Tinjauan Medis : dr. Shinta Pradyasti
Bromocriptin adalah obat golongan anti Parkinson dan hormon sintetis. Bromokriptin merupakan agonis dopamine, yang digunakan pada pengobatan penyakit Parkinson. Bromokriptin juga merupakan penghambat prolaktin,
Bromocriptine adalah obat generik yang digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson[1,2,3].
Obat ini juga digunakan oleh tenaga medis untuk mengobati kondisi tertentu yang diakibatkan karena adanya hormon yang tidak seimbang dalam tubuh, yaitu hormon prolaktin dalam darah[2,3].
Daftar isi
Berikut ini merupakan keterangan dari Bromocriptine yang dimulai dari indikasi hingga peringatan dalam penggunaan obat[1,2,3,4].
Indikasi | Penyakit Parkinson dan Kelebihan Hormon Prolaktin |
Kategori | Resep Dokter |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Obat Anti Parkinson/ Obat Lain untuk Hormon Prolaktin |
Bentuk | Tablet dan Kapsul |
Kontraindikasi | Hipersensitif. Gangguan hipertensi kehamilan, penyakit arteri koroner atau penyakit jantung kronis, gangguan CP (kelumpuhan otak) kronis dan laktasi. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Bromocriptine: → Pasien yang memiliki alergi terhadap Bromocriptine → Pasien dengan penyakit Parkinson yang memiliki risiko demensia ringan atau riwayat penyakit jantung → Pasien dengan penyakit paru – paru dan jantung kronis atau penyakit arteri koroner → Pasien yang mengalami gangguan kejiwaan seperti depresi atau skizofrenia dan kelumpuhan otak → Pasien dengan masalah enzim tertentu seperti alergi galaktosa, defisiensi laktase, atau tidak dapat mencerna glukosa – galaktosa → Pasien dengan tekanan darah tinggi atau rendah → Pasien yang baru mengalami kehamilan dan memiliki masalah hipertensi kehamilan → Pasien dengan penyakit tumor kelenjar hipofisis → Pasien dengan masalah perut atau lambung seperti maag, perdarahan atau riwayat tukak lambung → Pasien dengan permasalahan aliran darah seperti sindrom Raynaud dan penyakit pembuluh darah perifer → Pasien dengan gangguan ginjal dan hati → Pasien yang menggunakan obat ergot untuk mengobati penyakit migrain → Pasien yang memiliki kondisi menstruasi yang tidak normal → Pasien yang menggunakan alkohol dan obat – obatan terlarang seperti ganja → Pasien yang sedang menggunakan obat – obatan lain atau perawatan herbal → Anak-anak khususnya berusia di bawah 11 tahun, ibu hamil dan menyusui Beberapa hal yang perlu dihindari dan disarankan saat menggunakan obat ini adalah : → Tidak menggunakan alkohol dan obat terlarang → Sebaiknya tidak menyusui saat menggunakan obat ini → Sebaiknya tidak mengemudi atau menggunakan alat berat karena obat ini dapat memberikan rasa kantuk → Obat ini tidak dianjurkan untuk menghentikan ASI yang tidak diinginkan setelah kehamilan, keguguran, atau aborsi karena akan memberikan efek yang serius → Menjaga kondisi tangan dan jari tetap hangat saat cuaca dingin → Menjaga agar aliran darah pada tubuh khususnya tangan dan jari → Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dalam penggunaan alat kontrasepsi → Untuk penggunaan terhadap penyakit Parkinson, pemeriksaan kulit harus dilakukan secara berkala → Melakukan pemeriksaan darah dan fungsi organ secara rutin → Melakukan pemeriksaan kehamilan, kelenjar hipofisis, dan denyut secara rutin |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (Diminum) Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menemukan risiko pada janin. Belum ada studi yang memadai dan terkontrol pada wanita hamil |
Tinjauan Bromocriptine adalah obat yang diberikan kepada dewasa dan anak-anak dan berguna untuk mengobati penyakit Parkinson dan mengobati kondisi tertentu diakibatkan oleh hormon yang tidak seimbang yaitu adanya kelebihan hormon prolaktin dalam darah.
Bromocriptine digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson dan mengobati kondisi tertentu akibat hormon tidak seimbang khususnya hormon prolaktin.
Beberapa kondisi yang dapat diobati dengan menggunakan Bromocriptine adalah sebagai berikut[1,2,4]:
Pemberian dosis Bromocriptine dibagi menjadi dua bagian utama[1,3].
Pencegahan Terjadi Laktasi saat Masa Nifas (Oral) → Pemberian dosis 2.5 mg tepat setelah melahirkan → Diikuti dengan pemberian dosis 2.5 mg sebanyak 2 kali sehari → Diminum selama 14 hari |
Penyakit Parkinson (Oral) → Minggu I = 1 – 1.25 mg pada malam hari → Minggu II = 2 – 2.5 mg pada malam hari → Minggu III = 2.5 mg sebanyak 2 kali sehari → Minggu IV = 2.5 mg sebanyak 3 kali sehari → Dosis dapat ditingkatkan sebanyak 2.5 mg setiap 3 – 14 hari jika dibutuhkan → Dosis maksimum : 100 mg/ hari → Untuk masa pemulihan : 10 – 30 mg per hari |
Hipogonadisme, Galaktorea, dan Tidak dapat Hamil (Mandul) – Oral → Hari I : 1 – 1.25 mg pada malam hari → Hari II – III : 2 – 2.25 mg pada malam hari → Kemudian meningkat setiap 2 – 3 hari sebanyak 1 – 2.5 mg pada malam hari hingga 2.5 mg setiap 2 kali sehari → Dosis maksimum : 30 mg/ hari |
Proklatinoma (akibat tumor kelenjar hiposfisis) – Oral → Hari pertama sebanyak 1 – 1.25 mg pada malam hari → Mengalami peningkatan dosis setiap 2 -3 hari, menjadi 2 – 2.5 mg per hari → Meningkat setelah 2 – 3 hari setelahnya, menjadi 2.5 mg setiap 8 jam sekali → Meningkat setelah 2- 3 hari setelahnya, menjadi 2.5 mg setiap 6 jam → Meningkat setelah 2 – 3 hari setelahnya, menjadi 5 mg setiap 6 jam → Dosis maksimum : 30 mg/ hari |
Mengurangi Peningkatan Hormon Pertumbuhan (Akromegali)-Oral → Hari pertama sebanyak 1 – 1.25 mg pada malam hari → Mengalami peningkatan dosis setiap 2 -3 hari, menjadi 2 – 2.5 mg per hari → Meningkat setelah 2 – 3 hari setelahnya, menjadi 2.5 mg setiap 8 jam sekali → Meningkat setelah 2- 3 hari setelahnya, menjadi 2.5 mg setiap 6 jam → Meningkat setelah 2 – 3 hari setelahnya, menjadi 5 mg setiap 6 jam → Dosis maksimum : 30 mg/ hari |
Supresi Laktasi (Oral) → Dosis 2.5 mg satu kali sehari selama 2 -3 hari → Dosis meningkat setelahnya, menjadi 2.5 mg sebanyak 2 kali sehari selama 14 hari |
Diabetes Tipe 2 (Oral) → Hari pertama dengan dosis 0.8 mg satu kali sehari → Meningkat 0.8 mg setiap minggu sesuai batas dosis maksimum → Masa pemulihan : dosis 1.6 – 4.8 mg sekali sehari → Dosis maksimum: 4.8 mg/ hari → Obat harus diminum 2 jam setelah bangun pagi dengan makanan |
Proklatinoma (akibat tumor kelenjar hiposfisis) – Oral ⇔ Anak berusia 7 – 17 tahun → Dosis pertama sebanyak 1 mg setiap 2 atau 3 kali sehari → Mengalami peningkatan dosis sesuai dengan respons tubuh dan batas dosis maksimum → Dosis maksimum anak usia 7 – 12 tahun : 5 mg setiap hari → Dosis maksimum anak usia >12-17 tahun : 20 mg setiap hari |
Akromegali – Oral ⇔ Anak berusia 7 – 17 tahun → Dosis pertama sebanyak 1.25 mg setiap 2 atau 3 kali sehari → Mengalami peningkatan dosis sesuai dengan respons tubuh dan batas dosis maksimum → Dosis maksimum anak usia 7 – 12 tahun : 10 mg setiap hari → Dosis maksimum anak usia >12-17 tahun : 20 mg setiap hari |
Bromocriptine tidak memberikan efek samping serius jika digunakan sesuai dengan aturan pemakaian dan dosis yang tepat.
Beberapa efek samping yang tidak serius dan sering terjadi adalah sebagai berikut[1,2]:
Beberapa efek samping yang berdampak buruk dan segera dibawa ke rumah sakit (emergency) dan menghentikan obat adalah sebagai berikut[1,2]:
Info efek dari tenaga medis profesional adalah [2]:
Berikut ini keterangan secara rinci dari Bromocriptine dimulai dari tempat penyimpanan hingga interaksi terhadap obat lain[1,2,3,4].
Penyimpanan | Tablet / kapsul : → Lindungi dari cahaya, panas dan kelembaban. → Simpan pada suhu di bawah 25 ° C. |
Cara Kerja | Deskripsi : Bromocriptine adalah agonis D2 dopamin yang mengaktifkan reseptor dopamin ydan menghambat sekresi prolaktin dari hipofisis dan dapat menurunkan tingkat hormon pertumbuhan dalam darah. ⇔ Farmakokinetik Penyerapan : Dapat diserap dengan cepat pada saluran pencernaan Ketersediaan hayati : sekitar 6% Waktu memuncak : dalam 1- 3 jam Distribusi: pengikatan protein plasma sekitar 90-96% terutama albumin Metabolisme: metabolisme melalui hati dan diubah menjadi asam lisergat dan peptida melalui proses hidrolisis Ekskresi : via feses sekitar 82% dan urin sekitar 2-6% Waktu paruh eliminasi sekitar 4-4.5 jam Bifasik sekitar 15 jam |
Interaksi dengan obat lain | → Meningkatkan kadar plasma dengan Eritromisin dan Antibiotik Makrolida lainnya → Dapat meningkatkan efek anti hipertensi → Mengurangi manfaat dari pengobatan dengan antagonis dopamin seperti psikotropika misal Fenotiazin, Butyrophenones, dan Thioxanthenes → Memberikan penambahan manfaat neurologis dengan Levodopa pada penderita Parkinson → Mengurangi efek penurunan prolaktin dengan Metoklopramid dan Domperidon → Meningkatkan efek samping yang berpotensi parah dengan penggunaan Alkaloid Ergot lainnya. |
Interaksi dengan makanan | → Makanan dapat mengurangi rasa mual akibat Bromocriptine → Alkohol dapat mengurangi manfaat dari Bromocriptine |
Overdosis | ⇔ Gejala: Mual, muntah, hipotensi, takikardia, rasa kantuk parah, menguap, kebingungan, halusinasi, sembelit, berkeringat, kulit pucat, dan pingsan ⇔ Cara Mengatasi: → memberikan arang aktif → melakukan bilas lambung jika overdosis baru terjadi → memberikan Metoklopramid untuk halusinasi |
Apakah Bromocriptine berbahaya untuk wanita hamil?
Untuk ibu hamil, obat ini termasuk dalam kategori B yang berarti obat ini tidak memberikan efek buruk pada janin hewan tetapi belum dilakukan pada manusia. Jadi, wanita hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau tim medis untuk penggunaan obat ini[2].
Apakah Bromocriptine berbahaya untuk wanita menyusui?
Ya, obat ini berbahaya bagi wanita menyusui karena obat ini mengurangi kadar prolaktin yang berakibat pada ASI. Sebaiknya menghindari penggunaan obat ini saat menyusui dan jika sangat membutuhkan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter[1,2].
Apakah Bromocriptine memberikan rasa kantuk?
Ya, obat ini memberikan rasa kantuk. Ketika menggunakan obat ini, tidak disarankan untuk mengemudi dan menggunakan mesin atau alat berat yang menimbulkan bahaya[1,2].
Berikut ini beberapa merek Bromocriptine di pasaran adalah[1,2,3,4]:
Brand Merek Dagang | |
Cripsa | Bromocriptine |
Parlodel |
1) Anonim. Diakses 2020. WebMd. Bromocriptine.
2) Anonim. Diakses 2020. Drugs.com. Bromocriptine.
3) Anonim. Diakses 2020. MIMS Indonesia. Bromocriptine.
4) Anonim. 2020. Mayo Clinic. Bromocriptine (Oral Route)