Bolehkah Anak Pakai Pampers Setiap Hari? – Fakta dan Tips

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Pampers atau popok adalah barang wajib ada dan dipakaikan kepada bayi, bahkan ada pula yang sampai balita.

Pampers pun kini tersedia dalam dua jenis, popok kain dan popok sekali pakai yang penggunaannya tergantung dari preferensi dan kenyamanan orang tua bayi [1,2].

Jenis pampers apapun yang orang tua pilih juga biasanya tergantung dari kenyamanan dan kebutuhan bayi serta anggaran orang tua [1,2].

Namun karena kulit bayi yang masih tergolong sensitif dan mudah beruam, beberapa orang tua dengan pengalaman yang minim dalam mengurus bayi akan bertanya-tanya apakah anak boleh dipakaikan pampers setiap hari [3,4].

Ketahui apakah pampers aman bagi anak atau justru memberi dampak buruk bila dikenakan setiap hari.

Bolehkah anak pakai pampers setiap hari?

Boleh, khususnya pampers jenis sekali pakai karena umumnya penggunaan setiap hari sangat aman bagi kulit bayi, namun sebaiknya tetap tidak bayi pakai 24 jam penuh [3,4].

Pampers kain hingga kini memang masih tersedia, dan jenis popok seperti ini biasanya lebih irit karena bisa dipakai berkali-kali [1,2].

Jika kotor, orang tua bisa mencuci pampers untuk kemudian bisa dipakaikan lagi jika sudah dicuci, kering dan disetrika [1,2].

Pampers kain juga dianggap lebih aman daripada jenis pampers sekali pakai sekaligus ramah lingkungan [1,2].

Namun agar kulit anak tetap aman, orang tua perlu tahu bahwa popok kain mudah bocor sehingga harus sering-sering menggantinya [1,2].

Ketidakpraktisan ini akan menguras waktu dan tenaga, khususnya untuk mencuci pampers [1,2].

Sementara itu, pampers kain sekali pakai jauh lebih praktis dan umumnya didesain untuk kenyamanan bayi secara maksimal karena menjaga kulit tetap kering [1,2].

Terdapat gel peresap pada pampers jenis ini supaya cairan tertahan lebih banyak dan orang tua jadi tidak perlu repot sering-sering mengganti pampers [1,2].

Meski tergolong sangat aman, orang tua tetap perlu waspada terhadap kemungkinan timbulnya ruam merah pada kulit bokong bayi saat memakai pampers sekali pakai ini [1,2].

Anak memakai pampers setiap hari diperbolehkan, namun akan menjadi cukup berbahaya apabila frekuensi buang air si kecil lebih sering daripada sebelum-sebelumnya dan orang tua sering lupa mengganti pampersnya [1,2].

Jika frekuensi buang air cukup sering, orang tua harus sering mengganti pampers; cek berkala, yakni 3-4 jam sekali untuk mengganti pampers [5].

Sebagian orang tua justru dengan sengaja menunggu hingga pampers kotor, basah, penuh atau bocor sebelum kemudian mengganti dengan pampers bersih yang baru .

Hal ini yang berisiko menyebabkan gangguan kesehatan kulit pada anak karena membiarkan pampers kotor terlalu lama menempel pada kulit anak.

Risiko apa saja yang berbahaya bagi anak saat memakai pampers?

Penggunaan pampers tanpa sering menggantinya atau orang tua membiarkan pampers kotor dikenakan anak dalam waktu lama bisa menyebabkan kondisi-kondisi ini [5] :

  • Ruam popok, biasanya ditandai dengan ruam kemerahan di area bokong, selangkangan, dan pinggang bayi.
  • Iritasi, biasanya disertai kemerahan, serta rasa gatal dan perih.
  • Infeksi kandung kemih.
  • Infeksi bakteri hingga infeksi jamur.

Meski orang tua lupa, sebenarnya anak pun akan menunjukkan tanda-tanda tidak nyaman dengan pampers yang terlalu lama menempel di kulitnya [5].

Jika si kecil menangis atau rewel, segera cek pampers; ini dapat menjadi tanda kondisi pampers sudah basah [5].

Tips Mengganti Pampers dan Menjaga Kesehatan Kulit Anak

Pemakaian pampers setiap hari cukup mengkhawatirkan bagi sebagian orang tua karena kulit bayi yang masih sensitif sehingga kelembapan bisa menyebabkan masalah kulit [5,6,7].

Meski terdapat risiko seperti itu, para orang tua dapat memakaikan pampers kepada si kecil sambil menjaga kulitnya tetap sehat [6,7].

  • Hati-hati dalam memilih pampers sekali pakai; pastikan pampers tidak mengandung pewangi dan pewarna tambahan supaya tidak memicu reaksi alergi pada kulit anak.
  • Saat mengganti pampers si kecil, sediakan pampers bersih dan baru, perlak atau alas empuk, kapas lembut, tisu basah atau waslap basah, handuk atau waslap kering, bedak bayi, dan salep khusus untuk menangani ruam popok (dapat digunakan hanya ketika terdapat ruam pada kulit bayi).
  • Cek apakah terdapat ruam kemerahan pada area pinggang, bokong, dan selangkangan anak. Jika terlihat adanya ruam, segera ganti merek pampers karena hal tersebut menandakan kulit anak sensitif terhadap pampers tersebut.
  • Cek apakah terdapat tanda bekas karet pada area pinggang dan selangkangan anak. Jika terlihat adanya tanda tersebut, artinya penggunaan pampers terlalu kencang, maka segera longgarkan. Bila masalah terdapat pada ukuran pampers yang terlalu kecil, ganti ukuran yang lebih besar.
  • Periksa pampers anak sering-sering (3-4 jam sekali) dan segera ganti apabila menjumpai pampers sudah kotor atau basah.
  • Gunakan tisu bersih untuk membersihkan kulit bayi; atau, bisa juga dengan menggunakan air. Namun, pastikan tidak menggunakan tisu berpewangi apalagi yang mengandung alkohol.
  • Saat membersihkan kulit bayi saat mengganti pampers, cukup tepuk-tepuk lembut atau lap perlahan menggunakan kain kain kering, bersih dan halus.
  • Saat hendak memakaikan pampers, pastikan kulit anak sudah kering dan benar-benar bersih. Ada banyak kasus di mana orang tua lupa mengganti pampers yang sudah basah dan kotor sehingga justru memicu timbulnya infeksi dan iritasi.
  • Cuci tangan sampai bersih baik sebelum maupun sesudah mengganti pampers agar tidak berkuman.

Jadi, anak boleh memakai pampers setiap hari, namun orang tua juga perlu memerhatikan frekuensi buang air dan frekuensi mengganti pampers agar tidak membahayakan kulit si kecil.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment