Amankah Minum Hidrogen Peroksida? – Fakta dan Risikonya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Hidrogen peroksida merupakan kombinasi hidrogen dan oksigen dalam bentuk cairan yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tampak jernih [1,2].

Meski banyak orang menggunakan hidrogen peroksida untuk solusi beberapa kesehatan, penggunaannya tidak boleh sembarangan dan perlu dicampurkan dengan persentase antara 3% sampai 90% [1,2].

Sekalipun sering digunakan, beberapa orang mempertanyakan apakah hidrogen peroksida boleh dan aman bila diminum.

Amankah minum hidrogen peroksida?

Tidak aman, sebab hidrogen peroksida pada dasarnya bukan sebuah produk untuk diminum sama sekali [2].

Bahkan penggunaannya untuk kulit tidak sebaiknya dalam takaran terlalu besar maupun dalam jangka panjang [1,2].

Sebagian orang meyakini bahwa menyampurkan beberapa tetes hidrogen peroksida dengan air (proses pengenceran) lalu mengonsumsinya mampu meningkatkan kesehatan [1].

Berikut ini adalah 4 kategori pengenceran hidrogen peroksida dalam penggunaan sehari-hari yang perlu diketahui [3] :

  • 90% hidrogen peroksida atau hidrogen peroksida untuk industri biasanya bermanfaat memutihkan tekstil dan kertas. Kategori hidrogen peroksida ini juga biasa digunakan sebagai pengganti klorin pada air dan pengolahan limbah sekaligus menjadi komponen pembuatan karet busa.
  • 35% hidrogen peroksida atau hidrogen peroksida kelas makanan biasanya dijumpai di toko-toko yang menjual atau menyediakan makanan sehat. Hidrogen peroksida kategori ini pun kerap diklaim mampu menyembuhkan berbagai gangguan kesehatan.
  • 6-10% hidrogen peroksida atau hidrogen peroksida dengan konsentrasi yang kerap digunakan sebagai pemutih rambut (proses bleaching sebelum rambut dapat diwarnai dengan cat rambut terang).
  • 3% hidrogen peroksida atau hidrogen peroksida rumah tangga biasanya digunakan untuk membersihkan luka ringan pada kulit. Ketika mencari kategori hidrogen peroksida ini di apotek atau toko obat terdekat, akan lebih mudah memperolehnya.

Karena merupakan campuran antara hidrogen dan oksigen, mereka menganggap bahwa hidrogen peroksida aman bagi tubuh [1].

Adanya kategori hidrogen peroksida kelas makanan pun membuat orang-orang menganggap bahan ini aman diminum serta mampu menambah kadar oksigen dalam darah [1].

Bahkan beberapa di antaranya meyakini bahwa oksigen tambahan yang berasal dari hidrogen peroksida mampu menjadi obat bagi diabetes, beberapa jenis kanker, penyakit Lupus, AIDS, arthritis, dan sakit tenggorokan [1].

Walau terdapat anggapan demikian, hingga kini belum terdapat bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut benar adanya [1].

Justru menurut sebuah hasil studi, produksi hidrogen peroksida oleh sel-sel kanker dalam tubuh meningkatkan risiko perkembangan penyakit yang semakin parah dan juga memperburuk kondisi peradangan yang sudah ada [4].

Adakah manfaat penuh bagi kesehatan saat minum hidrogen peroksida?

Tidak ada, karena hidrogen peroksida bukan untuk dikonsumsi dalam bentuk apapun [2].

Para dokter bahkan telah memberikan peringatan terkait konsumsi hidrogen peroksida [2].

Terdapat risiko kesehatan yang justru bisa terjadi ketika meminumnya dan bahkan pada beberapa kasus bisa mematikan [1,2].

Walaupun bisa diminum, hidrogen peroksida akan berbahaya bagi kesehatan apabila meminumnya [1,2].

Beberapa penelitian dan para ahli pun telah menyatakan bahwa komponen-komponen di dalam hidrogen peroksida bisa menyebabkan timbulnya efek samping mengancam nyawa [1,2].

Hidrogen peroksida memang benar mampu menghasilkan kadar tinggi oksigen di dalam tubuh bagi yang meminumnya.

Hal tersebut terjadi karena reaksi hidrogen peroksida terhadap enzim-enzim alami yang ada di dalam tubuh [5].

Hanya saja perlu juga diketahui bahwa saat oksigen berkadar terlalu tinggi dan memicu sendawa, terdapat risiko komplikasi berupa penyakit/serangan stroke atau serangan jantung [5].

Apa saja efek samping atau risiko minum hidrogen peroksida?

Jenis dan tingkat keparahan komplikasi tergantung dari seberapa tinggi konsentrasi hidrogen peroksida yang dicampurkan lalu dikonsumsi dan berpindah dari usus ke pembuluh darah ketika kadar oksigen menjadi berlebihan [5].

Pada beberapa kasus, gejala-gejala seperti ini yang akan terjadi pada orang yang tidak sengaja menelan 3% hidrogen peroksida [1,2] :

  • Mual dan muntah
  • Sakit perut ringan
  • Perut kembung/terasa penuh/bergas

Bila 3% saja yang tertelan dapat menyebabkan beberapa keluhan ringan tersebut, maka dapat diperkirakan betapa lebih serius keluhan gejala jika konsentrasi hidrogen peroksida yang masuk ke dalam tubuh lebih besar.

Sejumlah risiko kondisi yang bisa terjadi karena menelan hidrogen peroksida dengan konsentrasi tinggi adalah [5,6] :

  • Ulkus lambung
  • Mulut, tenggorokan dan perut yang terasa seperti terbakar
  • Usus bolong
  • Gangguan pernafasan, kehilangan kesadaran/pingsan, hingga meninggal (pada kasus yang sangat parah)

Meskipun penggunaan atau konsumsi yang dilakukan adalah hidrogen peroksida kelas makanan, konsentrasi di dalam hidrogen peroksida golongan ini 10 kali lebih tinggi daripada yang biasa digunakan untuk rumah tangga [7].

Oleh sebab itu, hidrogen peroksida kelas makanan bukan berarti dapat diminum sekalipun sudah menyampurnya dengan air [1,2,7].

Karena konsentrasi yang jauh lebih tinggi, campuran air hidrogen peroksida akan berakibat pada efek samping kesehatan yang parah [1,2,7].

Apa yang harus dilakukan saat telanjur minum hidrogen peroksida?

Beberapa orang mungkin secara tidak sengaja menelan hidrogen peroksida atau meminumnya karena tidak tahu tingkat keamanan bahan ini.

Jika demikian, hindari mencoba memuntahkan sendiri hidrogen peroksida yang sudah telanjur tertelan.

Segera periksakan diri supaya dokter dapat mengecek apakah pasien dalam kondisi bahaya karena telah meminum hidrogen peroksida [1,2].

Untuk memastikan kondisi pasien, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan denyut nadi, tingkat pernafasan, tekanan darah dan suhu tubuh pasien [2].

Jika diperlukan, pemeriksaan penunjang seperti rontgen dada, endoskopi, tes urine dan tes darah akan diterapkan [2].

Pemberian pengobatan akan dokter lakukan sesuai dengan kondisi gejala pasien dan tingkat keparahan yang telah terdeteksi [2].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment