Bolehkah Ibu Hamil Duduk di Lantai Tanpa Alas? – Fakta dan Tips

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Ibu hamil tampaknya harus sudah siap mendengar berbagai macam larangan, mulai dari trimester pertama hingga trimester akhir.

Tidak boleh melakukan ini dan itu adalah pantangan-pantangan yang bertujuan menjaga kesehatan sang ibu maupun kondisi janin selama masa tumbuh kembangnya di rahim [1,2].

Salah satu pantangan ibu hamil adalah duduk terlalu lama (lebih dari 30 menit); namun bicara soal duduk, rupanya duduk di lantai pun belum tentu baik bagi kehamilan [1,2].

Bagi para wanita yang suka duduk di lantai atau bahkan mau tidak mau harus sering duduk di lantai, ketahui seberapa aman kegiatan seperti ini untuk kesehatan selama hamil.

Bolehkah ibu hamil duduk di lantai tanpa alas?

Boleh, ibu hamil tidak masalah apabila ingin duduk/tidur di lantai, tapi tidak boleh jika tidak menggunakan alas duduk [3,4].

Ibu hamil sebaiknya duduk di lantai dengan alas duduk, sebab duduk tanpa alas, khususnya dalam waktu lama dapat cukup berisiko bagi kehamilan [1,2,3,4].

Alas duduk yang dapat digunakan pun tidak harus bantal; gunakan bantal jika ada, namun sebenarnya buku tebal atau bahkan balok yoga pun dapat membantu [4].

Ibu hamil yang suka membaca saat bersantai, duduk di lantai dengan alas dan sandaran berupa bantal akan lebih nyaman [5].

Namun jika sudah mulai terasa tidak nyaman, segera bangkit dari duduk dan cari sofa atau kasur terdekat agar merasa rileks kembali [5].

Duduk di lantai walau dengan alas pun terkadang bisa cukup bikin pegal jika terlalu lama, maka sebaiknya batasi waktu duduk agar tubuh tidak terasa sakit [1,2,5].

Duduk di lantai sebenarnya bermanfaat bagi ibu hamil, khususnya untuk memperbaiki postur tubuh [1,3].

Duduk di lantai dengan posisi bersila, terutama saat usia kehamilan mencapai trimester ketiga juga mampu membuat panggul terbuka [1,3].

Membiasakan duduk bersila di lantai dapat memudahkan proses melahirkan di kemudian hari karena latihan buka panggul tersebut [6].

Namun duduk bersila dan latihan buka panggul bukan untuk semua ibu hamil [6].

Ibu hamil yang mengalami PGP (pelvic girdle pain) sebaiknya tidak melakukan gerakan seperti itu dan wajib ekstra hati-hati untuk gerakan-gerakan panggul [3].

Alih-alih buka panggul, close hip adalah gerakan yang lebih tepat untuk ibu hamil lakukan jika memiliki kondisi PGP [3].

Namun gerakan buka panggul bisa dilakukan setelahnya (melalui posisi duduk bersila di lantai), khususnya jika PGP sudah membaik atau sembuh [3,6].

Selain melalui pose duduk bersila di mana kedua kaki saling menyilang atau menumpu, ibu hamil tanpa kondisi PGP dianjurkan duduk di lantai dengan posisi bersila di mana kedua telapak kaki bertemu [1,3].

Posisi tersebut direkomendasikan untuk ibu hamil karena baik bagi posisi janin dan proses persalinan mendatang [1,6].

Jadi, ibu hamil boleh duduk di lantai, selama ada alas duduknya dan ibu hamil juga merasa nyaman dengan posisi duduknya [1,6].

Posisi bersila juga lebih direkomendasikan yang berperan penting untuk kelancaran persalinan [1,6].

Kondisi apa saja yang tidak memperbolehkan ibu hamil duduk bersila di lantai?

Duduk di lantai dengan posisi bersila memang menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan ibu hamil [6].

Namun, tidak semua ibu hamil aman untuk melakukannya dan ibu hamil dengan kondisi-kondisi di bawah ini tidak dianjurkan duduk bersila di lantai [6] :

  • Ibu hamil dengan kondisi ketegangan punggung, sebab duduk bersila maupun dalam posisi duduk lainnya di lantai selama beberapa jam dapat memperburuk keadaan punggung.
  • Ibu hamil dengan kondisi Simfisis Pubis Disfungsi (SPD), sebab duduk bersila di lantai dapat memperburuk kondisi panggul bumil yang sudah pada posisi asimetris. Bila dipaksakan bisa menyebabkan ketidaknyamanan maupun ketegangan tubuh bagian bawah.
  • Ibu hamil dengan pelvic girdle pain (PGP), sebab posisi duduk di lantai sambil bersila bisa membuat rasa nyeri semakin terasa dan semakin parah.

Saat duduk di lantai, penting untuk meminimalkan ketegangan dan memaksimalkan kenyamanan [6].

Jika nyaman, maka duduk bersila di lantai adalah salah satu cara melancarkan peredaran darah, melenturkan otot paha, dan meregangkan otot-otot tubuh bagian bawah lainnya [6].

Jika selama hamil tidak nyaman duduk di lantai, maka tidak perlu memaksakannya, terutama bagi ibu hamil dengan tiga kondisi di atas [6].

Tips Duduk di Lantai untuk Bumil

Walau ibu hamil boleh duduk di lantai, terdapat beberapa tips agar posisi duduk tidak menyiksa atau mengganggu kesehatan ibu maupun janin, yakni antara lain [7] :

  • Gunakan alas duduk yang nyaman, jika perlu alas untuk sandaran juga agar tubuh merasa rileks.
  • Duduk dengan posisi bersila di lantai sangat bermanfaat untuk keamanan persalinan di kemudian hari.
  • Pada usia kehamilan mencapai 30 minggu ke atas, hindari duduk di lantai dengan punggung bersandar atau condong ke belakang.
  • Hindari duduk di lantai berlama-lama agar tidak membuat punggung, panggul, dan bagian tubuh bawah lainnya tidak nyaman.

Walau duduk di lantai selama ada alas itu aman, ibu hamil dapat merasa jauh lebih nyaman ketika duduk di atas gym ball (bola yang biasa digunakan untuk pilates) [7].

Apabila merasakan ketidaknyamanan, konsultasikan dengan dokter kandungan mengenai boleh tidaknya duduk di lantai dan posisi duduk apa saja yang aman untuk ibu hamil.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment