Angina Ludwig : Penyebab – Gejala – Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Angina Ludwig atau Ludwig’s angina merupakan jenis penyakit infeksi kulit langka yang disebabkan oleh bakteri dan menyerang bagian dasar mulut [1,2,3,4].

Infeksi ini biasanya terjadi setelah timbul abses gigi (timbunan nanah di bagian tengah gigi) atau adanya infeksi maupun cedera pada bagian dalam mulut [1,2,3,4].

Angina Ludwig merupakan jenis infeksi yang tepatnya terjadi pada bawah lidah dan lebih berisiko dialami oleh orang dewasa daripada anak-anak [1,2,3,4].

Fakta Tentang Angina Ludwig

  1. Angina Ludwig dapat dialami oleh pria maupun wanita walaupun kasus penyakit ini lebih banyak dijumpai pada orang dewasa [1].
  2. Diperkirakan bahwa sepertiga dari seluruh kasus angina Ludwig berhubungan dengan diabetes mellitus, HIV, serta kebersihan dan kesehatan mulut yang buruk [1].
  3. Angka kematian pada kasus angina Ludwig mencapai 50% lebih sebelum adanya antibiotik, namun dengan kemajuan teknologi dan tindakan pengobatan, angka kematian berkurang sekitar 8% [1].

Penyebab Angina Ludwig

Infeksi bakteri adalah penyebab utama terjadinya angina Ludwig dan jenis bakteri yang dapat menginfeksi adalah Staphylococcus serta Streptococcus [1,2].

Namun, infeksi ini juga rentan terjadi usai seseorang mengalami infeksi lain pada mulut yang menimbulkan abses, terutama abses gigi [1,2,3].

Selain itu, angina Ludwig juga berpeluang untuk timbul setelah terjadi cedera pada mulut [1,2,3].

Namun selain dari adanya infeksi lain serta cedera pada bagian dalam mulut, beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko angina Ludwig adalah [1,3] :

  • Ekstraksi gigi atau sebuah tindakan medis berupa operasi mengeluarkan gigi dari soketnya.
  • Kebersihan gigi yang buruk.
  • Laserasi mulut atau kondisi luka terbuka yang ada pada jaringan lunak mulut; luka ini dapat disebabkan oleh pecahan luka atau terkena benda tajam.

Gejala Angina Ludwig

Walaupun infeksi bakteri menyerang bagian bawah atau dasar lidah, akan nampak pembengkakan di bagian leher dan mulut pada penderita angina Ludwig.

Pembengkakan berpotensi berkembang semakin parah dan memicu kesulitan bernafas pada penderitanya.

Berikut ini adalah gejala-gejala angina Ludwig lainnya yang menyertai [1,2,3,4] :

  • Nyeri pada area leher
  • Demam
  • Tubuh menggigil
  • Kesulitan menelan
  • Kesulitan bernafas
  • Bawah lidah jika disentuh akan terasa lembut atau lunak menyertai rasa nyeri
  • Keluar tetesan air liur yang tak terkendali dari mulut (namun ini jarang terjadi)
  • Mulut terasa sakit
  • Suara parau
  • Sakit tenggorokan
  • Pembengkakan di bagian lidah
  • Kesulitan bicara
  • Kemerahan pada leher

Selain gejala dialami pada bagian mulut, ada pula beberapa penderita angina Ludwig yang mengalami keluhan lain seperti [5] :

  • Tubuh terasa sangat mudah lelah
  • Tubuh terasa lemah
  • Linglung
  • Sakit telinga

Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?

Segera ke dokter untuk memeriksakan diri apabila mengalami gejala atau keluhan yang telah disebutkan di atas dan mencurigainya sebagai tanda angina Ludwig.

Semakin dini gejala diperiksa, semakin dini pula infeksi dapat diatasi sehingga berbagai risiko komplikasi bisa dihindari.

Sebab bila terlambat diobati, gejala dapat memburuk menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan pernafasan hingga mengancam jiwa penderita.

Segera hubungi bantuan medis darurat apabila gejala yang dirasakan sudah pada tahap sulit bernafas.

Pemeriksaan Angina Ludwig

Untuk memastikan bahwa gejala benar-benar menandakan angina Ludwig, pasien perlu menjalani sejumlah metode pemeriksaan seperti berikut.

  • Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan

Dokter awalnya akan memeriksa fisik pasien terlebih dulu dan menanyakan perihal riwayat medis pasien secara lengkap [1,2,3].

Riwayat medis pasien akan menjadi pertimbangan bagi dokter dalam menentukan hasil diagnosa [1,2,3].

Namun biasanya, pemeriksaan fisik maupun riwayat medis harus ditunjang dengan metode diagnosa lain agar hasilnya lebih akurat [1,2,3].

  • Tes Pemindaian

Untuk mengetahui tingkat keparahan infeksi, maka tes pemindaian seperti CT scan yang dilakukan pada leher pasien secara intravena perlu dilakukan [1].

Selain itu, MRI scan juga kemungkinan akan dokter anjurkan sekaligus untuk mendeteksi keberadaan abses [1].

Sinar-X dan USG juga diperlukan khususnya untuk memeriksa area dada dan leher yang juga bermanfaat dalam mengetahui penyebaran abses apakah telah terjadi [1].

  • Kultur Darah

Tes laboratorium berupa tes kultur darah juga menjadi pendukung tes-tes sebelumnya [1].

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi penyebaran infeksi secara hematogen [1].

Bagaimana prognosis angina Ludwig?

Apabila gejala angina Ludwig sudah sampai pada tahap obstruksi saluran nafas atau mengakibatkan penderita sulit bernafas, maka hal ini mampu meningkatkan risiko prognosis buruk [1].

Jika terjadi komplikasi tersebut, maka risiko angina Ludwig mengancam jiwa cukup tinggi [1].

Hal ini menjadi alasan mengapa tingkat kematian penderita angina Ludwig pada waktu pengobatan antibiotik belum berkembang sangat tinggi (lebih dari 50%) [1].

Namun dengan adanya terapi antibiotik, risiko kematian pada penderitanya mengalami penurunan sekitar 8% sehingga setidaknya prognosis bisa sedikit lebih baik [1].

Pengobatan Angina Ludwig

Pengobatan angina Ludwig tergantung dari gejala dan kondisi yang memicunya.

Berikut ini merupakan beberapa metode penanganan untuk para pasien angina Ludwig.

  • Pemberian Antibiotik

Karena infeksi terjadi karena bakteri, maka pengobatan utama untuk angina Ludwig adalah antibiotik [1,2,3,4].

Pemberian antibiotik ini biasanya dilakukan melalui metode suntikan atau injeksi (melalui intravena) [1,2,3,4].

Pemberian antibiotik secara intravena akan terus dilakukan sampai gejala yang pasien alami benar-benar hilang [1,2,3,4].

Dokter nantinya berkemungkinan memberi resep antibiotik oral untuk dikonsumsi pasien apabila gejala sudah lebih reda [1,2,3,4].

Trakeostomi atau trakeotomi merupakan sebuah tindakan operasi atau bedah untuk proses pemasangan tabung pernapasan pada saluran udara atau trakea dengan melubangi bagian tersebut lebih dulu [6].

Dengan metode bedah ini, dokter dapat memasukkan oksigen ke paru pasien secara lebih mudah, terutama pasien dengan kondisi gagal napas atau obstruksi saluran napas [6].

Selain dapat digunakan untuk mengatasi angina Ludwig, beberapa penyakit yang umumnya ditangani dengan metode trakeostomi adalah disfungsi diafragma, penyakit paru obstruktif kronis, penyakit paru bawaan, sleep apnea, syok anafilaktik, kanker leher, hingga kondisi koma [1,2,3,4].

  • Pembuangan Cairan atau Nanah

Infeksi bakteri pada area mulut dan leher seringkali dapat menimbulkan penumpukan nanah atau cairan yang memnyebabkan pembengkakan dan sumbatan saluran nafas [1,2,3].

Maka untuk membersihkan jalan nafas dan meredakan pembengkakan, prosedur operasi pembuangan cairan atau nanah sangat diperlukan [1,2,3].

Pasien perlu menempuhnya setelah berkonsultasi dengan dokter agar kondisi gejala angina Ludwig tidak semakin serius [1,2,3].

Pada beberapa kasus, pasien juga perlu menempuh operasi gigi untuk mengatasi beberapa masalah atau kerusakan yang terjadi di bagian dalam mulut [1,2,3].

Komplikasi Angina Ludwig

Angina Ludwig dapat berkembang secara cepat karena kondisi infeksi ini bersifat progresif [1].

Dengan kata lain, angina Ludwig dikenal sebagai sebuah kondisi selulitis yang berkembang cepat sehingga hal ini bila dibiarkan mampu menghambat saluran pernapasan.

Apabila gejala-gejala angina Ludwig tidak segera memperoleh penanganan, maka risiko komplkasi yang perlu diwaspadai antara lain adalah [1] :

  • Selulitis pada leher, yakni kondisi ketika leher menjadi lokasi infeksi bakteri terjadi.
  • Mediastinitis, yakni iritasi atau radang pada area dada antara paru-paru yang juga akan ditandai dengan pembengkakan. Untuk mengatasi kondisi ini, diperlukan antibiotik atau bahkan prosedur operasi agar cairan dari dada yang terinfeksi dapat dibuang. Operasi juga biasanya direkomendasikan untuk memperbaiki sobekan yang mungkin terjadi pada esofagus (kerongkongan).
  • Pneumonia aspirasi, yakni radang dan infeksi paru-paru karena adanya bakteri yang menyerang atau masuk ke par-paru. Kondisi ini ditandai utamanya dengan kondisi nyeri pada dada, sesak nafas, batuk berdahak, mengi, sulit menelan, hingga demam dan sianosis (kulit membiru).
  • Sepsis, yakni sebuah kondisi radang ekstrem akibat infeksi yang sangat berbahaya karena infeksi yang telah terjadi dapat memicu infeksi lain di bagian-bagian tubuh lain.
  • Syok septik, yakni sepsis yang memburuk sehingga radang sudah menjalar hingga ke seluruh tubuh yang disebabkan oleh infeksi; hal ini ditandai dengan fungsi sirkulasi yang gagal.

Risiko komplikasi angina Ludwig pada dasarnya masih dapat diatasi dan pasien memiliki peluang untuk sembuh cukup besar apabila gejala cepat ditangani secara tepat.

Pencegahan Angina Ludwig

Karena merupakan infeksi bakteri, maka pencegahan terbaik untuk angina Ludwig adalah dengan melakukan beberapa upaya seperti [7] :

  • Rajin ke dokter gigi untuk mengecek kesehatan gigi dan mulut.
  • Membersihkan mulut dengan baik dan rutin sehingga kebersihannya terjaga.
  • Segera ke dokter gigi dan memperoleh perawatan apabila gigi atau bagian mulut lainnya mengalami penyakit tertentu, seperti infeksi.
  • Memastikan datang ke tempat tindik profesional saat ingin menindik lidah sebab tempat yang terpercaya menjaga kesterilan dan kebersihan peralatan tindik.
  • Memeriksakan diri ke dokter secepatnya apabila pembengkakan dan perdarahan pada bagian mulut karena infeksi atau karena tindakan medis tertentu tidak kunjung mereda.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment