Benarkah Jenis Golongan Darah Mempengaruhi Risiko Terinfeksi Covid-19?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Hadian Widyatmojo, SpPK
Wabah Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) saat ini merupakan masalah yang dialami oleh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Banyak penelitian yang dilakukan terkait dengan penyakit ini, termasuk... penelitian terkait hubungannya dengan golongan darah tertentu. Penentuan golongan darah ABO didasarkan oleh adanya antigen permukaan dari sel darah merah yang sifatnya diturunkan. Penelitian terkait dengan kekebalan tubuh dan keturunan sudah sejak lama diteliti. Pada penelitian yang dilakukan Maret 2020 oleh peneliti di Tiongkok, menyimpulkan bahwa golongan darah A dianggap lebih rentan menderita Covid 19 dibandingkan golongan darah lainnya, sedangkan golongan darah O dianggap yang paling sedikit berpotensi infeksi Covid 19. Meskipun begitu, golongan darah apapun tetap harus waspada dan menjaga kesehatan dan kebersihan diri agar tidak terinfeksi oleh penyakit tertentu salah satunya Covid 19. Read more

Bagi yang mengikuti berita-berita tentang pandemi Covid-19 saat ini, mungkin sempat membaca atau mendengar bahwa ada hubungan antara jenis golongan darah dengan faktor risiko terinfeksi virus SARS-CoV-2.

Apakah ada fakta yang mendasarinya atau ini hanya sekedar isu?

Golongan Darah dan Pengaruhnya Pada Daya Tahan Tubuh Terhadap Penyakit

Penelitian atas hubungan antara golongan darah dan penyakit sudah dilakukan sejak awal tahun 1900-an. Saat itu, para ahli sudah menemukan bahwa kekebalan tubuh seseorang bisa “diwariskan” melalui golongan darah. [3]

Sel-sel yang membangun jaringan dan organ tubuh, termasuk sel darah merah, dilapisi oleh penanda yang disebut antigen. Antigen adalah zat yang merangsang sistem imun dan produksi antibodi sebagai perlindungan diri dari infeksi. [1]

Membran dari tiap sel darah merah mengandung jutaan antigen yang diabaikan oleh sistem imun karena dianggap sebagai bagian dari tubuh dan bukan zat asing.

Jika sistem imun atau sistem kekebalan tubuh menemukan antigen yang dianggap asing, maka ia akan melakukan serangan terhadap antigen tersebut, misalnya bakteri, virus, alergen, bahkan darah dari donor yang tidak sesuai. [1]

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa perbedaan golongan darah yang dipengaruhi oleh antigen bisa meningkatkan atau menurunkan kemampuan tubuh sebagai inang (host) untuk bertahan dari berbagai infeksi. [2]

Beberapa contoh:

  • Telah dipelajari bahwa golongan darah AB lebih berisiko terkena stroke.
  • Golongan darah O, dibandingkan golongan lain, mampu melindungi tubuh dari serangan jantung dan penggumpalan darah dalam vena.
  • Orang yang tubuhnya tidak menghasilkan H1-antigen dan mereka yang memiliki golongan darah B cenderung kuat terhadap norovirus (jenis virus yang menyerang usus), sementara orang dengan golongan darah A, AB, atau O lebih mudah terinfeksi oleh virus ini.

Hubungan Antara Golongan Darah dan Faktor Risiko Terinfeksi Covid-19

Beberapa saat lalu, di pertengahan bulan Maret 2020, sebuah jurnal medis dirilis di MedRxiv, yaitu sebuah website dimana para peneliti mempublikasikan hasil penelitian tahap awal mereka namun belum dikaji ulang oleh peneliti lainnya. [5]

Jurnal tersebut dibuat oleh beberapa peneliti dari Cina mengenai hubungan antara golongan darah dan daya tahan masing-masing jenisnya terhadap infeksi virus SARS-CoV-2.

Pada penelitian tersebut, mereka membandingkan golongan darah ABO yang tersebar dalam 2.173 pasien positif Covid-19 dari tiga rumah sakit di Wuhan dan Shenzhen dengan darah dari orang-orang yang sehat dalam daerah yang berdekatan.

Hasilnya menunjukkan bahwa golongan darah A memiliki risiko terinfeksi Covid-19 lebih tinggi dibandingkan golongan darah non-A. Sementara golongan darah O memiliki risiko lebih rendah terinfeksi bila dibandingkan dengan non-O. [5]

  • Golongan darah ABO dari 3.694 orang sehat di Wuhan menunjukkan persentase 32.16%, 24.90%, 9.10% dan 33.84% untuk A, B, AB, dan O secara berurutan.
  • Sementara 1.775 pasien terinfeksi Covid-19 dari suatu rumah sakit di Wuhan menunjukkan persentase 37.75%, 26.42%, 10.03% dan 25.80% untuk golongan darah A, B, AB dan O secara berurutan.
  • Golongan darah ABO dari 23,368 orang sehat di Shenzhen menunjukkan persentase 28.77%, 25.14%, 7.32% dan 38.77% untuk A, B, AB dan O secara berurutan.
  • Analisa atas 285 pasien terinfeksi Covid-19 dari Shenzhen menunjukkan persentase 28.77%, 29.12%, 13.68% dan 28.42% untuk A, B, AB dan O secara berurutan.

Yang harus dicatat, hasil penelitian ini masih berada pada tahap yang sangat awal dan sampel yang digunakan masih terbilang sangat terbatas, sehingga masih harus dipelajari lebih lanjut dan dikaji ulang oleh ahli yang lain sebelum bisa dijadikan panduan klinis. [5]

Bagaimanapun, hasil yang didapat tidak konsisten. Hal ini mungkin disebabkan karena jumlah sampel dari tiap rumah sakit tidak sama dan cukup jauh perbedaannya (1.775 vs 285). [6]

Meskipun penelitian ini masih membutuhkan tindak lanjut, namun metode yang digunakan sudah layak. Hasil yang didapat pun tidak terlalu mengejutkan karena penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya memang membuktikan bahwa golongan darah berperan penting dalam menentukan kemampuan tubuh melawan suatu penyakit. [4]

Catatan Penting

Karena hasil penelitian mengenai hubungan golongan darah dan Covid-19 ini masih sangat awal dan terbatas, maka sebaiknya tidak disebarluaskan tanpa penjelasan yang memadai.

Selain itu, sebelum hasilnya dipublikasikan secara resmi dan dianggap memadai untuk dijadikan panduan, maka informasi ini tidak seharusnya membuat orang-orang yang bergolongan darah A menjadi panik atau yang bergolongan darah O menjadi turun kewaspadaannya.

Semua orang tetap harus berhati-hati, menjaga kebersihan, dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang sudah disampaikan oleh semua pihak terkait:

  • Cuci tangan yang benar menggunakan air mengalir dan sabun
  • Bila tidak ada air dan sabun, gunakan hand sanitizer
  • Jangan keluar rumah bila tidak perlu
  • Hindari kerumunan
  • Ikuti arahan physical distancing, menjaga jarak minimal 2 meter dari orang lain agar terhindar dari droplet yang bisa mengandung virus
  • Bersihkan permukaan-permukaan yang sering disentuh (seperti gagang pintu, permukaan meja, kursi, tombol lampu, dsb) menggunakan cairan disinfektan
  • Jangan menyentuh wajah dengan tangan yang belum dibersihkan, terutama bagian hidung, mata, dan mulut
  • Gunakan masker bila sedang sakit

Tetap lakukan pencegahan bersama keluarga dan kelola stres dengan baik agar tidak terlalu terbawa suasana dengan berita-berita buruk tentang Covid-19. Ketika stres maka daya tahan tubuh bisa menurun, sehingga mudah terinfeksi oleh penyakit.

youtube
infografik
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment