10 Cara Menurunkan Darah Tinggi di Usia Muda

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Ketika kekuatan darah mendorong dinding pembuluh darah terlalu tinggi maka dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kegemukan, masalah paru-paru, masalah jantung,penyakit ginjal dan efek samping dari obat-obatan dapat menjadi penyebab darah tinggi.[1]

Tekanan darah tinggi ini lebih sering terjadi pada pria yang lebih muda, namun jangan diabaikan begitu saja. Harus ditanggapi dengan serius seperti dengan rekan-rekan mereka yang lebih tua.[2] Penyebab darah tinggi di usia muda antara lain adalah[3]

  • Terlalu sering mengkonsumsi makanan dengan rendah gizi dan tinggi kalori
  • Mengalami dehidrasi atau kurang asupan cairan
  • Terlalu banyak memberikan sodium atau garam pada makanan yang akan dikonsumsi
  • Kurang aktivitas fisik
  • Berat badan yang tidak sehat seperti mengalami obesitas.

Terdapat beberapa cara untuk menurunkan darah tinggi di usia muda, baik secara alami maupun secara medis diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Turunkan Berat Badan Ekstra

Salah satu penyebab dari tekanan darah meningkat adalah seiring dengan meningkatnya berat badan. Selain itu, kelebihan berat badan juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan ketika tidur (sleep apnea) dan selanjutnya dapat meningkatkan tekanan darah. Sehingga untuk mengontrol tekanan darah secara efektif adalah dengan penurunan berat badan.[4]

2. Kurangi stres

Hal yang juga menjadi salah satu penyebab tekanan darah tinggi adalah stres kronis. Stres juga sesekali dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, apalagi jika bereaksi terhadap stres dengan konsumsi makanan yang tidak sehat, minum alkohol atau merokok. Namun untuk menentukan efek stres kronis pada tekanan darah, diperlukan penelitian lebih lanjut.[4]

Perlu untuk meluangkan waktu saat memikirkan apa yang menjadi penyebab stres, apakah karena pekerjaan, keluarga, keuangan, atau penyakit dan lain sebagainya, Setelah tahu apa yang menyebabkan stres, maka pertimbangkan solusi bagaimana dapat menghilangkan atau mengurangi stres.

3. Mengurangi Konsumsi Garam

Mengatasi darah tinggi adalah dengan mengurangi konsumsi segala sesuatu makanan yang mengandung garam.[5] Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh atau delapan jenis bukti berbeda yang semuanya menunjuk pada peran garam. Sehingga dapat diketahui bahwa jika mengurangi asupan garam hingga setengahnya akan mengurangi tekanan darah. Oleh karena itu, meminimalkan asupan garam sangat penting untuk menjaga tekanan darah yang sehat.[6]

4. Mengonsumsi Makanan yang Sehat

Dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan biji-bijian, sayuran dan produk susu rendah lemak, maka dapat menurunkan darah dapat. Selain itu juga dapat menurunkan tekanan darah hingga 11 mm Hg jika memiliki tekanan darah tinggi dengan mengurangi lemak jenuh dan kolesterol.[4]

Mengubah kebiasaan pola makan bukanlah sesuatu yang mudah, namun dengan membuat buku harian dapat menuliskan apa yang akan dimakan. Maka harus dipantau apa yang dimakan, berapa banyak, kapan dan mengapa. Selain itu, saat berusia muda harus menjadi pembeli yang cerdas , dengan membaca label makanan saat berbelanja dan patuhi rencana makan sehat yang sudah dituliskan.

5. Kurangi Kafein

Jika orang yang minum kopi secara teratur mungkin mengalami sedikit atau tidak ada efek pada tekanan darah mereka. Namun pada orang yang jarang mengonsumsinya, kafein dapat meningkatkan tekanan darah hingga 10 mm Hg. Namun peran kafein ini masih diperdebatkan dalam efeknya tekanan darah. Namun meski tidak ada efek jangka panjang kafein pada tekanan darah tidak jelas, ada kemungkinan tekanan darah sedikit meningkat.[4]

6. Lakukan Olahraga Teratur

Lakukan olahraga setidaknya 3 kali dalam seminggu, cobalah untuk melakukan olahraga ini selama 30 sampai 60 menit. Namun untuk remaja yang mengalami hipertensi berat tidak boleh melakukan angkat besi atau angkat beban, binaraga atau latihan kekuatan. Kecuali apabila tekanan darah remaja tersebut sudah terkendali dan juga dokter mengatakan tidak apa-apa.[3]

7. Berhenti Konsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol dalam jumlah sedang saja dapat meningkatkan tekanan darah dalam beberapa poin. Apalagi jika dikonsumsi secara berlebihan. Oleh sebab itu sebaiknya hindari bahkan berhenti untuk konsumsi alkohol. Sehingga ini juga dapat mengurangi efektivitas obat tekanan darah.[4]

8. Berhenti Merokok

Setelah seseorang selesai menghisap rokok dalam setiap batang rokok, tekanan darah selama beberapa menit akan meningkat. Oleh karena itu, maka sebaiknya berhenti merokok untuk membantu tekanan kembali normal.[4]

Dengan berhenti merokok maka dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Maka daripada yang tidak mau berhenti merokok, jadilah orang yang berhenti merokok mungkin akan membuat hidup lebih lama.[4]

9. Methyldopa atau alpha-blocker

Jika ada masalah dengan obat-obatan yang lebih umum digunakan, maka Methyldopa atau alpha-blocker kadang-kadang digunakan. Doxazosin adalah alpha-blocker yang biasa ditambahkan ketika tekanan darah tinggi meskipun orang yang dirawat sedang menjalani pengobatan lain.[7]

10. Spironolakton

Spironolakton kadang-kadang digunakan sebagai pilihan tambahan untuk tekanan darah yang sulit dikendalikan merupakan tablet ‘air’ lain yang lebih kuat (diuretik). Spironolakton ini biasanya tidak diberikan bersamaan dengan ACE inhibitor atau ARB karena kombinasi tersebut dapat menyebabkan kadar kalium dalam tubuh menjadi sangat tinggi. Jika menggunakan obat atau kombinasi obat ini, tes darah rutin untuk memeriksa ini diperlukan.[7]

Kapan Harus ke Dokter?

Agar dapat membantu mengawasi tekanan darah maka dapat dilakukan dengan perawatan di rumah. Untuk memastikan perubahan gaya hidup berhasil menurunkan tekanan darah atau tidak. Selain itu, segera hubungi dokter tentang potensi komplikasi kesehatan. Monitor tekanan darah tersedia secara luas dan tanpa resep. Sebelum melakukan pemantauan di rumah. maka bicaralah dengan dokter tersebut.[4]

Kunci mengontrol tekanan darah adalah dengan kunjungan rutin ke dokter. Apabila tekanan darah terkontrol dengan baik, maka anyakan kepada dokter tentang seberapa sering untuk memeriksanya. Karena dokter ini mungkin akan menyarankan waktunya. Dokter mungkin menyarankan untuk memeriksa tekanan darah mulai dua minggu setelah perubahan pengobatan dan seminggu sebelum janji temu berikutnya, jika membuat perubahan pada obat atau perawatan lain.[4]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment