Basiliximab adalah obat generik yang digunakan sebagai antibodi monoklonal. Obat ini digunakan untuk mencegah adanya penolakan organ atau ginjal setelah transplantasi ginjal[1].
Daftar isi
Berikut ini adalah keterangan dari basiliximab dimulai dari indikasi hingga peringatannya[1,2,3].
Indikasi | Pencegahan untuk penolakan ginjal yang akut setelah transplantasi ginjal |
Kategori | Resep Dokter |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Obat Imunosupresan |
Bentuk | Suntikan atau infus |
Kontraindikasi | Hipersensitif. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Basiliximab: → Pasien yang memiliki alergi terhadap Basiliximab dan alergi terhadap obat – obat lainnya, → Pasien dengan infeksi tertentu (akibat cytomegalovirus) dan menggunakan obat atau pengobatan lainnya, → Pasien yang pernah melakukan perawatan dengan Basiliximab, → Pasien yang memiliki penyakit kanker dan diabetes → Pasien yang memiliki kolesterol tinggi dan kadar elektrolit yang tidak seimbang (seperti kadar potasium terlalu rendah), → Anak-anak, dewasa dengan usia 65 tahun ke atas (lansia), ibu hamil dan menyusui Beberapa hal yang harus diperhatikan, saat menggunakan Basiliximab adalah: → Tidak melakukan vaksinasi/ imunisasi, → Menghindari berhubungan langsung dengan orang yang baru saja mendapatkan vaksin polio oral atau vaksin flu yang dihirup melalui hidung, → Rajin untuk mencuci tangan dengan baik untuk mencegah penyebaran infeksi dari virus lain, → Menghindari orang yang sedang dalam penyakit flu, demam dan infeksi akibat virus, → Rutin melakukan pemeriksaan infeksi tubuh, alergi, pernapasan, dan ginjal, → Rutin melakukan pemeriksaan darah dan kadar gula dalam darah, → Menggunakan alat kontrol kehamilan (kontrasepsi) sebelum menggunakan, selama perawatan, dan selama 4 bulan dari dosis akhir basiliximab. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui IV / Parenteral (Infus/ Injeksi): Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menemukan risiko pada janin. Belum ada studi yang memadai dan terkontrol pada wanita hamil. |
Tinjauan Basiliximab adalah obat berbentuk infus atau injeksi yang diberikan kepada dewasa dan anak - anak dan bertujuan untuk mencegah adanya penolakan ginjal yang akut setelah transplantasi ginjal.
Basiliximab adalah obat yang digunakan sebagai imunosupresan atau antibodi monoklonal. Ini berfungsi untuk menurunkan sistem kekebalan tubuh setelah transplantasi ginjal[1].
Basiliximab berguna juga untuk mencegah adanya penolakan ginjal yang akut setelah transplantasi ginjal[1].
Pada umumnya, sistem kekebalan tubuh akan membantu tubuh untuk melawan berbagai infeksi virus dalam tubuh. Sistem kekebalan tubuh juga dapat menolak transplantasi organ baru seperti hati dan ginjal, karena organ baru tersebut dianggap penyerang oleh sistem kekebalan tubuh[3].
Pemberian Basiliximab akan membantu untuk mencegah penolakan ginjal yang akut setelah transplantasi[1].
Tinjauan Pemberian basiliximab akan menurunkan kekebalan tubuh saat transplantasi ginjal sehingga mencegah penolakan ginjal yang akut.
Pemberian dosis Basiliximab dibagi menjadi dua bagian utama yaitu dewasa dan anak – anak[2].
Parenteral/Injeksi → Dicampur dengan Ciclosporin dan Corticosteroid → Sebanyak 20 mg dengan injeksi intravena atau infus → Pemberian obat dilakukan selama 20 – 30 menit dan 2 jam sebelum transplantasi → Diikuti dengan pemberian 20 mg setelah 4 hari dari waktu transplantasi → Jangan memberikan dosis kedua jika terjadi reaksi alergi dari tubuh. |
Parenteral/Injeksi Anak – anak dengan berat badan <35 kg →Dicampur dengan Ciclosporin dan Corticosteroid → Sebanyak 10 mg dengan injeksi intravena atau infus → Pemberian obat dilakukan selama 20 – 30 menit dan 2 jam sebelum transplantasi → Diikuti dengan pemberian 10 mg setelah 4 hari dari waktu transplantasi → Jangan memberikan dosis kedua jika terjadi reaksi alergi dari tubuh. |
Parenteral/Injeksi Anak – anak dengan berat badan ≥35 kg →Dicampur dengan Ciclosporin dan Corticosteroid → Sebanyak 20 mg dengan injeksi intravena atau infus → Pemberian obat dilakukan selama 20 – 30 menit dan 2 jam sebelum transplantasi → Diikuti dengan pemberian 20 mg setelah 4 hari dari waktu transplantasi → Jangan memberikan dosis kedua jika terjadi reaksi alergi dari tubuh. |
Pencampuran Basiliximab (Rekonstitusi)
Suntikan atau infus Basiliximab diberikan dengan adanya pencampuran Basiliximab dengan air, kadar pencampuran adalah sebagai berikut[2]:
Basiliximab tidak akan memberikan efek samping yang serius jika digunakan sesuai dosis, tidak memiliki alergi, dan belum pernah menggunakan obat ini sebelumnya [3].
Efek samping yang sering terjadi atau muncul adalah sebagai berikut[3]:
Efek samping yang jarang terjadi dan segera mendapatkan perawatan medis (emergency) adalah sebagai berikut [3]:
Info efek Basiliximab dari tenaga medis adalah sebagai berikut[3]:
Berikut ini adalah keterangan lebih rinci dari Basiliximab, dimulai dari penyimpanan, cara kerja, dan interaksi dengan obat lainnya[1,2,3].
Penyimpanan | Bubuk Suntikan: → Simpan antara 2-8 ° C. → Tidak disimpan di rumah, karena pemberian obat di rumah sakit. Jenis Campuran Suntikan: → Simpan antara 2-8 ° C selama 24 jam atau → Simpan pada suhu 25 – 30 ° C selama 4 jam |
Cara Kerja | Deskripsi: Basiliximab adalah antibodi monoklonal manusia. Ini memblokir rantai-α (antigen CD25) dari kompleks reseptor interleukin-2 pada permukaan limfosit-T yang telah diaktifkan. Durasi: 36 hari ± 14 hari. ⇔Farmakokinetik: Distribusi: Volume distribusi: 8,6 ± 4,1 L. Metabolisme: Kemungkinan besar akan dihilangkan oleh pelapisan antigen oleh antibodi melalui sistem retikuloendotelial ketika terikat dengan limfosit. Ekskresi: Waktu paruh terminal: 7 hari. |
Interaksi dengan obat lain | → Dapat mengurangi respon terhadap vaksin yang tidak aktif atau bukan vaksin hidup. → Dapat meningkatkan efek buruk atau kadar racun dari vaksin hidup. → Dapat berinteraksi dengan buruk jika menggunakan obat steroid, kemoterapi atau radiasi, Sirolimus (Rapamune), Tacrolimus (Prograf); Muromonab-CD3 (Orthoclone); Mycophenolate mofetil (CellCept); atau Azathioprine (Azasan, Imuran), Leflunomide (Arava), Etanercept (Enbrel). |
Overdosis | Overdosis belum pernah terjadi karena pemberian obat harus sesuai dengan tenaga ahli medis, hanya reaksi atau efek samping buruk yang terjadi. |
Apakah Basiliximab dapat diberikan kepada wanita hamil atau menyusui?
Belum ditemukan efek yang serius dari hasil penelitian terhadap bayi atau janin jika menggunakan obat ini saat kehamilan atau menyusui. Jadi, konsultasi kepada dokter atau tenaga ahli medis sangat diperlukan untuk kondisi ini[3].
Apa yang harus dilakukan jika melewatkan dosis Basiliximab?
Anda tidak mungkin untuk melewatkan dosis obat ini, karena pemberian obat ini harus dilakukan oleh tenaga ahli medis[3].
Apa yang harus dilakukan jika kelebihan dosis?
Karena obat ini diberikan oleh tenaga medis dengan aturan klinis, maka kemungkinan untuk kelebihan dosis sangat kecil dan dapat segera ditangani. Penolakan obat mungkin terjadi karena adanya reaksi alergi atau gangguan lain dalam tubuh saat menggunakan obat ini[3].
Apa yang harus dihindari saat menggunakan Basiliximab?
Beberapa hal yang harus dihindari saat menggunakan obat ini adalah berdekatan dengan orang yang sedang sakit atau memiliki infeksi virus lain, segera beritahu dokter jika terkena infeksi lainnya. Hal kedua adalah menghindari pemberian vaksin lain kecuali instruksi dari dokter atau tenaga medis[3].
Apa yang harus diberitahukan saat akan menggunakan Basiliximab?
Beberapa hal yang harus diberitahukan adalah riwayat penyakit, pengobatan atau perawatan lain yang sedang diterima, riwayat penggunaan atau alergi Basiliximab, riwayat alergi, dan kondisi kesehatan saat ini[3].
Beberapa contoh obat Basiliximab di pasaran adalah [3]:
Brand Merek Dagang |
Basiliximab |
Simulect |
1) Anonim. Diakses pada 2020. WebMD. Basiliximab Solution, Reconstituted (Recon Soln).
2) Anonim. Diakses pada 2020. MIMS Indonesia. Basiliximab.
3) Anonim. Diakses pada 2020. Drugs.com. Basiliximab.