Covid-19 Pada Lansia: Gejala dan Cara Mencegah

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Christine Verina
Pandemi atau wabah covid-19 telah merajalela di seluruh dunia dalam 3 bulan terakhir ini. Seringkali kita mendengar di berita, bahwa golongan yang paling rentan terinfeksi adalah kaum lansia. Faktor yang... menyebabkan hal tersebut di antaranya karena sistem imun yang telah menurun dan penyakit penyerta yang diderita. Gejala awal covid-19 pada lansia sama dengan yang dialami non lansia, seperti batuk pilek demam nyeri tenggorokan. Pada tahap lanjutan hingga kritis dapat berupa demam tinggi, sesak napas hingga penurunan kesadaran. CDC menganjurkan beberapa tips mencegah penularan covid-19 pada lansia, diantaranya jaga jarak, bersihkan permukaan dengan desinfektan, sering cuci tangan, hindari keramaian, dan tidak tinggal dengan orang risiko tinggi terpapar virus. Read more

Data dari seluruh dunia mengenai wabah Covid-19 menunjukkan bahwa sebagian besar kasus kematian terjadi pada mereka yang sudah berusia lanjut dan/atau memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, kelainan paru-paru serta penyakit jantung. [1,4]

Mengapa Lansia Lebih Rentan Terinfeksi Covid-19?

Seperti juga penyakit lain yang disebabkan oleh virus, yang termasuk ke dalam keluarga virus korona, seperti SARS dan MERS, Covid-19 menyerang sistem saluran pernafasan manusia.

Pada kasus-kasus akibat virus korona terdahulu, orang lanjut usia (lansia) juga menempati presentase terbesar sebagai golongan yang paling rentan terinfeksi sekaligus paling tinggi angka kematiannya.

Ada dua hal yang menyebabkan lansia lebih rentan terinfeksi virus corona: [4,5,6]

  • Mereka cenderung memiliki penyakit penyerta yang memperlemah kemampuan tubuh untuk melawan dan pulih dari penyakit lain.
  • Sistem imun seseorang akan berubah seiring bertambahnya usia. Ketika kelompok lansia terinfeksi virus, kondisi tubuh mereka akan lebih cepat drop dibanding yang usianya lebih muda. Kerusakan organ juga bisa terjadi lebih awal.

Covid-19 yang tengah menjadi pandemi saat ini, menyerang bagian paru-paru yang bertugas mengalirkan oksigen ke dalam darah dan membuang karbon dioksida. [4]

Semakin berumurnya seseorang, elastisitas dan daya tahan paru-paru akan berkurang dan ini yang menyebabkan lansia lebih mudah memasuki masa kritis ketika terinfeksi virus corona. [5]

Pada lansia, jumlah sel darah putih yang bisa menemukan dan membantu melawan infeksi akan menurun. Sel tersebut juga akan lebih lambat mengidentifikasi patogen baru untuk dilawan.

Pada kasus Covid-19, virus juga bisa merusak sel imun yang bisa mengalahkan virus tersebut. Jika pada awalnya hanya ada sedikit sel imun yang tersedia serta lebih lemah dari sebelumnya – akibat bertambahnya usia – maka virus bisa menyebabkan lebih banyak kerusakan. [6]

Gejala Covid-19 Pada Lansia

Ada beberapa tahap munculnya gejala covid-19 pada lansia:

Tahap Ringan

Pada umumnya, gejala-gejala Covid-19 pada lansia tidak berbeda dari gejala pada mereka yang usianya lebih muda, dan mirip flu biasa, seperti: [2, 8]

Pada tahap ini, istirahat di rumah, minum banyak air putih dan konsumsi paracetamol sudah cukup untuk membantu meringankan gejala dan pemulihan. [8]

Tahap Darurat

Jika daya tahan tubuh cukup lemah, maka gejala yang timbul bisa lebih parah, seperti: [2, 8]

  • Demam tinggi
  • Batuk terus menerus hingga dada terasa sakit
  • Sesak nafas yang seringkali menandakan pneumonia atau peradangan pada paru-paru sudah terjadi

Pada tahap ini, pasien sudah harus dirujuk ke rumah sakit untuk dibantu pernapasannya menggunakan ventilator. [8]

Gejala-gejala yang darurat dan harus mendapatkan penanganan medis termasuk: [7]

  • Kesulitan bernapas atau napas menjadi pendek-pendek
  • Rasa nyeri yang tidak mau hilang di dada atau terasa seperti ditekan
  • Tidak bisa bangkit dari tempat tidur
  • Bibir atau wajah membiru

Tahap Kritis

Pada tahap ini, organ-organ tubuh mulai berhenti bekerja dan kemungkinan meninggal sangat besar. Sistem imun mulai tidak terkendali dan menyebabkan kerusakan di seluruh bagian tubuh. [8]

Hal tersebut bisa mengarah pada kondisi shock, dimana tekanan darah turun drastis hingga pada tingkat yang berbahaya dan organ-organ tubuh berhenti berfungsi sepenuhnya.

Sindrom kesulitan bernapas akut yang disebabkan oleh meluasnya peradangan di paru-paru mengakibatkan tubuh tidak lagi mendapatkan oksigen yang cukup untuk bisa bertahan hidup. Kondisi ini juga menyebabkan ginjal berhenti membersihkan darah dan akhirnya merusak dinding usus. [8]

Virus korona bisa menyebabkan peradangan tingkat tinggi hingga menyebabkan kegagalan multi-organ dan tubuh akhirnya menyerah. Jika sistem imun tidak bisa mengalahkan virus, maka akan menyebar ke seluruh bagian tubuh dan menyebabkan kerusakan lebih jauh. [8]

Tahap ini lah yang paling dikhawatirkan akan terjadi pada lansia yang terinfeksi.

Pengobatan pada tahap krisis ini akan melibatkan alat yang berfungsi sebagai pengganti paru-paru yang akan mengambil darah dari tubuh melalui selang-selang besar, memasukkan oksigen, lalu memompa kembali darah ke dalam tubuh. [8]

Tetapi, pada akhirnya, kerusakan tubuh akan sampai pada tingkat fatal. Di mana berbagai organ sudah tidak mampu lagi menjaga tubuh untuk tetap hidup, dan mesin pun harus dilepas. [8]

Cara Mencegah Lansia Tertular Covid-19

Lansia berusia di atas 60 tahun termasuk golongan yang lebih berisiko sakit hingga tahap kritis bila terinfeksi virus korona baru ini.

Data sudah menunjukkan bahwa angka kematian paling tinggi terjadi pada kelompok orang berusia lanjut dan/atau memiliki kondisi kesehatan kronis seperti penyakit jantung, kelainan paru atau diabetes. [2]

CDC (Centers for Disease Control) menganjurkan langkah-langkah berikut sebagai pencegahan bagi mereka yang berada dalam kelompok berisiko tinggi: [1, 2]

  • Sediakan suplai obat untuk beberapa minggu untuk berjaga-jaga kalau harus tinggal di rumah dalam waktu yang cukup panjang.
  • Selalu ingat untuk menjaga jarak dengan orang lain.
  • Bersihkan permukaan-permukaan yang sering disentuh menggunakan disinfektan.
  • Ketika harus keluar dan bertemu orang banyak, hindari orang yang tampak sakit, batasi kontak dalam jarak dekat, dan sering-sering mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.
  • Hindari keramaian.
  • Sebisa mungkin tinggal di rumah untuk mengurangi risiko terpapar virus.

Jika lansia tinggal serumah dengan anggota keluarga lain, maka prioritaskan kesehatan yang berusia lanjut. Ingat untuk selalu mandi dan mengganti pakaian langsung begitu masuk rumah dari bepergian.

Jika ada anak atau anggota keluarga yang sakit di rumah, minta mereka untuk tidak dekat-dekat dulu dengan kakek-nenek mereka dan selalu memakai masker.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment