Bolehkah Penderita Diabetes Makan Nasi Goreng? – Fakta dan Risikonya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Penderita diabetes memiliki cukup banyak pantangan makanan maupun minuman demi menjaga kestabilan gula darah.

Berbagai makanan mengandung gula dan karbohidrat adalah yang paling perlu dibatasi atau bahkan dihindari {1,2].

Bagi para pencinta nasi goreng namun memiliki kondisi diabetes, ketahui seberapa aman atau tidak amannya mengonsumsi nasi goreng.

Bolehkah penderita diabetes makan nasi goreng?

Boleh, beberapa penderita diabetes dengan kondisi yang masih terkendali dapat mengonsumsi nasi goreng [3].

Namun meski boleh mengonsumsinya, batasi asupan nasi goreng karena nasi tetap merupakan jenis makanan yang tidak seharusnya dimakan berlebihan oleh penderita diabetes [3].

Nasi mengandung karbohidrat tinggi dengan indeks glikemik tinggi [4,5].

Makanan berindeks glikemik tinggi memerlukan proses pencernaan yang lebih lama dan pelan [6].

Dengan proses pencernaan yang lebih lama, kadar gula darah tidak akan mudah naik seperti ketika makan makanan dengan indeks glikemik rendah [4,6].

Sekalipun makan nasi goreng diperbolehkan, para penderita diabetes tetap bisa menjalankan diet rendah kalori, gula dan karbohidrat demi menjaga kestabilan kadar gula darah.

Agar tidak mudah merasa bersalah atau menyesal karena makan nasi goreng, membuat atau membeli nasi goreng yang lebih sehat adalah solusinya [3].

Baik memasak sendiri atau membelinya, nasi goreng bisa ditambah dengan lebih banyak sayuran agar tubuh tetap memperoleh serat yang cukup [3].

Jika ingin jauh lebih sehat lagi, memasak nasi goreng sendiri lebih dianjurkan, terutama dengan menggunakan nasi merah dan sedikit minyak [3].

Opsi alternatif untuk nasi merah yang jelas lebih sehat bagi penderita diabetes adalah [7] :

  • Nasi basmati / basmati rice (37 gram karbohidrat per cangkir)
  • Nasi melati / jasmine rice (39 gram karbohidrat per cangkir)
  • Nasi liar / wild rice (35 gram karbohidrat per cangkir)

Menggunakan nasi putih apalagi memasaknya dalam porsi besar lalu mengonsumsi tanpa batasan, lonjakan gula darah dapat terjadi sebagai efeknya [3,7].

Risiko Makan Nasi Goreng Berlebih bagi Penderita Diabetes

Nasi per cangkirnya memiliki kandungan karbohidrat sebesar 53 gram dan penderita diabetes yang mengonsumsi nasi akan lebih mudah mengalami lonjakan kadar gula darah [8].

Pada penderita diabetes, makan nasi yang berkarbohidrat tinggi akan meningkatkan kadar gula darah yang berakibat pada resistensi insulin [7].

Sementara pada orang yang sehat dengan kadar gula darah normal, makan nasi akan tidak akan terlalu berpengaruh karena insulin menjaga kadar gula darah agar tidak naik terlalu tinggi [7].

Beberapa hasil studi menunjukkan bahwa mengonsumsi nasi putih meningkatkan risiko diabetes hingga 11% dan memasaknya menjadi nasi goreng akan tetap berpengaruh terhadap kadar gula darah [9].

Studi lainnya menunjukkan bahwa nasi merah dan gandum utuh jauh lebih baik karena menurunkan risiko diabetes tipe 2 [10].

Oleh sebab itu, selain membatasi asupan nasi goreng itu sendiri, menggunakan nasi merah adalah opsi terbaik [7].

Selain itu, perlu diketahui bahwa makanan yang digoreng mengandung lemak tinggi di mana lemak ini kemudian memperlambat proses pencernaan [11].

Efek dari makan makanan yang digoreng tidak langsung dirasakan oleh pengonsumsinya [11].

Kadar gula darah tidak melonjak secara langsung usai makan makanan yang digoreng, tapi memerlukan waktu lebih lama (beberapa jam kemudian) [11].

Nasi goreng adalah jenis makanan yang berpotensi berkadar lemak trans tinggi sehingga hal ini akan sangat buruk bagi penderita penyakit jantung, kolesterol tinggi maupun diabetes [11].

Jika pun ingin mengonsumsi nasi goreng, lakukan saat kondisi kadar gula darah sedang stabil dan perhatikan pola diet agar tetap baik bagi tubuh.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment