Cacar Monyet: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Penyakit cacar monyet sempat menjadi sorotan setelah ditemukan kasus di beberaga negara, terutama benua Afrika, bahkan ditetapkan menjadi penyakit endemik di kawasan Afrika Tengah dan Afrika Barat. Apakah sebenarnya penyakit cacar monyet ini?

Cacar monyet merupakan penyakit yang diakibatkan oleh virus monkeypox, dengan gejala khas yaitu munculnya bintil air pada tubuh. Artikel berikut akan menjelas detail penyakit cacar monyet serta tindakan pengobatan yang perlu diambil untuk mengatasi penyakit ini.

Fakta mengenai Cacar Monyet

Antara tahun 2018 – 2019, dunia digegerkan dengan kasus cacar monyet yang merebak dan menjadi trending topic dimana – mana karena mengakibatkan korban yang terinfeksi. Lantas, apa sajakah fakta – fakta dibalik penyakit misterius ini? Berikut pembahasannya:   

  • Pertama kali kasus cacar monyet pada manusia terjadi pada tahun 1970 di Kongo, Afrika. Kemudian penyakit muncul di negara lain dengan total mencapai 15 negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Israel. Singapura tercatat sebagai negara dengan kasus cacar monyet pertama di ASEAN pada tahun 2019 [1,2]
  • Cacar monyet rata – rata menyerang anak – anak yang bermukim di wilayah hutan hujan tropis Afrika Barat dan Tengah [4,5]
  • Virus monkeypox sebagai penyebab dari penyakit cacar monyet masuk kedalam genus Orthopoxvirus dari famili Poxviridae [1,6].
  • Infeksi ini sebagian besar ditularkan melalui hewan, terutama hewan primata dan pengerat, ke manusia atau secara zoonosis, namun ada juga melalui penularan antar manusia [2,6]
  • Infeksi cacar monyet dapat berujung pada kematian dengan perbandingan 1 dari 10 penderita [1].

Gejala Cacar Monyet

Jika dilihat sepintas, gejala pada cacar monyet hampir mirip seperti cacar air atau campak. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenal lebih dalam lagi gejala cacar monyet. Berikut ini adalah tanda – tanda seseorang menderita penyakit cacar monyet [3,6]:

  • Demam 38.5 – 40.5 derajat celsius
  • Erupsi Kulit
  • Sakit kepala
  • Nyeri tenggorokan
  • Menggigil
  • Sakit Punggung
  • Kurang bertenaga dan mengigil
  • Mialgia atau Nyeri otot
  • Limfadenopati atau kelenjar getah bening membengkak

Penyebab dari Cacar Monyet  

Virus monkeypox adalah penyebab utama penyakit cacar monyet. Agen pembawa virus monkeypox dapat ditemukan pada tikus, tupai, kelinci, anjing, landak, serta berbagai spesies monyet. Transmisi penularan terjadi melalui kontak dengan darah, lesi kulit, mukosa, atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi.

Cakaran atau gigitan dari hewan yang terinfeksi menjadi pintu masuk utama bagi virus monkeybox menular ke tubuh manusia. Selain itu, mengkonsumsi daging yang belum matang dan produk dari hewan yang terinfeksi juga dapat mengakibatkan penyakit cacar monyet [2,3].

Kapan harus ke Dokter

Interval waktu dari infeksi virus hingga menimbulkan gejala atau biasa disebut masa inkubasi adalah 5 hingga 21 hari. Gejala diawali dengan demam dan rasa lelah di sekujur tubuh.

Segera periksakan ke dokter untuk penangan lebih lanjut, apabila mengalami gejala berikut ini [1,3]:

  • Erupsi kulit terasa nyeri dan berisi cairan
  • Erupsi kulit berkembang menjadi nanah
  • Muncul koreng
  • Memiliki riwayat bepergian ke 15 negara yang terjangkit cacar monyet
  • Melakukan kontak langsung dengan hewan pengerat dan primata  

Diagnosis Cacar Monyet

Langkah awal dalam mendiagnosa cacar monyet adalam melakukan perbandingan dengan penyakit ruam lainnya seperti cacar air, campak, dan infeksi kulit lainnya. Lymphadenopathy menjadi kunci utama yang membedakan cacar monyet dan cacar air.

Berikut ini beberapa cara yang ditempuh petugas medis untuk mendiagnosis penyakit cacar monyet [1,2]:

  • Tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan pengambilan sampel dari lesi kulit. Tes PCR merupakan alat diagnosa yang paling direkomendasikan karena tingkat akurasi dan sensivitas yang tinggi.
  • Kultur virus melalui tes usap nasofaring atau orofaring juga dapat dilakukan untuk melihat apakah ada virus monkeypox yang menginfeksi.
  • Mengambil sampel darah untuk pemeriksaan serologi 
  • Pemeriksaan Imunohistokimia melalui biopsi jaringan kulit

Pengobatan untuk Cacar Monyet

Tidak ada pengobatan spesifik untuk menyembuhan cacar monyet. Penyakit ini dapat sembuh dengan imun sistem tubuh penderita. Melakukan vaksinasi cacar air dapat mengurangi resiko terkena cacar monyet sebesar 85% [1]. Akan tetapi, mengingat cacar air sudah musnah sejak tahun 1980, maka vaksin cacar air menjadi langka bahkan hampir tidak tersedia lagi.

Pengobatan yang dilakukan saat ini lebih kepada meredakan gejala demam, pusing, atau nyeri dengan meresepkan paracetamol [1]. Selain itu, penderita juga diimbau untuk menjaga stamina dan daya tahan tubuh agar dapat melawan infeksi virus. Istirahat yang cukup dan mengkonsumsi makanan bergizi menjadi cara terbaik untuk meningkatkan sistem imun.

Pencegahan Cacar Monyet

Sebagian besar penularan cacar monyet berasal dari transmisi hewan ke manusia. Oleh karena itu disarankan untuk menjaga jarak atau menghindari kontak dengan hewan yang sedang sakit. Selain itu, pastikan mengkonsumsi produk hewani yang sudah dimasak dengan benar [1,3].

Apabila berada dalam situasi yang mengharuskan kontak atau merawat penderita cacar monyet, gunakan masker, sarung tangan, dan alat pelindung diri dan rutin mencuci tangan untuk menghindari tertular virus monkeypox [1,7].  

Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox, sekilas terlihat mirip dengan cacar air, namun perbedaannya terletak pada bintil air yang dapat berubah menjadi nanah. Imun tubuh yang kuat menjadi obat yang paling mujarab untuk membasmi virus monkeypox. Selain itu, pastikan selalu rajin mencuci tangan dan memakai alat pelindung diri jika melakukan kontak dengan penderita cacar monyet.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment