Antipsoriatik Topikal : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Penyakit kulit jangka panjang dimana sel-sel kulit tumbuh lebih cepat dari biasanya di sebut dengan psoriasis. Pertumbuhan yang tidak normal ini menyebabkan penumpukan sel pada permukaan kulit. Terbentuklah bercak merah dan menonjol yang ditututpi dengan sisik berwarna perak di kulit[1].

Masalah pada sistem kekebalan terkadang menyebabkan tubuh menyerang sel kulit yang sehat. Penyakit ini dapat dengan cepat terjadi jika anggota keluarga lain menderitanya.

Fungsi Antipsoriatik Topikal

Antipsoriatik topikal merupakan obat yang dioleskan di kulit secara lokal untuk mengobati psoriasis. Psoriasis adalah keadaan kulit yang kronis dengan bercak gatal, kering dan bersisik[2].

Fungsi lainnya antara lain yaitu[3,5,7]:

  • Sebagai obat kombinasi yang digunakan untuk mengobati psoriasis plak (timbul, mengelupas keperakan dan kemerahan pada kulit) pada orang dewasa.
  • Membantu memperbarui kulit lebih cepat dan memperbaiki penampilan juga tekstur kulit. Digunakan untuk mengurangi kerutan halus dan bercak kulit terang dan gelap di wajah, juga lentigine wajah jinak (bintik non-kanker) pada orang dewasa dan remaja yang berusia minimal 17 tahun.
  • Digunakan untuk mengobati acne vulgaris.
  • Untuk mengobati kondisi kulit lainnya yang ditentukan oleh dokter.

Penyakit yang Diatasi dengan Antipsoriatik Topikal

Terdapat beberapa penyakit yang diatasi dengan antipsoriatik topikal. Antipsoriatik Topikal diberikan untuk[2]:

Cara Kerja Antipsoriatik Topikal

Antipsoriatik topikal bekerja untuk mengontrol psoriasis dan mencegah infeksi sekunder[2,8].

Dengan obat tazarotene sebagai retinoid asetilenat sintetik, merupakan obat yang diubah menjadi asam tazarotenat yang kemudian akan berikatan dengan 3 reseptor asam retinoat. Mengatur ekspresi gen sehinnga ploriferasi sel di modulasi, diferensiasi, dan hiperplasia.

Obat ini didistribusikan dengan pengikatan protein plasma yang sangat terikat sebagai asam tazarotenat. Dimetabolisme melalui hidrolisis esterase menjadi asam tazarotenat dan melalui oksidasi menjadi sulfoksida tidak aktif, sulfon, dan metabolit polar lainnya.

Contoh Obat Antipsoriatik Topikal

Antipsoriatik topikal tersedia dalam bentuk krim, losion, salep, dan sampo. Beberapa jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Contoh Antipsoriatik Topikal dengan resep dokter termasuk[2]:

Efek Samping Antipsoriatik Topikal

Antipsoriatik dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak di inginkan. Beberapa efek samping umum dari Antipsoriatik Topikal termasuk[3,4,5,6]:

  • Terbakar, menyengat, kemerahan, gatal, nyeri, atau bengkak pada kulit yang dirawat
  • Kemerahan atau pengerasan kulit di sekitar folikel rambut
  • Kulit mengelupas
  • Kulit menipis
  • Iritasi kulit, ruam, gatal, kemerahan, atau gatal-gatal
  • Sakit kepala
  • Kulit kering, bersisik
  • Nyeri kulit
  • Gatal atau iritasi lain pada kulit yang dirawat
  • Kadar kalsium yang tinggi dalam darah atau urin
  • Tes laboratorium abnormal

Jangan menggunakan Halobetasol dan tazarotene topikal jika Anda sedang hamil. Karena obat ini dapat menyebabkan cacat lahir, gunakan alat kontrasepei yang efektif untuk mencegah kehamilan[3].

Penggunaan betametason dan kalsipotrien topikal melebihi dosis atau aturan pakainya serta dalam jangka panjang, dapat menyebabkan[4]:

  • Kulit menjadi tipis
  • Mudah memar
  • Perubahan pada lemak di tubuh
  • Bertambahnya jerawat atau rambut pada wajah
  • Masalah menstruasi atau kehilngan minat pada seks

Hindarilah sinar matahari langsung atau tanning bed, kenakanlah pakaian yang melindungi Anda dari sinar matahari juga gunakan tabir surya pada saat Anda berada diluar ruangan. Karena kalsitriol dapat membuat kulit Anda menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari[6].

Setelah menggunakan anthralin dengan dioleskan, biarkan obat tetap ada di area yang terkena antara 10 sampai 30 menit atau sesuai dari petunjuk dokter Anda. Lalu bersihkan obatnya dengan mandi, apabila obat ini dioleskan ke kulit, atau dengan keramas dan jika di oleskan ke kulit kepala[7].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment