Ibu hamil pasalnya memerlukan perhatian ekstra, karena kesehatan sang buah hati bergantung pada kesehatan sang ibu. Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil adalah makanan yang harus dikonsumsi.
Ibu hamil memerlukan makanan dengan nutrisi yang seimbang bagi pertumbuhan dan kesehatan janin, serta kesehatan sang ibu. Oleh sebab itu, ibu hamil memerlukan nutrisi yang lebih banyak dibandingkan kondisi sebelumnya. Nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil diantaranya adalah karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. [1]
Daftar isi
Efek Kurang Nutrisi bagi Ibu Hamil dan Janin
Malnutrisi adalah kondisi ketika nutrisi tidak mencukupi kebutuhan tubuh Ibu hamil. Berikut adalah risiko dari malnutrisi pada ibu hamil: [2]
- Kekurangan zinc dan magnesium dapat menyebabkan preeklamsia dan kelahiran prematur
- Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia
- Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan gangguan neurologis
- Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan perdarahan berat saat melahirkan
- Kekurangan yodium dapat menyebabkan keguguran hingga kematian bayi pada saat dilahirkan
Selain pada ibu hamil, malnutrisi juga mempengaruhi kesehatan janin. Berikut risiko dari malnutrisi pada janin: [2]
- Kekurangan zinc dan zat besi dapat menghambat pertumbuhan janin dan menyebabkan kelainan bawaan
- Kekurangan Vitamin D dapat menyebabkan rakitis atau kelainan tulang pada janin
- Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan tabung saraf atau disebut juga spina bifida
- Kekurangan kalsium dapat menghambat perkembangan tulang
- Kekurangan yodium dapat menyebabkan kelainan bawaan hingga meningkatkan risiko kematian bayi.
Efek Panjang Kurangnya Nutrisi bagi Anak
Nutrisi yang tidak tercukupi pada masa kehamilan dapat menyebabkan dampak panjang bagi kesehatan anak nantinya, diantaranya berikut ini: [2]
- Disfungsi ginjal
- Penyakit jantung seperti hipertensi, jantung coroner, aterosklerosis, dan stroke
- Disfungsi organ hati, usus halus, testis, dan ovarium
- Osteoporosis
- Kanker payudara
- Kesehatan mental anak
Ibu hamil dapat mencegah terjadinya malnutrisi dengan mengonsumsi makanan sehat seperti sayuran hijau. Berikut beberapa sayuran hijau yang perlu dikonsumsi oleh ibu hamil dan manfaatnya.
Macam Sayuran Hijau dan Manfaatnya
Brokoli memiliki kandungan nutrisi antioksidan, kalsium, folat, serat, serta vitamin A, C, K, dan B6 [3]. Kandungan brokoli tersebut sangat dibutuhkan oleh ibu hamil yang memerlukan nutrisi seimbang.
Manfaat yang akan diterima oleh ibu hamil dan buah hati dari sayuran brokoli ini adalah mencegah penyakit mata, menjaga kesehatan kulit, meningkatkan kesehatan tulang, mengatasi anemia, serta dapat mengatur kadar gula yang dibutuhkan oleh tubuh ibu hamil.[3]
Bayam dikenal dengan kandungan nutrisi yang kaya akan vitamin K. Bagi ibu hamil, vitamin K dapat mencegah terjadinya kolestasis, yaitu gangguan pada aliran empedu. Vitamin K juga dapat membantu ibu hamil dalam mengatasi masalah kesehatan tulang. Setidaknya dibutuhkan 90 mikrogram vitamin K per harinya.[4]
Selada tidak asing lagi bagi pecinta salad sayur. Sayuran ini memiliki banyak nutrisi baik bagi ibu hamil. Selada mengandung asam folat yang dapat mencegah risiko cacat pada janin selama masa kehamilan. [5]
Sayur yang ada pada salad ini juga mengandung vitamin K yang dapat mencegah pendarahan besar selama masa kehamilan. Serat yang terkandung dalam selada mampu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit pada ibu hamil. [5]
Selain selada, kubis dapat menjadi pilihan nutrisi bagi ibu hamil. Kubis memiliki kandungan yang kaya akan kalium, fosfor, serta vitamin C [6].
Kandungan nutrisi tersebut dapat meningkatkan kesehatan saraf janin, menghindari sembelit,mencegah diabetes gestasional, serta meningkatkan kekebalan tubuh dan kesehatan tulang. [6]
Selain itu, kubis adalah sayuran yang rendah kalori sehingga makanan ini cocok untuk mengatur berat badan ibu hamil dengan baik.
Sayuran hijau yang satu ini biasanya digunakan sebagai pelengkap makanan seperti sup ataupun salad. Seledri memiliki kandungan mineral kalium dan natrium yang baik bagi keseimbangan kebutuhan cairan tubuh ibu hamil. Seledri memiliki peran sebagai diuretik alami yaitu obat untuk mengeluarkan kelebihan air dan garam melalui urine[7].
Oleh karenanya, selederi dapat mencegah risiko retensi air pada ibu hamil. Selain itu, seledri mengandung phtalides yang dapat mengurangi hormon stress, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengatur tekanan darah. Hal ini tentu sangat dibutuhkan oleh ibu hamil yang memiliki perubahan hormone yang tidak stabil. [7]
Kandungan lainnya yang terdapat pada seledri adalah vitamin C dan antioksidan. Kandungan vitamin C dapat meningkatkan kekebalan tubuh ibu hamil sehingga risiko terkena flu dapat diminimalisir. Antioksidan dalam seledri berguna untuk menangkal radikal bebas dan melindungi sel dan organ tubuh ibu hamil dan janin.[7]
- Edamame
Edamame atau dikenal dengan kedelai muda memiliki nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan ibu hamil. Kandungan yang ada pada kacang-kacangan satu ini yaitu protein nabati, karbohidrat, folat, dan kaya akan serat[8].
Protein nabati dapat menjadi alternatif protein yang lebih sehat karena tidak adanya kandungan lemak jenuh pada edamame. Walaupun memiliki banyak kandungan nutrisi yang baik bagi kesehatan ibu dan buah hati, konsumsi edamame sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter terlebih dahulu. Hal ini mengingat beberapa orang yang memiliki alergi pada kedelai.
Dalam mengonsumsi berbagai macam sayuran di atas diperlukan porsi dan cara yang tepat untuk mengolahnya menjadi nutrisi yang sehat dan seimbang bagi ibu hamil. Masing-masing sayur memiliki porsi dan cara penanganan yang berbeda.
Maka disarankan selama masa kehamilan tetap lakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter agar dapat melakukan tindakan yang tepat. Hal lainnya yang perlu diperhatikan juga adalah mengenai kebersihan. Anda dapat memastikan kebersihan dari sayuran dengan mencucinya terlebih dahulu sebelum diolah menjadi makanan.
Anda dapat membilas daun pada sayuran dengan membaginya menjadi beberapa bagian agar terjamin kebersihannya. Sayuran yang tidak steril dari parasit ataupun bakteri dapat menyebabkan kemunculan penyakit berbahaya bagi ibu hamil dan janin seperti listeriosis dan toksoplasmosis. Jadi pastikan sayuran yang Anda konsumsi melalui pengolahan dan porsi yang tepat.