Minyak zaitun umumnya diketahui sebagai alternatif sehat bagi minyak goreng biasa.
Oleh karena itu, banyak orang kemudian menggunakan minyak zaitun untuk memasak sehingga berbagai manfaat kesehatan bisa diperoleh [1,2].
Selain untuk memasak, minyak zaitun seringkali dijadikan bahan alami untuk perawatan kulit wajah, termasuk sebagai penghapus riasan wajah [1,2].
Ada pula yang menggunakan minyak zaitun untuk olesan pada kulit sebelum memijat.
Namun, beberapa orang ingin meminumnya; benarkah minyak zaitun boleh dan aman diminum langsung?
Bolehkah minum minyak zaitun?
Boleh, sebab minum minyak zaitun adalah hal yang sudah umum dilakukan oleh banyak orang, terutama bagi yang menyadari pentingnya menjaga kesehatan tubuh [3,4].
Karena minyak zaitun adalah salah satu sumber antioksidan sekaligus lemak sehat, orang-orang tidak hanya menggunakannya sebagai pengganti minyak goreng biasa saat memasak [1,3].
Minyak zaitun juga dikenal dengan kandungan anti-inflamasi atau antiradangnya sehingga mampu memberikan perlindungan bagi tubuh dari berbagai jenis penyakit kronis [1,5].
Menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, meminum minyak zaitun menjadi suatu kebiasaan bagi banyak orang [3,4].
60 ml atau sekitar ¼ cangkir adalah takaran yang umumnya orang gunakan ketika minum minyak zaitun, terutama setiap pagi hari [3].
Banyak orang telah membuktikan bagaimana minum minyak zaitun begitu aman dan justru menjadi salah satu cara detoksifikasi tubuh paling efektif [4].
Selain itu, banyak pula yang meminumnya demi menurunkan berat badan serta mengatasi gangguan pencernaan [3,4].
Mereka yang terbiasa mengonsumsi langsung pun memiliki keyakinan bahwa manfaat dari minum minyak zaitun jauh lebih besar daripada menggunakannya untuk memasak walau belum terdapat studi ilmiah yang membuktikan hal ini [3,4].
Walau banyak orang terbiasa minum minyak zaitun ¼ cangkir atau 60 ml setiap pagi, tidak semua orang akan cocok memulai konsumsi dengan takaran tersebut [3].
Agar tidak berlebihan bagi tubuh, ada kalanya lebih baik memulai dari takaran yang lebih sedikit lebih dulu [3].
1 sendok teh adalah takaran yang bisa digunakan untuk mencoba minum minyak zaitun [3].
Seiring waktu, tingkatkan takarannya sedikit demi sedikit hingga pada akhirnya mencapai takaran ¼ cangkir atau 60 ml [3].
Minum minyak zaitun pun perlu diimbangi dengan pola makan sehat dan diet yang seimbang [3].
Ini karena minyak zaitun pun sebenarnya mengandung kalori cukup tinggi; 1 sendok tehnya memiliki 40 kalori, 1 sendok makan mengandung 119 kalori, dan 1 cangkir (sekitar 216 gram) memiliki 1910 kalori [6].
Oleh karena itu, pembatasan ¼ cangkir atau 60 ml dalam meminumnya per hari tergolong baik, terutama bila juga terbiasa memasak menggunakan minyak zaitun [3].
Bahkan ketika membiasakan diri minum terlalu banyak, sebagai akibatnya tidak hanya asupan kalori yang bisa berlebihan, tapi juga timbul risiko gangguan pencernaan [3].
Apa saja alasan minum minyak zaitun itu baik bagi kesehatan?
Seperti telah disebutkan sebelumnya, ada kandungan antioksidan sekaligus anti-inflamasi atau antiradang di dalam minyak zaitun.
Oleh sebab itu, berikut ini merupakan deretan alasan mengapa minum minyak zaitun menjadi hal yang diperbolehkan, mulai populer, dan sangat aman.
- Mengurangi Risiko Peradangan
Efek antiradang ada di dalam minyak zaitun, salah satunya adalah oleocanthal yang menjadi pereda nyeri alami [7,8].
Efek dari oleocanthal dari minyak zaitun ini dalam mengurangi atau meredakan rasa nyeri sama seperti obat-obat pereda nyeri yang biasa bisa dibeli di apotek atau toko obat terdekat [7,8].
Minyak zaitun juga diketahui berguna untuk kesehatan tulang karena hal ini telah dibuktikan oleh sebuah hasil studi pada 523 orang wanita yang mengonsumsi 20 ml minyak zaitun setiap harinya [9].
Para wanita dalam penelitian ini diketahui memiliki kepadatan tulang yang lebih baik dan mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan para wanita yang mengonsumsi minyak zaitun kurang dari 20 ml [9].
- Menstabilkan Kadar Gula Darah
Minyak zaitun yang dikonsumsi rutin juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah yang tinggi dan kemudian menstabilkannya [10].
Hal ini telah terbukti melalui sebuah hasil studi terhadap 25 orang yang berada dalam kondisi sehat [10].
Para partisipan ini diberi makanan mengandung minyak zaitun dan 2 jam setelahnya terjadi penurunan kadar gula darah [10].
Terdapat lemak tak jenuh tunggal di dalam minyak zaitun yang disebut dengan asam oleat [11].
Kandungan ini berperan besar dalam menurunkan risiko gangguan pada sistem kardiovaskular dan masalah jantung [11].
Oleh karena itu, mengonsumsi minyak zaitun seperti menggunakannya sebagai minyak untuk memasak sangat baik [11].
Meski demikian, belum ada hasil studi ilmiah yang membuktikan kaitan antara minum minyak zaitun secara langsung dengan risiko penyakit jantung rendah [4].
- Mengatasi Sembelit
Mengonsumsi minyak zaitun, khususnya meminumnya, mamp mengatasi sembelit atau sulit buang air besar. Hal ini terbukti berhasil pada 34% orang dewasa atau lansia yang berusia 60 tahun ke atas [12].
Bahkan menurut hasil studi lainnya terhadap 50 pasien cuci darah yang mengalami sembelit, konsumsi minyak zaitun 4 ml selama 4 minggu mampu melunakkan feses yang keras [13].
Jadi, minum minyak zaitun sebenarnya boleh dan bahkan sangat dianjurkan, asalkan tidak terlalu berlebihan.
Agar tidak berisiko pada asupan kalori berlebih, minyak zaitun dapat diminum dengan takaran terbatas.