Cara Mengatasi Trauma pada Anak yang Orang Tua Perlu Tahu

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Anak-anak juga memiliki peluang mengalami kejadian traumatis. Lalu apa yang bisa dilakukan orang tua dalam situasi tersebut? Berikut ini kami sajikan informasi seputar cara mengatasi trauma pada anak. [1]

Pertama, Anda perlu mengenal pengertian trauma pada anak sebelum mengetahui cara mengatasi trauma pada anak. Pada dasarnya pengertian trauma pada anak sama dengan pengertian trauma pada orang dewasa. [1]

Secara umum trauma psikologis adalah respons terhadap suatu peristiwa yang menurut seseorang sangat membuat stres. Misalnya pengalaman berada di zona perang, bencana alam, atau kecelakaan. [1]

Trauma dapat menyebabkan berbagai gejala fisik dan emosional. Penderita mungkin merasa kewalahan, tidak berdaya, terkejut, atau mengalami kesulitan memproses pengalaman mereka. Trauma yang berefek pada gejala fisik dapat berupa keringat dingin yang tidak wajar, berdebar hebat, dan lain-lain. [1]

Hal semacam itu tidak hanya mengancam orang dewasa. Para peneliti menemukan bahwa peristiwa masa kanak-kanak yang merugikan dapat secara serius memengaruhi tumbuh kembang anak. Pada akhirnya hal tersebut berpengaruh pada kepribadian anak ketika dewasa. [1, 2]

Mengapa Orang Tua Harus Mengatasi Trauma pada Anak?

Di masa kanak-kanak, pertumbuhan dan perkembangan otak masih berlangsung. Hal itu yang menjadikan anak justru rentan mengalami trauma. Pengalaman masa kecil yang negatif akan memengaruhi cara otak mengatasi stres di masa depan. [1]

Trauma pada anak akibat kekerasan dalam rumah tangga atau di lingkungan tinggal adalah salah satu yang sering terjadi. Trauma pada anak usia dini juga mungkin disebabkan karena kesulitan ekonomi, penyalahgunaan zat, tekanan psikologis di rumah, kematian, atau perceraian orang tua. [2]

Selain itu tekanan psikologis bisa juga terjadi karena kejadian di sekolah. Misalnya anak menjadi korban bullying atau perundungan. Perundungan ini bisa dilatarbelakangi berbagai hal seputar kondisi akademik, kondisi fisik, latar belakang keluarga, ekonomi, dan lain-lain. [1]

Anda perlu mengetahui bahwa efek negatif trauma pada anak bisa muncul sejak dini yang disebut efek jangka pendek trauma. [1]

Orang tua harus peka pada perubahan perilaku pada anak. Misalnya perilaku buruk di sekolah yang akhirnya membuat anak harus mengulang kelas atau perilaku negatif lain di lingkungan tinggal. [2]

Anak usia prasekolah hingga sekolah dasar bisa mengalami trauma dalam bentuk yang tidak jauh berbeda dengan orang dewasa. [3]

Berikut ini hal yang harus Anda waspadai sebagai gejala trauma pada anak. Mengenali gejala yang muncul adalah langkah awal cara mengatasi trauma pada anak usia dini: [1, 2]

  • Mudah marah.
  • Mengisolasi diri dari orang-orang sekitar atau tampak murung dan sedih.
  • Sangat pemalu dan kurang percaya diri.
  • Kesulitan dalam mengambil keputusan atau menentukan pilihan.
  • Gangguan makan.
  • Anxiety atau gangguan kecemasan.
  • Depresi.
  • Serangan panik.
  • Gangguan konsentrasi.
  • Kelelahan tanpa sebab yang jelas.
  • Impulsif.
  • Gangguan tidur.
  • Gangguan kesehatan kronis.
  • Compulsion (perilaku berulang).
  • Self-harm atau usaha menyakiti diri.
  • Stres.
  • Ide untuk bunuh diri.

Gejala tersebut dapat berlanjut menjadi gangguan mental yang lebih serius. Indikasi gejala yang terjadi pada masa ini disebut dengan istilah ‘trauma yang berkembang’. [1]

Jenis trauma berkembang ini dapat mengganggu perkembangan otak. Secara signifikan dapat memengaruhi perkembangan emosional, kesehatan mental, kesehatan fisik, dan perilaku dalam jangka panjang. [1]

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui cara mengatasi trauma pada anak. Jika tidak ditangani sejak dini, hal tersebut bisa terbawa hingga dewasa. [2]

Kejadian buruk yang dialami di masa kecil faktanya menjadi salah satu penyebab terbanyak gangguan PTSD atau Post-Traumatic Stress Disorder ketika dewasa. [3, 4, 5]

Orang dewasa mengidap PTSD karena trauma masa kecil dapat mengalami gangguan dalam pekerjaan, hubungan interpersonal, dan dengan kesehatan mentalnya sendiri. [3, 4, 5]

Cara Mengatasi Trauma pada Anak

Anak-anak memiliki keterbatasan dalam menjelaskan kondisi yang dialaminya. Oleh karena itu kepekaan orang tua sangat penting dalam penerapan cara mengatasi trauma pada anak yang tepat. [2]

Berikut ini 3 hal yang bisa Anda usahakan untuk membantu anak sembuh dari trauma:

  • Jadilah Orang Tua yang ‘mendengarkan’

Jika anak Anda memerlukan penanganan trauma, ajak anak Anda menemui psikolog anak. Namun satu yang perlu Anda ingat sebagai salah satu cara mengatasi trauma pada anak adalah memaksimalkan peran Anda sebagai orang tua. [2]

Anak yang menderita trauma sangat butuh sosok pendengar yang baik. Komunikasi antara orang tua dan anak mesti dibangun dalam situasi yang membuat anak nyaman untuk menyampaikan apapun yang ada dalam pikiran dan perasaannya. [2]

Para peneliti menemukan bahwa keterlibatan positif dengan orang tua bisa sangat membantu dalam mengimbangi kerusakan yang disebabkan oleh pengalaman negatif.Perhatian dan ekspresi kasih sayang orang tua sangat besar memengaruhi kondisi mental anak. [2]

  • Memberikan Terapi dengan Dampingan Psikolog

Cognitive behavioral therapy (CBT) membantu penderita trauma untuk mengubah sudut pandang mereka. Hal ini akan memengaruhi perilaku dan emosi. CBT disebut sebagai salah satu cara efektif untuk menanggulangi PTSD. [3, 4]

Terapi CBT juga memiliki beberapa subtipe seperti Cognitive processing therapy (CPT) dan Trauma-focused cognitive behavioral therapy (TF-CBT). Baik CBT, CPT, maupun TF-CBT memiliki tingkat efektivitas yang baik untuk anak. [3, 4, 5] 

Terapi lain yang bisa diberikan adalah Eye movement desensitization and reprocessing (EMDR), Narrative exposure therapy (NET), dan Prolonged exposure therapy (PE). [3, 4]

Terapi permainan dan terapi seni juga menjadi salah satu opsi yang bisa Anda ambil sebagai cara mengatasi trauma pada anak. Terapi jenis ini akan memberi anak keleluasaan ekspresi dan kreativitas selain kemampuan komunikasi verbal. [3]

  • Memberi Obat-obatan

Obat-obatan untuk penderita trauma bisa menjadi solusi untuk mengatasi kesulitan tidur atau kecemasan. Namun obat-obatan saja tidak akan menyembuhkan trauma. [3, 4]

Dokter anak Anda mungkin akan meresepkan obat tertentu selama masa terapi. Pastikan Anda mengetahui jenis dan indikasi jangka pendek maupun jangka panjangnya. [3, 4]

Hal mendasar dalam cara mengatasi trauma pada anak adalah memberi anak dukungan sebagai bagian dari keluarga. Jika pun trauma itu disebabkan oleh kehilangan orang tua, maka anak membutuhkan sosok pengganti yang dapat mengisi peran kosong tersebut. [3, 4]

Jangan biarkan anak merasa sendiri dalam situasi sulitnya. Bantu mereka untuk percaya bahwa mereka bisa berbagi dan bangkit dari pengalaman buruk. [3]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment