Conioselinum: Manfaat – Efek Samping dan Tips Penggunaan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Sekilas Tentang Conioselinum

Conioselinum merupakan genus dari tanaman berbunga keluarga Apiaceae. Dimana di dalamnya, terdapat hampir 3000 spesies dari 420 genera.

Genus yang umumnya juga dikenal sebagai hemlock-peterseli ini, berasal dari Eurasia dan Amerika Utara. Conioselinum sendiri memiliki 10 spesies di dalamnya, diantaranya Conioselinum chinense, Conioselinum tataricum, Conioselinum vaginatum, dan lain sebagainya. [1,2]

Karakteristik Pada Conioselinum

Conioselinum

Sama halnya seperti tumbuhan herbal lainnya, conioselinum memiliki karakteristik yang membedakannya dari tumbuhan lainnya. Spesies tumbuhan dari conioselinum merupakan tumbuhan tahunan dengan batang yang tegak.

Sedangkan daunnya berbentuk basal dan majemuk bergigi. Daun pada conioselinum ini biasanya berkumpul di pangkalnya dan tersusun secara bergantian.

Ciri khas dari genus ini ialah pembungaannya yang berkumpul pada umbel. Bunganya majemuk dan tergolong hampir sempurna dengan lima kelopak dan benang sari.

Mahkota bunganya bewarna putih cerah sehingga terlihat sangat indah. [2]

Kandungan Gizi Pada Conioselinum

Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada conioselinum:

NamaJumlahUnit
Camphene2.38%
Cymene0.85%
Limonene0.85%
Sineol2.49%
Camphor11.89%
Viridiflorol0.15%
Borneol4.44%

Menurut data pada tabel kandungan gizi diatas menunjukkan bahwa conioselinum memiliki kandungan sineol di dalamnya. Sineol merupakan kandungan gizi yang dapat digunakan untuk menghangatkan kulit serta dapat digunakan sebagai antiseptik untuk luka terbuka [1].

Kandungan Senyawa Pada Conioselinum

Sejak bertahun-tahun lamanya, conioselinum telah digunakan dalam pengobatan tradisional. Tentunya, hal ini tidak terlepas dari kandungan senyawa di baliknya.

Conioselinum memiliki beberapa kandungan senyawa penting, berupa flavonoid, sineol, dan turunannya. Senyawa-senyawa itulah yang membuat genus yang satu ini memiliki manfaat bagi tubuh.

Manfaatnya pun beragam, mulai dari mengobati edema paru hingga dapat mengobati hipertensi pulmonal. [1,3]

Conioselinum mengandung beberapa senyawa penting di dalamnya, seperti flavonoid, sineol, dan turunannya yang membuat tumbuhan ini memiliki berbagai manfaat dalam kesehatan, seperti mengobati edema paru dan hipertensi pulmonal.

Manfaat Kesehatan Pada Conioselinum

Terlepas dari kandungan senyawanya yang beragam, conioselinum tentunya memiliki manfaat yang beragam pula. Conioselinum sendiri telah digunakan dalam pengobatan tradisional baik untuk mencegah maupun mengobati suatu penyakit.

Untuk itu, simaklah beberapa manfaat kesehatan pada conioselinum sebagai berikut:

  • Sebagai Antioksidan

Beberapa diantara spesies tumbuhan herbal memiliki sifat yang satu ini. Salah satunya terdapat pada genus conioselinum.

Dimana, antioksidan ini memiliki peran yang besar dalam menangkal radikal bebas yang menyebabkan berbagai penyakit ringan hingga kronis. Selain itu, antioksidan ini juga dapat melindungi dan mencegah kerusakan pada kulit.

Untuk itu, tak heran apabila beberapa produk perawatan kulit mengandung antioksidan. Hal-hal tersebut tak lain disebabkan oleh senyawa yang serupa dengan beberapa tumbuhan herbal yang dijadikan sebagai sumber antioksidan lainnya, yaitu senyawa fenolik.

Kandungan senyawanya yang tinggi membuat tumbuhan yang satu ini dapat dikatakan memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang cukup kuat. Oleh karena itu, conioselinum dapat dijadikan sebagai salah satu sumber antioksidan yang baik bagi tubuh. [5]

Conioselinum memiliki kandungan fenolik yang tinggi sehingga tumbuhan yang satu ini memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang cukup kuat dan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber antioksidan yang baik.
  • Sebagai Astrigent

Selain dapat dijadikan sebagai sumber antioksidan yang baik, conioselinum juga memiliki manfaat sebagai astrigent. Mungkin istilah yang satu ini terdengar tidak asing bagi sebagian orang, terutama para wanita.

Hal ini dikarenakan astrigent merupakan zat yang berperan cukup penting dalam perawatan kulit. Zat ini juga biasanya digunakan oleh beberapa produk kecantikan.

Fungsi dari larutan ini sendiri ialah dapat mengecilkan pori-pori dan menghambat produksi minyak secara berlebih pada kulit. Di salah satu spesies dalam conioselinum ditemukan adanya sifat sebagai antrigent.

Apalagi ditambah dengan adanya sifat antioksidan dalam conioselinum ini membuat manfaatnya dalam perawatan kulit makin kuat dan dipercaya memiliki efek yang cukup signifikan pada kesehatan kulit. [6]

  • Sebagai Analgesik

Selain kedua manfaat yang telah dijelaskan sebelumnya, conioselinum ternyata juga dapat dijadikan sebagai analgesik. Seperti yang kita ketahui, analgesik merupakan salah satu golongan obat pereda nyeri yang di dalamnya termasuk obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) seperti salisilat dan obat narkotika seperti morfin.

Analgesik juga sering kali digunakan dalam bentuk kombinasi yang dijumpai di beberapa obat pereda rasa sakit. Hal ini tentunya dikarenakan di dalam ekstraknya menunjukkan adanya aktivitas sebagai analgesik yang cukup signifikan. [6]

  • Mengobati Edema Paru

Manfaat lainnya dari conioselinum ini yaitu dapat mengobati edema paru. Dimana, penyakit ini merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan gejala berupa sulit bernapas akibat terjadinya penumpukan cairan di dalam kantong paru-paru atau yang sering disebut dengan alveoli.

Edema paru sendiri terbagi menjadi menjadi tiga, yaitu edema paru akut, edema paru kronis, dan high-altitude pulmonary edema (HAPE). Penyakit ini sering diderita oleh orang yang lanjut usia, berumur kisaran 75 hingga 85 keatas.

Apabila tidak segera ditangani, kondisi ini akan mengakibatkan penyakit yang lebih parah lagi, yaitu gagal jantung. Namun, salah satu jenis dari edema paru yaitu high-altitude pulmonary edema (HAPE) dapat diatasi dengan conioselinum.

Hal ini dikarenakan di dalamnya ditemukan adanya aktivitas anti-hipoksia yang menunjukkan dampak yang cukup signifikan terhadap patogenisitas high-altitude pulmonary edema (HAPE). [4]

Conioselinum dapat mengobati edema paru, yaitu high-altitude pulmonary edema (HAPE) karena di dalamnya ditemukan adanya aktivitas sebagai anti-hipoksia, dimana menunjukkan dampak yang cukup signifikan terhadap patogenisitas penyakit tersebut.
  • Mengobati Hipertensi Pulmoral

Manfaat terakhir dari genus tanaman berbunga keluarga Apiaceae ini ialah dapat mengobati hipertensi pulmoral. Kondisi ini merupakan salah satu jenis tekanan darah tinggi yang mengenai pembuluh darah arteri di paru-paru dan sisi kanan jantung.

Hipertensi pulmonal ini terjadi ketika arteriol pulmonal dan pembuluh kapilernya menyempit, tersumbat, atau rusak sehingga menganggu peredaran darah pada tubuh. Kondisi ini semakin lama juga dapat mengakibatkan otot jantung melemah dan dapat memicu gagal jantung.

Penyakit yang satu ini dapat diderita oleh semua usia, namun lebih berpotensi menyerang seseorang yang memiliki masalah pada jantung atau paru-paru. Namun, penyakit yang satu ini juga dapat diatasi dengan conioselinum.

Hal ini tidak lain dipengaruhi oleh aktivitasnya sebagai anti-hipoksia yang dapat menghambat pertumbuhan penyakit tersebut secara signifikan. [4]

Efek Samping Pada Conioselinum

Selain memiliki manfaat yang beragam bagi kesehatan tubuh, conioselinum tentunya juga memiliki beberapa efek samping dari penggunaannya. Efek samping ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, termasuk dosis dan cara pada penggunaannya.

Untuk itu, konsumsi obat ini dengan dosis yang tepat untuk mengurangi efek samping yang mungkin dapat ditimbulkan dari conioselinum itu sendiri. Berikut di bawah ini efek samping yang mungkin ditimbulkan dari conioselinum:

  • Ibu Hamil dan Menyusui

Sebagian besar tumbuhan herbal tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan, seperti kurangnya penelitian yang menjamin tingkat keamanan dari ramuan herbal tersebut.

Selain itu, beberapa diantara kandungan senyawa tersebut memang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui karena dikhawatirkan dapat membahayakan ibu dan anaknya. Jadi, sebaiknya berhati- hati dalam mengonsumsi obat herbal termasuk conioselinum ini. [5]

  • Masalah Kesehatan Tertentu

Selain tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui, penggunaan pada conioselinum perlu diperhatikan pada orang yang menderita atau mempunyai riwayat penyakit tertentu. Hal tersebut dikarenakan kandungan senyawa di dalamnya yang justru semakin memperburuk kondisi kesehatan seseorang.

Bahkan, ramuan tersebut dapat menimbulkan efek samping yang berakibat fatal. Untuk itu, lakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu agar tidak mengakibatkan efek samping yang parah.  [4,5]

Conioselinum tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui serta orang yang memiliki masalah kesehatan tertentu karena dikhawatirkan menimbulkan hal yang berakibat fatal bagi tubuh. Apabila ingin tetap mengonsumsinya, lakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu agar mendapatkan dosis yang akurat.

Tips Penggunaan Pada Conioselinum

Perannya dalam pengobatan tradisional tentunya tidak perlu dipertanyakan lagi. Dalam hal tersebut, tentunya diikuti dengan cara penggunaan pada conioselinum.

Dengan cara penggunaan yang tepat, membantu memaksimalkan manfaat yang terkandung di dalam conioselinum. Untuk itu, berikut ini tips penggunaan pada conioselinum:

  • Air Rebusan

Cara yang satu ini merupakan cara yang seringkali digunakan dalam beberapa pengobatan tradisional, termasuk conioselinum. Cara pengolahannya mirip dengan tumbuhan herbal lainnya, dengan memasukkan bagian dari conioselinum dan direbus dalam air mendidih.

Setelah beberapa saat, saring dan ramuan siap untuk diminum. Ramuan ini biasanya diminum dua kali sehari.

Namun, dapat disesuaikan dengan efek yang diinginkan dan tingkat keparahan penyakit. [5]

  • Suplemen

Selain air rebusannya yang dapat diminum, conioselinum juga tersedia dalam bentuk suplemen. Bentuk yang satu ini mudah dijumpai di beberapa marketplace.

Hal yang perlu diperhatikan adalah kandungan conioselinum di dalamnya dan dosis penggunaannya. Apabila dosinya kurang tepat, maka akan menimbulkan efek samping.

Untuk itu, sebaiknya konsultasikan dahulu ke dokter sebelum mengonsumsinya. Hal ini juga dilakukan untuk mendapatkan dosis yang akurat dan agar tidak terjadi efek yang merugikan bagi tubuh. [5]

Conioselinum dapat dikonsumsi dalam bentuk suplemen yang dapat dengan mudah ditemui di pasaran. Selain itu, air rebusan conioselinum juga dapat diminum untuk mengobati beberapa penyakit. 

Tips Penyimpanan Pada Conioselinum

Selain cara penggunaannya yang tepat, cara penyimpanan pada conioselinum juga perlu diperhatikan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kandungan senyawa di dalamnya sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi tubuh.

Berikut di bawah ini cara penyimpanan pada conioselinum:

  • Dalam Bentuk Kering

Cara penyimpanan oleh kebanyakan tumbuhan herbal yang digunakan dalam pengobatan tradisional biasanya disimpan dalam bentuk kering. Bentuk yang paling sering digunakan ini juga merupakan cara menyimpan conioselinum.

Hal ini dilakukan untuk memperpanjang umur simpan dari tumbuhan tersebut tanpa mempengaruhi kandungan senyawa yang terdapat di dalamnya sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Teknik yang digunakan dalam proses pengeringannya sama seperti tumbuhan herbal lainnya, yaitu dengan dijemur di bawah terik matahari selama beberapa jam.

Setelah kering, conioselinum dapat disimpan dalam wadah tertutup agar tidak terkontaminasi dengan zat lain. [5]

Conioselinum merupakan salah satu tumbuhan herbal yang dapat disimpan dalam bentuk kering agar kandungan senyawa di dalamnya terjaga sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment