Alergi Antibiotik: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Alergi antibiotik adalah reaksi yang dapat terjadi ketika seseorang mengonsumsi antibiotik. Pada sebagian besar kasus, reaksi ini ringan hingga sedang, antara lain kulit gatal-gatal/biduran, batuk, hingga... sesak. Namun pada kondisi lain, alergi dapat menyebabkan reaksi berat yang berpotensi mengancam nyawa sehingga membutuhkan penanganan secepatnya. Gejalanya antara lain pingsan, sulit bernapas, jantung berdebar kenceng, kulit yang lembab, gelisah dan bingung, hingga kehilangan kesadaran. Selalu catat dan beritahukan kepada dokter jika Anda mengalami reaksi-reaksi ini setelah mengonsumsi antibiotik tertentu. Alergi antibiotik harus selalu dicatat pada rekam medis sehingga memastikan Anda tidak lagi mendapatkan antibiotik yang sama di kemudian hari. Read more

Apa itu Alergi Antibiotik? 

Alergi antibiotik merupakan reaksi abnormal pada sistem kekebalan tubuh terhadap obat antibiotik, dan biasanya terjadi pada obat penisilin dan sefalosporin. [1,2] Faktanya hal ini bukanlah hal yang aneh karena sebenarnya 1 dari 15 orang mengalami alergi terhadap antibiotik tersebut. [1]

Gejala Alergi Antibiotik

Gejala umum dari antibiotik adalah: [1,3]

  • Gatal-gatal
  • Ruam kulit
  • Sakit perut
  • Muntah
  • Bengkak pada wajah, bibir, atau mata
  • Sesak napas
  • Pilek
  • Mata berair atau gatal

Pada kasus yang lebih parah, seseorang mungkin saja mengalami anafilaksis. Kondisi ini biasanya terjadi dalam waktu satu jam setelah mengonsumsi antibiotik. [1,3]

Gejala seseorang mengalami anafilaksis adalah: [2,3]

  • Pembengkakan pada lidah
  • Pembengkakan pada tenggorokan yang menyebabkan sesak
  • Kesulitan berbicara
  • Batuk
  • Pusing
  • Pingsan
  • Pucat
  • Detak jantung yang cepat
  • Kebingungan dan kecemasan

Penyebab Alergi Antibiotik

Alergi antibiotik terjadi ketika sistem kekebalan tubuh anda hipersensitif terhadap obat tersebut dan menganggap bahwa obat tersebut adalah zat berbahaya. Sistem kekebalan tubuh tersebut menganggap bahwa antibiotik berbahaya layaknya virus atau bakteri. [1]

Pada tahap awal biasanya tanda atau gejala yang ditimbulkan dari hal ini tidak terlalu terlihat. Namun jika Anda mengonsumsi antibiotik lagi seperti penicilin, maka sistem kekebalan akan langsung menyerangnya. [1]

Biasanya antibiotik yang menyebabkan alergi adalah antibiotik yang mengandung sulfonamida, seperti sulfamethoxazole-trimethoprim. [4,5] Beberapa obat penisilin dan sefalosporin yang bisa menyebabkan alergi adalah: [1]

Penisilin

Sefalosporin

Faktor Risiko Alergi Antibiotik

Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko alergi antibiotik adalah: [6]

  • Alergi lain seperti alergi pada kucing atau bunga
  • Riwayat alergi antibiotik pada keluarga
  • Terlalu sering menggunakan antibiotik
  • Penyakit jangka panjang yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh sensitif

Apakah Penggunaan Antibiotik Harus Dihentikan Jika Muncul Efek Samping? 

Ada banyak sekali efek samping yang bisa saja ditimbulkan dari antibiotik. Seperti misalnya sakit perut. Demi mencegah hal tersebut, sebaiknya Anda bertanya kepada dokter apakah lebih baik makan terlebih dahulu atau tidak sebelum minum antibiotik. [7]

Hal ini karena makanan dapat membantu untuk mengurangi efek samping pada lambung seperti antibiotik amoksisilin dan doksisiklin. Namun hal ini tidak berlaku untuk semua antibiotik karena beberapa diantaranya seperti tetrasiklin harus diminum saat perut kosong. [7]

Ketika Anda mengalami reaksi alergi karena mengonsumsi antibiotik seperti gatal-gatal maka berhentilah untuk mengonsumsinya dan hubungi dokter. Jika Anda mengalami pembengkakan, maka segera mencari bantuan dan berhenti meminum obat tersebut. [7]

Kapan Harus ke Dokter? 

Ketika mengonsumsi antibiotik, Anda harus segera ke dokter jika mengalami: [6]

  • Ruam dan bintik merah yang gatal
  • Mengalami lecet maupun kulit mengelupas
  • Demam
  • Kesulitan menelan atau suara yang serak
  • Jantung berdetak sangat cepat dan kencang
  • Kulit atau bagian putih pada mata menguning
  • Kulit gatal dan menjadi merah ketika berada di bawah sinar matahari

Pengobatan Alergi Antibiotik

Reaksi alergi yang parah sangat membutuhkan perawatan karena dapat mengancam keselamatan seseorang. Pengobatan yang dilakukan biasanya dengan menjaga tekanan darah dan pernapasan yang normal. [3] Selain itu juga dapat menggunakan beberapa obat seperti: [6]

  • Antihistamin yang dapat mengurangi gejala ringan seperti gatal atau ruam. 
  • Epinefrin yang digunakan untuk mengatasi reaksi alergi dalam tingkat parah seperti anafilaksis. 
  • Steroid yang digunakan untuk mengurangi peradangan. 
  • Desensitisasi yang dilakukan dengan memberikan antibiotik secara bertahap. 

Pencegahan Alergi Antibiotik

Jika Anda sudah mengetahui bahwa memiliki alergi terhadap antibiotik, maka pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari obat tersebut. Langkah yang bisa Anda lakukan adalah:

  • Beritahu Petugas Kesehatan

Petugas kesehatan tidak akan tahu seluruh keadaan Anda jika tidak Anda beritahu. Maka dari itu, beritahu mereka bahwa Anda mengalami alergi antibiotik. [1]

  • Kenakan Gelang

Gelang ditujukan sebagai tanda bahwa Anda memiliki alergi terhadap obat. [1]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment