Amankah Makan Semut? – Fakta, Jenis Semut dan Manfaatnya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Semut adalah sejenis serangga dan sekalipun ada beberapa tipe serangga yang dapat dimakan, masih dipertanyakan apakah semut merupakan salah satu yang aman dikonsumsi.

Bagi beberapa orang, makan serangga, terutama semut adalah suatu hal yang tidak umum, khususnya di Barat [1,2].

Sementara itu, di Amerika Latin, Afrika dan bahkan Asia masyarakat cukup familiar dengan makan serangga sebagai salah satu hal yang dilakukan selama diet; tapi bagaimana dengan semut? [1,3]

Amankah makan semut?

Aman, tergantung jenis semut yang dimakan dan cara memakannya [3,4].

Tidak semua semut aman dimakan karena seperti beberapa hewan lain, sekalipun satu jenis/spesies, ada yang berbisa atau mengandung racun.

Selain itu, beberapa di antara jenis semut juga ada yang memang bukan tergolong semut yang edibel (bisa dimakan) [3,4].

Namun untuk semut-semut yang aman dimakan, berikut ini adalah beberapa yang paling edibel dan terekomendasi :

  • Black ants atau semut hitam adalah jenis semut yang edibel atau bisa dimakan karena khususnya masyarakat di Kenya dan China sudah cukup familiar dengan konsumsi semut ini [5].
  • Honey ants atau semut madu adalah jenis semut yang umum bagi komunitas adat di Australia dan masyarakatnya sudah terbiasa mengonsumsi honey ants. Sebutan lain untuk jenis semut ini adalah honeypot ants karena di dalam para semut ini terdapat madu yang disimpan untuk bekal para koloni mereka pada masa kekeringan atau kelangkaan makanan [2,3].
  • Weaver ants atau semut penenun adalah jenis semut yang membuat sarang sendiri dengan menenun daun dari pohon hidup dengan sutra. Semut ini umum dijumpai di India, China, Thailand, Sri Lanka, Malaysia, Bangladesh, Kamerun, Republik Demokratik Kongo, Myanmar, Laos dan bahkan di Indonesia yang masyarakatnya juga terbiasa makan weaver ants [2,3].
  • Leaf-cutting ants adalah jenis semut yang mampu memotong daun sebagai cara memberi makan jamur di mana jamur ini juga sebenarnya diberikan kepada larva mereka sebagai makanan. Masyarakat di Brasil, Panama, Kolumbia, dan Meksiko (negara-negara Amerika Latin) sudah familiar dengan semut ini dan terbiasa memakannya [6,7].

Semut-semut tersebut sudah pasti aman untuk dimakan karena tergolong spesies yang bernilai nutrisi cukup tinggi [3].

Ada kandungan mineral, vitamin, serat dan protein tinggi pada kebanyakan semut, termasuk semut-semut yang telah disebutkan [2,3,4].

Tingkat dan nilai nutrisi di dalam semut tergantung dari spesiesnya yang juga ditentukan dari habitat, diet, dan fase metamorfosisnya.

  • Black ants dan leaf-cutting ants per 100 gramnya memiliki kandungan protein 42-53 gram dan 40-45 gram [5,6,7].
  • Larva weaver ants per 100 gram dalam berat badan memiliki kandungan protein sebanyak 7 gram [1,2,3].

Di dalam jenis semut kebanyakan, ada pula tipe serat tak larut (serat yang tidak bisa larut di dalam tubuh pengonsumsinya) bernama chitin [1,5].

Selain itu, semut juga memiliki kandungan sederet mineral seperti fosfor, kalium, magnesium, zinc dan zat besi [2,8].

Manfaat Makan Semut

Memakan semut sebenarnya bukan hal asing dan tabu di sejumlah wilayah dan negara.

Bahkan semut di beberapa budaya dijadikan sebagai bahan obat tradisional untuk penderita sakit tenggorokan dan asma [3,7].

Pada beberapa kasus, semut juga digunakan untuk mengobati luka terbuka di bagian kepala (untuk menutup luka) [3,7].

Selain itu, berikut ini adalah deretan manfaat lain dari makan semut yang bisa dipertimbangkan sebelum mencoba mengonsumsinya.

  • Sumber Antioksidan

Untuk jenis semut yang edibel atau dapat dimakan, beberapa di antaranya menawarkan sifat antioksidan yang bermanfaat bagi pengonsumsinya [3].

Sumber makanan berantioksidan tinggi dapat mencegah penyakit-penyakit yang berkaitan dengan stres oksidatif [3].

Kanker dan penyakit jantung adalah dua jenis gangguan kesehatan yang disebabkan oleh stres oksidatif [3].

Black ants atau semut hitam adalah jenis semut dengan kandungan antioksidan cukup tinggi (polifenol) maka untuk kesehatan tubuh dan jantung, makan black ants bisa dilakukan [9].

Meski demikian, penelitian mengenai semut dengan kandungan antioksidan masih terbatas sehingga belum banyak ditemukan jenis semut apa saja yang bermanfaat untuk meminimalisir risiko stres oksidatif dan efek radikal bebas [3].

  • Meningkatkan HDL dan Menurunkan LDL

Makan semut juga diketahui mampu bermanfaat bagi kadar kolesterol total [3].

Sebuah studi yang dilakukan selama 2 minggu pada orang dewasa bertubuh sehat menunjukkan bahwa chitin (kandungan di berbagai jenis serangga, termasuk semut) mampu meningkatkan kadar HDL atau kolesterol baik [1,3].

Sedangkan kolesterol total dan LDL diketahui dapat menurun karena konsumsi 3-6 chitin selama 2 minggu tersebut [1,3].

Walau begitu, masih diperlukan penelitian lebih jauh dan detail tentang efek makan semut terhadap kesehatan tubuh manusia secara keseluruhan [3].

  • Sebagai Penyedia Protein

Untuk sumber protein tanpa memberi efek kontaminasi pada lingkungan, makan semut adalah salah satu hal terbaik [2,3,4].

Walaupun semut adalah jenis serangga dengan kandungan protein tinggi, masih diperlukan penelitian lebih jauh tentang besarnya manfaat makan semut bagi tubuh manusia [2,3,4].

Kesimpulan

Makan semut itu aman, terutama jika memang jenis semut tersebut bersifat edibel atau dapat dan boleh dimakan.

Pada beberapa jenis lainnya, semut tidak untuk dimakan, termasuk semut api dan beberapa jenis semut yang berbahaya karena mengandung parasit.

Sebelum mencoba memakan semut, cari tahu sedetail mungkin tentang seberapa aman jenis semut tersebut untuk dimakan dan ketahui bahaya atau efek sampingnya bila ada.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment