merasa sedih dan rindu rumah [3,4,5].
Terdapat banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan sebagai pengisi waktu luang, seperti menonton pertandingan olahraga, pertunjukan teater, dan konser misalnya [3,4,5].
Atau, menghabiskan waktu bersama teman-teman di komunitas baru dengan rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan komunitas juga sangat baik [3,4,5].
Mengikuti kelas atau kursus dalam bidang tertentu maupun berjalan-jalan mengunjungi tempat-tempat favorit (seperti kafe, museum, bangunan bersejarah, dan lainnya) juga merupakan pengalihan yang tepat bagi rasa sedih yang semula sempat dirasakan [3,4,5].
Eksplorasi hal-hal baru di tanah rantau bersama dengan teman baru dapat menjadi pengalaman baru yang juga tidak terlupakan [3,4,5].
6. Memelihara Hewan
Apabila di tempat tinggal baru (rumah kontrakan atau kos) pemiliknya mengizinkan untuk memelihara hewan, maka cara ini dapat diterapkan [7].
Adopsi hewan yang disukai, seperti kucing, ikan, hamster, atau lainnya dan pastikan bahwa diri sendiri mampu merawatnya [7].
Cara ini diyakini mampu menghilangkan rasa sedih dan kesepian saat rindu kampung halaman dan mengurangi stres, kecemasan, dan gejala depresi [8].
7. Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
Merantau memang tidak mudah dan stres juga tidak dapat selalu dihindari, terutama pada masa-masa awal kepindahan dan adaptasi [3,4,5].
Oleh sebab itu, penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental setiap hari [3,4,5].
Jaga kesehatan fisik dengan makan teratur, mengonsumsi makanan sehat, olahraga teratur, dan tidur cukup [3,4,5].
Untuk kesehatan mental, jangan terlalu keras pada diri sendiri saat harus menghadapi tantangan baru, mengalami kesulitan, atau merasa kesepian dan sedih [3,4,5].
Bila stres, segera cari cara positif untuk mengembalikan suasana hati menjadi lebih baik, yakni bisa dengan makan, tidur, membaca buku, jalan-jalan, atau melakukan hobi lainnya [3,4,5].
Apabila cara-cara agar tidak sedih saat merantau tersebut tidak efektif, segera ke psikolog untuk melakukan konseling supaya kondisi psikis dapat terpantau.